Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko Widodo

Sate Nusantara Enak

Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko Widodo

Bayu Ardi Isnanto - detikFood
Selasa, 10 Mar 2020 12:30 WIB
Sate Kere Mbak Tug
Foto: Instagram horizonhoman
Solo -

Sate yang satu ini masuk dalam daftar makanan Solo favorit Jokowi. Meski berbahan sederhana, sate yang satu ini bikin banyak orang ketagihan.

Sate kere selalu masuk dalam daftar saat berwisata kuliner di Kota Solo. Salah satu yang legendaris dan terkenal adalah warung sate kere Mbak Tug yang berada di Jalan Arifin 63, Jebres, Solo.

Pemiliknya adalah Tugiyem, warga Kelurahan Setabelan, Banjarsari, Solo. Kini usahanya dilanjutkan anak keduanya, Suheni. Tempatnya hanya berupa gerobak di emperan bangunan, namun jangan salah, rasanya bikin ketagihan. Buktinya, Presiden Joko Widodo sejak sebelum jadi Wali Kota Solo hingga kini masih menjadi pelanggannya.

Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko WidodoFoto: Bayu Ardi Isnanto/dok. detikcom


"Dulu ibu saya nggak tahu kalau itu Pak Jokowi, setelah jadi wali kota baru kenal. Sampai sekarang pun masih sering dipanggil Pak Jokowi kalau pulang Solo," kata Suheni, Sabtu (7/3/2020).


Saat Jokowi menjabat wali kota, Tugiyem kerap diajak mengikuti pameran kuliner di berbagai daerah. Bahkan hingga Jokowi menjabat presiden, Tugiyem masih sering diajak menempati stan dalam acara-acara kuliner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko WidodoFoto: Bayu Ardi Isnanto/dok. detikcom


Tak hanya Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka putra sulungnya pun kini menjalin kerja sama dengan warung Mbak Tug. Menu sate kere di katering Chiliparimilik Gibran selalu dipasok dari Mbak Tug.

Awalnya, Tugiyem mulai berjualan 1977 dengan cara berkeliling kampung dan menaruh jualan satenya di atas kepala agar mudah dibawa. Ia menempati lokasi Jalan Arifin itu sejak sekitar 2003.

"Sebenarnya sudah ditawari Mas Gibran menempati tempat lain, tapi ibu nggak mau. Karena pelanggannya sudah banyak di sini," ujarnya.

Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko WidodoFoto: dok. detikcom


Cerita sate kere

Secara harafiah kere dalam bahasa Jawa berarti 'miskin'. Memang di zaman dahulu sate kere hanya dikonsumsi oleh masyarakat bawah yang miskin.

"Karena orang miskin dulu tidak mampu makan daging, raja menyuruh membuatkan sate dari bahan tempe gembus atau ampas tahu," kata Suheni.

Dulu, Tugiyem juga hanya menjual tempe gembus dan tempe saja. Sekarang sate kerenya sudah dilengkapi dengan jeroan sapi.

"Dulu yang makan orang kere. Sekarang yang makan bos-bos," katanya.

ADVERTISEMENT
Sate Kere Mbak Tug, Sate Langganan Presiden Joko WidodoFoto:Instagram doyanmakansemarang


Satu porsi sate kere Mbak Tug dijual seharga Rp 25.000. Isinya delapan tusuk sate jeroan sapi, gembus dan tempe, serta lontong yang dilengkapi bumbu kacang. Jeroan sapinya empuk lembut, sementara bumbu kacangnya ditumbuk halus sehingga rasanya creamy manis gurih.

Warung sate kere Mbak Tug pada pukul 13.00 - 16.30 WIB buka di Jalan Arifin, sebelah Es Nini Thowong. Sedangkan malam harinya, mereka buka di depan Gua Maria Mojosongo.




(adr/odi)

Hide Ads