Fakta Keong Sawah yang Diolah Susi Pudjiastuti Jadi Oseng dan Pizza

Fakta Keong Sawah yang Diolah Susi Pudjiastuti Jadi Oseng dan Pizza

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Rabu, 22 Apr 2020 19:00 WIB
Fakta Keong Sawah yang Diolah Susi Pudjiastuti Jadi Oseng dan Pizza
Foto: Istimewa
Jakarta -

Susi Pudjiastuti mengolah keong sawah jadi santapan lezat. Keong sawah atau kerap disebut tutut ini tergolong makanan sehat karena tinggi protein.

Keong sawah jadi santapan populer di Banyumas, Jawa Tengah. Namun di kota besar seperti Jakarta, belum banyak orang terbiasa makan keong sawah. Hanya beberapa orang saja yang suka olahannya seperti tutut bumbu kuning.

Bagi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, keong sawah adalah panganan nikmat dan bernutrisi. Baru-baru ini ia mengolahnya jadi santapan yang menggugah selera. Susi bahkan menunjukkan cara mengolahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya enak, keong sawah termasuk makanan sehat dengan segudang nutrisi. Ada juga fakta-fakta menarik lain soal keong sawah yang menarik disimak seperti berikut.

1. Susi Pudjiastuti masak oseng keong sawah

Fakta keong sawah yang diolah Susi Pudjiastuti Foto: Istimewa
1. Susi Pudjiastuti masak oseng keong sawah

Pada 20 April 2020, di Twitter Susi mengunggah video singkat berisi momennya masak tumis keong sawah. Ia mengatakan, "Hari ini saya masak makanan yang sangat bergizi: tutut/keong sawah. Proteinnya tinggi, kalsiumnya tinggi, kaya vitamin, dan banyak kandungan gizi lainnya. Harganya juga murah.:"

Susi mengolahnya jadi oseng dengan bumbu seperti cabai, bawang merah, dan sedikit jahe. "Sedap banget," tutur pengusaha sukses ini saat mencicipi sedikit masakannya. Menurut Susi, keong sawah sangat luar biasa bergizi.

Sebelum dioseng, Susi memberi tips mengolah keong sawah. Ia merebus lalu mengeluarkan keong-keong dari cangkangnya. "Nasi putih panas dengan oseng tutut, makanan lain tidak terlihat lagi," kata Susi yang hendak makan malam.

Baca Juga: Begini Gaya Nyentrik Susi Pudjiastuti Saat Sarapan Ikan Lemuru di Bali

2. Keong sawah dijadikan topping pizza

Fakta keong sawah yang diolah Susi Pudjiastuti Foto: Istimewa
2. Keong sawah dijadikan topping pizza

Usai mengolah oseng keong sawah, Susi memberi ide lain mengolah makanan murah bergizi ini. Ia menjadikannya sebagai topping pizza. "Tdk kalah dengan Peperoni dan mushroom," tulisnya.

Rupanya pizza keong sawah ini ia buat sesaat setelah makan malam. Nampak Susi membuat pizza berukuran besar dengan lembaran tipis, ala pizza Italia. Keong sawahnya terlihat layaknya potongan jamur.

"Pizza keong sawah, enak luar biasa," ujar wanita 55 tahun ini soal kreasinya. Banyak netizen lantas penasaran dengan pizza keong sawah. "Ibu buatin tutorialnya bu," sahut seorang netizen.

3. Nutrisi keong sawah

Fakta keong sawah yang diolah Susi Pudjiastuti Foto: Trubus
3. Nutrisi keong sawah

Keong sawah adalah jenis siput air yang mudah ditemui di sawah, aliran parit, atau danau di perairan Asia tropis. Keong ini memiliki warna cangkang hijau pekat sampai hitam. Dagingnya gurih kenyal saat dimasak.

Keong sawah adalah sumber protein yang baik. Dalam 100 gram keong sawah mengandung 12% protein dan 217 gram kalsium. Kandungan vitaminnya juga tak kalah.

Keong sawah mengandung vitamin A dan E. Disusul niacin, folat, dan berbagai mineral penting. Bagi penderita kolesterol, keong sawah juga baik dikonsumsi karena mengandung asam lemak omega 9 yang mengurangi kadar kolesterol jahat.

4. Cara mengolah keong sawah

Fakta keong sawah yang diolah Susi Pudjiastuti Foto: Istimewa
4. Cara mengolah keong sawah

Dalam mengolah keong sawah perlu tepat membersihkannya agar aman dikonsumsi. Pasalnya keong sawah pernah menyebabkan kasus keracunan massal di Bogor.

Hal ini karena habitat keong sawah berada di perairan dan lumpur sehingga jadi tempat ideal untuk cacing bertelur dan berkembang biak. Ketika manusia memakan keong sawah yang terkontaminasi parasit itu, maka risiko kesehatan akibat infeksi cacing sangat mungkin terjadi.

Untuk menghindarinya, pastikan mencuci bersih tutut sebelum diolah. Gunakan air bersih yang mengalir. Setelah itu rebus tutut di air mendidih. Kalau mau lebih aman, cukup makan bagian kakinya saja. Hindari makan organ dalamnya untuk kurangi risiko mengonsumsi parasit dari keong sawah.

5. Jadi santapan populer di Banyumas saat puasa

Fakta keong sawah yang diolah Susi Pudjiastuti Foto: Istimewa
5. Jadi santapan populer di Banyumas saat puasa

Olahan keong sawah begitu diminati di Banyumas, terutama ketika Ramadhan. Keong sawah diolah jadi santapan bernama kraca. Dengan baluran bumbu gurih, banyak orang menyukai cita rasa kraca.

Di warung milik Khamlani, kraca bisa terjual hingga 100 kg per hari. Hanya butuh waktu 3 jam saja untuk menjual kraca sampai habis. Bahan baku keong sawah didapat dari Pekalongan dan Demak. Umumnya diperoleh dari pengepul keong di wilayah Banyumas.

Dalam mengolah kraca, keong sawah direbus bersama bumbu sampai 5 jam. Rasanya gurih, pedas, dan segar dengan tekstur daging keong sawah yang sudah lunak.

Baca Juga: Kraca yang Gurih Segar Jadi Menu Buka Puasa Favorit Warga Banyumas

Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads