Demi mengurangi dampak penyebaran virus corona, banyak masyarakat yang diminta berdiam diri di rumah. Tapi di Jepang ada cara unik untuk berkumpul sambil minum.
Sebagian besar pengusaha kuliner di negara yang terpapar virus corona memilih untuk menutup usahanya. Restoran, kafe, kedai hingga pub serentak ditutup untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona.
Dilansir dari Metro (18/3) kebiasaan berkumpul di restoran atau tempat makan menjadi hal yang dilarang. Akhirnya masyarakat memutar otak untuk bisa tetap berinteraksi tanpa bertemu dan melakukan kontak fisik.
![]() |
Baca juga : Terkurung Karena Virus Corona, Jutaan Orang China Jadi Hobi Masak
Di Jepang, masyarakat yang hobi berkumpul akhirnya membuat tren unik yang disebut dengan on-nomi. Dalam bahasa Jepang On-nomi artiya adalah minum secara online. Di sini orang-orang bisa saling berkumpul, ngobrol dan minum bersama tanpa adanya kontak fisik.
Sesuai dengan namanya, orang-orang yang bisa minum bersama sambil melakukan video call. Memanfaatkan berbagai aplikasi seperti Skype, FaceTime, atau aplikasi yang mendukung layanan video call secara grup.
Untuk bisa melakukan kegiatan ini, orang-orang harus memiliki minuman sendiri. Kegiatan ini dilakukan malam hari dan hanya terbuka untuk orang dewasa. Sambil memegang kamera, orang-orang ini kompak mengangkat gelas seolah bersulang. Dengan cara ini, orang-orang berusaha menghilangkan rasa takut dan khawatir akan serangan virus corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meskipun dokter menyarankan untuk mengurangi konsumsi alkohol tapi orang-orang ini tetap menikmatinya namun dalam porsi yang lebih kecil. Dokter mengatakan konsumsi alkohol bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh, oleh karenanya harus dibatasi untuk mengurangi dampak virus corona.
Masyarakat Jepang menganggap kegiatan seperti ini bisa mengurangi stres dan rasa bosan ketika mengisolasi diri di rumah. Dengan cara ini diharapkan kesehatan mental akan terjaga sehingga sistem imun menjadi lebih kuat. Tentu saja hal ini harus dibarengi dengan menjaga pola makan dan istirahat yang cukup.
Baca juga : Dikarantina di Rumah, Warga China Sibuk Masak Makanan Tema Virus Corona
(dvs/odi)