Viral di media sosial tentang pajangan bawang merah dan garam dijadikan disinfektan alami untuk tangkal virus corona. Ini fakta sesungguhnya.
Menggunakan disinfektan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk menghalau virus corona. Biasanya disinfektan berupa cairan yang terbuat dari campuran alkohol. Namun, netizen membuat sendiri disinfektan alami yang terbuat dari bawang merah dan garam.
Bawang merah ditusuk-tusuk menggunakan lidi seperti layaknya sate. Kemudian tusukan bawang merah tersebut ditancapkan ke dalam gelas berisi garam krosok atau garam kasar. Bawang merah dan garam itu tidak dimakan, melainkan dipajang di sekitar rumah. Banyak yang percaya bahwa pajangan berupa bawang merah dan garam itu dapat mencegah virus corona.
![]() |
Seperti yang disampaikan oleh akun instagram @wonderfulsoloraya. Dalam unggahannya pada (04/04) menyebut bahwa kandungan senyawa yang ada pada bawang merah dan garam dapat berperan sebagai disinfektan ruangan. Bahkan itu sudah dilakukan sejak dulu, jauh sebelumm virus corona muncul.
"Ini bisa bisa dipakai untuk desinfektan ruangan. Bahkan bisa bantu meredakan infeksi di saluran nafas. Memandikan bayi dengan mencampurkan garam krosok ke air akan menyembuhkan demam dan flu. Bawang merah ampuh sebagai penyeimbang," tulisnya.
Baca Juga : Waspada! Hoax Soal Anjuran Makan dan Minum untuk Cegah Virus Corona
![]() |
Hal yang sama juga ditulis oleh pengguna facebook bernama Mbah Juminten Haha Hihi pada (23/03). Pada unggahannya dengan menaruh bawang merah kupas di dalam mangkuk, kemudian dipajang di setiap ruangan.
"Bawang merah itu ternyata menyedot virus dan kuman lalu memfokuskannya masuk dalam intra sel, lalu dicerna dalam vakuola dan membunuhnya," tulisnya.
Namun, melansir dari situs Kominfo, informasi tentang bawang merah sebagai disinfektan yang dapat menangkal virus adalah mitos belaka. Bahkan khasiat bawang merah sebagai disinfektan yang dapat mengikat virus tidak dapat dibuktikan secara klinis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Informasi tersebut hanyalah mitos seperti yang dijelaskan oleh salah satu sumber National Onion Association (NOA). Sebuah organisasi yang mewakili petani, pedagang, eksporter, dan importer bawang merah di Amerika Serikat yang ada sejak 1913," tulis Kominfo.
Lebih lanjut, seorang ahli dari McGill University's bernama Dr Joe Schwarcz mengatakan bahwa terminologi ini tidak masuk akal, karena tidak ada bukti ilmiah yang membuktikan. Menurutnya tidak ada makanan yang dapat menarik bakteri, lapor Hoax Slayer (05/06/2018).
Bahkan bisa jadi justru melipatgandakan bakteri jika sudah terkontaminasi.Meskipun begitu, mitos tersebut sudah melegenda bahkan dipercayai oleh orang hampir di seluruh dunia sejak dulu hingga saat ini.
Baca Juga : Apa Benar Buah Pisang Bisa Mencegah Virus Corona?
(dvs/odi)