Ada yang Dibuat Tahun 1865, Ini 5 Makanan Kaleng Tertua di Dunia

Jakarta -

Makanan yang dikemas dalam kaleng diproduksi secara masal dengan masa kedaluwarsa yang lama. Ada beberapa makanan kaleng yang usianya mencapai ratusan tahun.

Makanan kaleng sudah ada sejak dulu dan banyak produsen makanan yang menggunakan sistem pengalengan ini untuk mengawetkan makanan. Makanan yang berada di dalam kaleng cenderung lebih bertahan lama bahkan hingga puluhan tahun karena disimpan dalam wadah kedap udara.

Selama beberapa tahun terakhir banyak orang yang menemukan makanan kaleng berusia puluhan hingga ratusan tahun. Ada yang masih bisa dimakan, ada juga yang bentuknya sudah hancur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum dari berbagai sumber berikut lima makanan kaleng tertua di dunia.

Makanan Kaleng 1944

Foto: Istimewa

Pada masa Perang Dunia II, banyak negara yang mengirim pasukan tentara untuk berperang dan bertahan hidup di alam bebas. Mereka membekali para tentara ini dengan makanan kaleng yang bisa bertahan hingga puluhan tahun.

Salah satunya ada makanan kaleng dari Inggris yang dibuat di tahun 1944 dan masih bisa dimakan. Penemuan kaleng makanan bernama 'British Special Ration Type C' ini diunggah oleh YouTuber bernama Steve yang antusias dengan makanan-makanan para tentara.

Ketika dibuka makanan kaleng itu ternyata memiliki aroma yang sudah hambar dengan campuran berbagai bahan makanan. Terdapat beberapa biskuit yang masih renyah namun sudah tidak memiliki rasa. Ketika dihitung makanan kaleng ini sudah berusia 74 tahun.

Daging Kaleng 117 tahun

Foto: Istimewa

Masih dari YouTuber Steve, kali ini ia berhasil mendapatkan makanan kaleng yang usianya mencapai 177 tahun dan menurutnya masih bisa untuk dimakan.

Steve mengungkapkan bahwa dia menemukan makanan kaleng milik tentara Inggris dari tahun 1902 yang berisi bubuk makanan dari olahan daging sapi. Meski aromanya sedikit tidak sedap akhirnya Steve memanaskan bubuk daging itu dengan sedikit air panas.

Setelah itu menyantapnya dengan antusias, menurutnya rasanya memang sudah tidak enak. Tapi dia terkejut bahwa di abad ke-19, teknologi saat itu sudah bisa membuat makanan kaleng dari daging sapi yang bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Kue dari 1930

Foto: Istimewa

Tea cake merupakan kue kering yang sering disantap oleh orang-orang di China saat minum teh. Pada tahun 2013 lalu situs American History menunjukkan satu kaleng makanan berisi tea cake yang diproduksi di tahun 1930-an.

Wanita bernama Merlin Lowe yang menemukan kaleng ini di kantornya mengungkapkan bahwa kaleng makanan itu tidak pernah dibuka. Karena penasaran akhirnya mereka membukanya dan terkejut ketika menemukan kue-kue kering yang sebagian masih utuh.

Akhirnya Merlin memutuskan untuk mendonasikan kaleng makanan ini ke National Museum of American History. Karena usianya yang sudah tua, banyak orang bahwa ini adalah tea cake tertua di dunia yang masih bertahan hingga sekarang.

Makanan Kaleng Tua

Foto: Istimewa

Food Bank atau organisasi penampung makanan gratis sering menjadi tempat banyak orang untuk mendonasikan makanan yang mereka miliki. Tapi banyak juga orang yang rupanya tidak mengecek ulang masa kedaluwarsa makanan sebelum menyumbangkannya.

Hal ini lah yang terjadi di Cardiff Foodbank, Inggris. Pada tahun 2017 lalu salah satu pegawai di sana menerima sumbangkan makanan berupa beberapa kaleng makanan. Namun ketika mereka cek ulang, makanan kaleng itu sudah berusia lebih dari 47 tahun.

Salah satunya ada Kidney Soup keluaran Heinz yang sudah tidak diproduksi sejak tahun 1982. Kemudian ada juga makanan wortel kalengan yang usianya sekitar 40 tahun. Menanggapi hal ini pihak Heinz mengungkapkan bahwa makanan kaleng itu seharusnya berada di museum makanan.

Makanan Kaleng Tertua di Dunia

Foto: Istimewa

Makanan kaleng tertua di dunia ditemukan pada tahun 1974 dari puing-puing kapal yang tenggelam di Missouri River, Amerika pada tahun 1865. Setelah makanan kaleng ini di tes ternyata masih aman untuk dimakan.

Jika dihitung usia dari makanan kaleng ini sudah mencapai 155 tahun. Hebatnya para peneliti tidak menemukan adanya jejak pertumbuhan bakteri sehingga menurut mereka masih bisa dimakan.

Meski aroma dari makanan ini sudah tidak enak dan tidak dijelaskan bahan makanan apa saja yang mereka temukan di dalam sana. Produksi makanan kaleng sendiri semakin populer di era Perang Dunia I ketika para tentara membutuhkan bekal makanan yang praktis dan tahan lama.