Konsumsi daging hewan liar tengah dibatasi sejak pandemi virus Corona. Tapi di Thailand produksi dendeng tokek masih terus berjalan.
Lewat video singkat yang diunggah Viral Press (16/04), terlihat ribuan tokek yang sudah dibunuh tengah dikeringkan dan ditusuk menjadi sate sebelum dikirim ke China sebagai makanan ringan.
Baca Juga: Bukan Sayur, Petani Thailand Panen Telur Semut Untuk Dimakan
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Makanan yang terbilang aneh ini sudah menjadi mata pencaharian selama 20 tahun lamanya bagi warga desa yang tinggal di pedalaman Nakhon Phanom, Thailand.
Banyak warga yang beralih profesi menjadi pembuat dendeng tokek. Biasanya mereka akan memburu tokek yang berwarna biru atau oranye di hutan, kemudian dibunuh dan dikeluarkan isinya.
Setelah itu daging-daging tokek ini akan ditarik hingga bentuknya tipis seperti dendeng kemudian direkatkan dengan stapler. Untuk proses pengeringannya mereka menjemur daging tokek ini di bawah matahari selama beberapa hari.
![]() |
Camilan dendeng tokek ini sangat terkenal di Thailand dan juga China. Para warga di sana mengaku bisa hidup nyaman dari menjual dendeng tokek karena setiap minggunya dendeng tokek ini akan dikirim ke China untuk dijual di sana.
Namun semenjak virus Corona yang mewabah di dunia, penjualan dendeng tokek itu harus berkurang bahkan terhenti selama beberapa waktu.
![]() |
Banyak warga yang khawatir bahwa situasi ini membuat mereka terpaksa harus gulung tikar dan berhenti menjual dendeng tokek.
Pemerintah China sendiri kini tengah memperketat regulasi perdagangan daging hewan liar semenjak pandemi virus Corona. Bahkan ada beberapa kota yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing seperti kota Shenzhen dan Zhuhai.
Baca Juga: Sedih! Kakek Ini Jualan Bakso Hingga Larut Malam Tapi Tak Ada yang Beli
(sob/odi)