Seiring perkembangan zaman, sate kemudian dibuat menjadi beragam kreasi. Hampir setiap daerah bahkan memiliki varian sate khas. Tapi tahukah Anda bagaimana sate versi autentik yang pertama kali disajikan di Indonesia?
Berikut sejarah perkembangan sate dari mulai masuk ke Indonesia hingga jadi makanan favorit banyak orang.
1. Berasal dari India
Foto: iStock
|
1. Berasal dari India
Sate atau satay dipercaya berasal dari istilah Tamil dengan sebutan sathai. Hidangan ini merujuk pada olahan daging yang diasinkan lalu dipanggang dengan tusuk kayu. Sathai juga disantap dengan cara dicelupkan ke dalam saus sebelum dimakan.
Saudagar muslim Tamil dan Gujarat yang berasal dari India kemudian menciptakan hidangan berupa daging bakar. Resep hidangan ini kemudian dibawa ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Sate juga dipercaya terinspirasi dari kebab yang populer di Timur Tengah.
Sebelum mengenal sate, masyarakat Indonesia banyak mengolah daging dengan cara direbus. Barulah kebiasaan memanggang daging dilakukan saat para pedagang India dan Arab memperkenalkan cara mengolah kebab.
Baca juga : 20 Sate Ayam dan Kambing Gerobakan Maknyus https://food.detik.com/foto-kuliner/d-4533326/20-sate-ayam-dan-kambing-gerobakan-maknyus
2. Dikenal sejak abad ke-15
Foto: Istimewa
|
2. Dikenal sejak abad ke-15
Dalam versi lainnya, sate disebut-sebut sebagai makanan asli Indonesia. Konon katanya salah satu murid Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim yang bernama Satah terbiasa mengolah daging kambing.
Satah kemudian membuat hidangan dari daging kambing yang dipotong kecil-kecil. Ia kemudian membumbui daging ini dan ditusuk menggunakan bilah bambu sebelum dibakar. Tak disangka makanan ini banyak disukai hingga akhirnya makanan ini dikenal dengan sebutan daging satah.
Buku Encyclopedia of Chinese & Oriental Cookery yang ditulis Jennifer Brennan tahun 1988 menyebut kalau sate berasal dari Jawa. Meskipun mirip kebab, sate tetap punya ciri khas berbeda. Eksistensi sate semakin berkembang sehingga banyak orang percaya kalau sate adalah salah satu makanan asli Indonesia.
3. Sate dijajakan pedagang kaki lima
Foto: Istimewa
|
3. Sate dijajakan pedagang kaki lima
Sate cepat dikenal dan disukai masyarakat karena sejak zaman dahulu sate sudah dijual secara berkeliling. Para pedagang kaki lima turut andil sebagai media untuk memperkenalkan sate kepada masyarakat luas.
Sejak abad ke-19 sate makin terkenal. Apalagi ditambah imigran India dan Arab yang kerap datang untuk berdagang kain serta memperoleh rempah Indonesia.
Para penjajah Belanda pun sangat menyukai sate. Jika masyarakat senang menyantap sate dengan lontong, lain lagi dengan orang Belanda yang menikmati sate dengan kentang goreng. Salad juga kerap disandingkan dengan salad.
4. Beragam kreasi sate
Foto: Istimewa
|
4. Beragam kreasi sate
Meskipun dalam versi original, sate terbuat dari daging yang dibakar. Kini ada puluhan jenis sate yang disajikan di berbagai daerah di Indonesia.
Dari Sabang hingga Merauke, ada beragam sate khas yang diolah menggunakan daging ayam, daging kambing ataupun daging sapi. Bumbu pelengkap dan teknik pengolahannya juga beragam sehingga tercipta aneka kreasi sate yang mantap.
Sebut saja sate Padang, sate Blora, sate Madura, sate Tegal, sate Makassar, sate kerbau dan aneka ragam sate lainnya. Penjual sate saat ini juga lebih mudah dijumpai. Ada yang versi sederhana menggunakan gerobak hingga versi mewah dalam bentuk restoran berbintang.
5. Masuk dalam daftar makanan paling enak
Foto: instagram
|
5. Masuk dalam daftar makanan paling enak
Menyusul kesuksesan rendang, sate juga diakui sebagai salah satu makanan paling enak di dunia. Dari hasil survei CNN tahun 2017 lalu, sate menempati urutan ke-14 dari 50 makanan terenak di dunia.
Cita rasa dan keaslian olahan sate ini tentu menjadi alasan kenapa sate begitu disukai. Survey yang dilakukan di seluruh dunia ini juga menegaskan kalau sate bukan hanya jadi kebanggaan masyarakat Indonesia tapi juga disukai orang dari berbagai negara.
Baca juga : Mantul! Ini 5 Sate Ayam Madura Legendaris di Jakarta
Halaman 2 dari 6