Jelang waktu berbuka puasa memang jadi momen menggembirakan. Segala hidangan seolah menggoda selera, mulai dari segelas teh manis hangat, es campur, gorengan, kolak atau kudapan lain yang aromanya mengelus hidung.
Sejatinya, berpuasa adalah menjalankan ibadah. Sehari penuh menahan lapar dan dahaga, jangan sampai hawa nafsu berbuka puasa justru mengurangi pahala puasa. Saat berbuka, usahakan untuk mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW.
Berikut anjuran buka puasa berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW.
1. Berbuka dengan kurma dan air putih
Foto: istimewa
|
1. Berbuka dengan kurma dan air putih
Nabi Muhammad SAW berbuka dengan beberapa buah kurma sebelum melaksanakan shalat. Hal ini dilakukan setiap kali berbuka puasa.
"Dari Anas bin Malik, ia berkata : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air."
Kandungan gula alami dalam kurma mampu diubah menjadi energi. Selain itu, perut yang seharian berpuasa sebaiknya tidak dipaksa memproses banyak bahan makanan terlebih dahulu.
Baca juga : Ternyata Ini Manfaat di Balik Tradisi Makan Kurma Saat Berbuka Puasa
2. Kurma ajwa yang terbaik
Foto: istimewa
|
2. Kurma ajwa yang terbaik
Di antara banyaknya jenis kurma, yang terbaik adalah kurma ajwa. Kurma ajwa populer juga dengan sebutan kurma nabi. Kurma ini tumbuh di Madinah, bentuknya bulat padat sedikit lonjong, beraroma harum dan empuk.
"Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa di pagi hari maka pada hari itu dia tidak akan terkena racum maupun sihir." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits yang lain, Nabi bersabda, "Sesungguhnya dalam kurma ajwa yang berasal dari Aliyah arah kota Madinah di dataran tinggi dekat Nejd mengandung obat penawar atau ia merupakan obat penawar racun bila dikonsumsi pada pagi hari." (HR. Muslim).
3. Segerakan berbuka
Foto: istimewa
|
Sunnah lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah menyegerakan berbuka puasa. Jika matahari sudah benar-benar tenggelam atau ditandai dengan suara adzan maghrib maka hendaknya ia bersegera untuk berbuka puasa dan tidak menunda-nunda.
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." (HR. Bukhari dan Muslim).
Inilah yang diamalkan oleh para sahabat Radhiyallahu Anhum sebagaimana disebutkan dalam Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar Al-Atsqalani bahwa para sahabat Nabi adalah orang yang paling cepat dalam berbuka puasa dan paling lambat dalam makan sahur.
4. Makan kurma dalam jumlah ganjil
Foto: istimewa
|
Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk menyantap kurma dalam jumlah ganjil yakni 1, 3, 5, atau 7. Ternyata sisi medis dapat menjelaskan alasan ini.
Dari literatur yang ada, secara penelitian medis mengonsumsi buah kurma dalam bilang genap misalnya 2, 4, 6, 8, dan seterusnya akan menghasilkan gula dalam darah dan potassium namun tidak memberi banyak energi. Jadi memang sebaiknya mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil.
Kurma lebih unggul dari makanan lain yang mengandung gula. Gula alami yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit jadi orang akan merasa kenyang dalam waktu lebih lama.
Baca juga : 9 Manfaat Buah Kurma yang Tak Pernah Absen Saat Bulan Ramadhan
5. Manfaat makan kurma saat perut kosong
Foto: istimewa
|
5. Manfaat makan kurma saat perut kosong
Makanan yang mengandung gula seperti glukosa dan fruktosa memerlukan waktu 5-10 menit untuk dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa.
Jenis makanan yang kaya glukosa dan fruktosa adalah ruthab atau kurma basah. Proses penyerapan gula dalam kurma yang berlangsung dalam waktu relatif cepat bisa menjadi energi.
Sedangkan orang yang berbuka puasa dengan langsung makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula, maka makanan disantapnya baru diserap oleh lambungnya dalam waktu 3-4 jam. Jadi selama berpuasa, batasi konsumsi makanan yang sulit dicerna oleh tubuh.
Halaman 3 dari 6