Tinggalkan Profesi Bergengsi, 5 Orang Ini Alih Profesi Jadi Penjual Makanan

Tinggalkan Profesi Bergengsi, 5 Orang Ini Alih Profesi Jadi Penjual Makanan

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 22 Mar 2020 16:00 WIB
Tinggalkan Profesi Bergengsi, 5 Orang Ini Alih Profesi Jadi Penjual Makanan
Jakarta -

Pekerjaan bergengsi bergaji besar jadi impian setiap orang. Tapi ada beberapa orang yang justru memilih alih profesi jadi penjual makanan.


Berjualan makanan memang menguntungkan tapi sering dianggap sebelah mata. Banyak orang yang lebih memilih profesi pekerjaan seperti profesor, pegawai bank, hingga bekerja di perusahaan teknologi terkini untuk mencari nafkah.

Namun berbeda dengan orang-orang ini yang malah menemukan kebahagiaan setelah mereka meninggalkan pekerjaan lama yang menjanjikan. Orang-orang ini beralih menjadi penjual makanan sesuai keinginan mereka dari hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut lima orang yang memutuskan keluar dari pekerjaan mereka untuk berjualan makanan.

Baca Juga: Jualan di Tempat Nyleneh, Para Penjual Makanan Ini Sukses Bikin Ngakak

Profesor Jadi Penjual Ikan

Penjual Makanan Foto: Istimewa
Seorang profesor muda berusia 27 tahun bernama Mohan Kumar yang berasal dari Karur, India memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai profesor di universitas ternama. Ia beralih profesi menjadi penjual ikan beku.

Kedua orangtua Kumar memang memiliki toko ikan goreng di Gangdhigramam. Kumar menjelaskan bahwa setelah pulang mengajar ia selalu membantu orangtuanya untuk berjualan ikan di toko mereka.

Akhirnya Kumar tersadar bahwa ia jauh lebih bahagia ketika menjual ikan bersama orangtuanya. Sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai profesor muda dan fokus berjualan ikan beku.

Pegawai Bank Jadi Berjualan Sayuran

Penjual Makanan Foto: Istimewa
Uhuru Kenyatta merupakan sosok politisi yang dihormati sekaligus pengusaha kaya raya dari Kenya. Ia ini menjabat sebagai Presiden Republik Kenya. Namun jauh sebelum menjadi seorang presiden ia menghabiskan masa mudanya berjualan sayur.

Uhuru datang dari keluarga yang berkecukupan dan setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mendapatkan pekerjaan yang bagus di Kenya Commercial Bank. Namun rupanya semua kemudahan ini membuatnya bosan.

Akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai pegawai bank dan mulai berjualan sayuran. Dari sana bisnis sayurannya mulai berkembang dan membuatnya menjadi pengusaha yang sukses.

Pegawai Keuangan Berjualan Pie

Penjual Makanan Foto: Istimewa
Vicky Quirk merupakan mantan pegawai keuangan yang memiliki posisi tinggi. Wanita yang berasal dari Inggris ini memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia merasa tidak bahagia, meskipun gaji yang diterimanya cukup banyak dan semua kebutuhannya tercukupi.

Vicky yang sejak dulu tertarik dalam dunia memasak mulai mencoba membuat pie di dapur rumahnya. Setelah itu ia mulai memasarkan pie nya menggunakan mobil van dan berakhir sukses.

Setiap harinya Vicky mampu menjual 300 loyang pie dalam satu minggu dan seharinya bisa menjual lebih dari 100 potong pie. Kini penghasilan Vicky dari berjualan pie mencapai Β£76,000 (Rp 1,4 miliar) per tahun dan terus bertambah.

Marketing Pabrik Rokok Berjualan Permen

Penjual Makanan Foto: Istimewa
Vinay Kothari merupakan pengusaha sukses dari India yang awalnya bekerja sebagai pegawai marketing di salah satu pabrik rokok terkemuka di sana. Meski jabatannya sudah cukup bagus tapi Vinay memutuskan keluar untuk memulai usahanya sendiri.

Ia akhirnya mantap untuk jualan permen dan makanan ringan seperti fruit bar. Ide ini dia dapatkan ketika jajan biskuit buah yang menurutnya enak. Ia langsung meracik permen buah yang unik dengan nama 'GO DESI'.

Sejak diluncurkan di tahun 2018, permen ini langsung digemari banyak orang terutama di kalangan anak-anak. Dalam waktu singkat Vinay bisa menjual lebih dari 2 juta permen buah miliknya.

Pegawai Google Jualan Samosa

Penjual Makanan Foto: Istimewa
Mendapatkan pekerjaan di Google merupakan impian hampir setiap milenial. Pekerjaan bergengsi ini tidak bisa didapatkan sembarangan namun berbeda bagi pria bernama Munaf Kapadia yang berasal dari India.

Pria muda yang bekerja di Google ini memutuskan untuk membuka restoran dan berjualan daging kambing hingga samosa di Mumbai. Dengan restoran bernama 'The Bohri Kitchen' Munaf menawarkan makanannya ini secara online.

Karena menggabungkan marketing teknologi yang canggih kini tidak sembarang orang bisa makan di restoran Munaf. Karena hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan undangan dan bisa makan di restoran ini.

Baca Juga: Hanya di Dapur Rumah, Wanita Ini Sukses Jualan Rice Bowl Salmon

Halaman 2 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads