Wabah virus corona juga berpengaruh pada harga makanan. Ada makanan yang harganya menjadi anjlok, ada pula yang melambung tinggi.
Naik turun harga makanan yang disebabkan karena wabah virus corona itu berkaitan erat dengan kekhawatiran masyarakat akan pandemi global tersebut. Seperti pada bumbu dapur seperti jahe merah, bawang putih dan bawang bombay yang diklaim dapat mencegah virus corona.
Karena itu banyak masyarakat yang memborong bumbu dapur tersebut dan menyebabkan kelangkaan. Harganya otomatis menjadi melambung tinggi. Namun, ada pula harga makanan yang justru menjadi anjlok karena virus corona. Mulai dari lobster hingga jahe merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 makanan yang harganya mengalami perubahan sebagai dampak virus corona.
Lobster
Foto: Istimewa
|
Namun, karena virus corona yang mewabah di seluruh dunia, khususnya di China membuat harga lobster menjadi anjlok. China merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar lobster di Amerika. Itu karena menyantap lobster telah menjadi tradisi dalam budaya China.
Mereka percaya dengan mengonsumsi makanan dari olahan lobster merupakan simbol dari keberuntungan. Namun, semenjak virus corona mewabah, negara China harus diblokade agar virus tersebut tidak menyebar semakin luas. Dengan begitu mereka tidak menerima ekspor apa pun dari luar.
Alhasil membuat ribuan losbter tidak laku terjual. Sehingga membuat harganya pun merosot. Kini harga lobster dengan seberat 6,8 kilogram hanya dihargai sekitar Rp. 118.203 saja.
Nangka
Foto: istimewa
|
Hal itu terjadi di India, berawal ketika kekhawatiran masyarakat sekitar yang penularan virus corona. Muncul isu bahwa daging ayam disebut dapat menularkan virus corona. Padahal virus corona tidak dapat ditularkan melalui unggas.
Karenanya banyak masyarakat di India yang meninggalkan daging ayam. Mereka kemudian beralih menggunakan buah nangka sebagai pengganti daging ayam. Karenanya kini harga buah nangka menjadi lebih mahal dibandingkan dengan harga daging ayam.
Buah nangka semula hanya Rp. 9.700 per kg kini menjadi Rp. 23.000. Begitupun sebaliknya. Dilansir dari Hindustan Times (12/3) kini harga daging ayam hanya dibanderol sekitar Rp. 15.000 per kilogramnya.
Baca Juga : Dampak Virus Corona, Harga Nangka Muda Lebih Mahal Dari Ayam
Bawang Putih
Foto: shutterstocks
|
Bawang putih memang memiliki kandungan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Namun, soal perannya dalam memerangi virus corona hingga sampai saat ini belum ada penelitian yang mendukung pernyataan tersebut.
Namun, sudah banyak masyarakat yang terlanjur mempercayai mitos tersebut. Sehingga membuat mereka banyak yang memborong bawah putih dan menyebabkan persediaan bawang putih menjadi langka.
Kelangkaan bawang putih itu membuat harganya menjadi melambung tinggi. Dikutip dari detikFinance (2/3), Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi Februari 2020. Ekonom memprediksi terjadi inflasi 0,16% sampai 0,45%. Kini harga bawang putih tertinggi telah mencapai sekitar Rp. 60.000 per kg.
Baca Juga : Imbas Virus Corona, Bawang Putih Diburu dan Harganya Melonjak
Jahe
Foto: iStock
|
Khususnya pada jahe merah yang memang memiliki kandungan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Dari pernyataan itulah yang membuat masyarakat memborong jahe merah.
Dikutip dari detikFinance jahe merah sebanyak 5 kg di sebuah pasar tradisional langsung habis dalam waktu setengah hari. Saking banyaknya permintaan akan jahe merah tersebut kini harga jahe menjadi mahal.
Seperti yang dipantau di sebuah pasar tradisional di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur mencapai Rp. 70.000 untuk satu kilogramnya. Ada juga yang menjual dengan harga Rp.60.000 per kilogramnya. Padahal biasanya harga sekitar Rp. 50.000 untuk satu kilogramnya.
Bawang Bombay
Foto: iStock
|
Seperti yang dilansir dari beberapa sumber, bahwa harga bawang bombay dipasaran kini melonjak naik hingga 10 kali lipat. Semua harga bawang bombay di pasaran hanya sekitar Rp 12.500 hingga Rp. 17.500 per kg.
Namun, semenjak permintaan meningkat karena virus corona, harga bawang bombay dipasaran menjadi Rp. 150.000 per kilogram. Bahkan ada seorang pengusaha bawang bombay sejak dulu yang mengatakan bahwa baru kali ini bawang bombay harganya melejit.