75 Tahun Warung Sate Anggrek H. Ahmad Pertahankan Kelezatan Satenya

75 Tahun Warung Sate Anggrek H. Ahmad Pertahankan Kelezatan Satenya

Siti Fatimah - detikFood
Minggu, 08 Mar 2020 16:30 WIB
warung sate anggrek H. Ahmad Bandung
Foto: detikcom
Bandung -

Bukan hanya brownies kukus dan batagor, Bandung juga punya sate enak. Warung yang satu ini sudah eksis sejak 75 tahun lalu.

Mencari warung sate legendaris ini sangat mudah. Lokasinya tak pernah berubah, di Jl. Anggrek. Kepulan asap sate yang wangi dan deretan sepeda motor yang menyemut di depan warung menjadi penandanya.

Sate Anggrek sudah kondang sejak 75 tahun lalu. Satenya berupa potongan dadu daging ayam, sapi dan kambing. Ditambah dengan bumbu kacang dan kecap manis jadi ciri khasnya.

Yang unik panggangan sate yang panjangnya lebih dari 1 meter ditaruh berjejer di depan warung tenda. Terus menerus sate ayam, sate sapi dan sate kambing dibakar di atas api arang. Wangi kepulan sate ini yang bikin perut makin lapar.

Pegawai Sate Anggrek H. Ahmad membakar sate di depan warung. Foto: Instagram @foodgallerybdg



Selain potongan satenya besar, bumbu kacang yang ditumbuk halus dengan tekstur kental, gurih dan manis membuat sate jadi enak. Sate dagingnya empuk dan balutan saus kacangnya tak pelit.

Makin mantap dimakan dengan irisan bawang merah dan cabe rawit merah. Karena selalu disajikan hangat mengepul sate terasa enak. Pantas saja banyak orang ketagihan.

Saat ini, Sate Anggrek H. Ahmad ini memasuki generasi kedua yang sebelumnya dipegang oleh Ridwan. Dalam waktu dekat, warung sate ini akan dilanjutkan oleh generasi ketiga, yaitu oleh anak pertama H. Ahmad, Nur Rohmah.

Lokasi warung sate ini tidak pernah berubah sejak 1945 lalu begitupun dengan rasa kelezatannya. Muhammad Faisal, anak H. Ahmad menuturkan dahulunya di Kota Bandung ini tidak ada yang menjual sate. Lalu awalnya merekan menerima pesanan tetangga, kakeknya Ridwan mulai membuat sate sendiri di rumahnya.

"Awalnya itu coba-coba membuat sedikit di rumah, pesanan dari tetangga saja. Kemudian lama-kelamaan, kakek saya coba cari tempat usaha buat buka warung. Jadilah buka warung di Taman Anggrek," katanya saat ditemui detikcom pada Jumat (6/3/2020).

Dahulunya warung sate anggrek hanya berukuran 6 x 6 meter saja dengan karyawan dua orang yang bertugas untuk bakar sate dan melayani. Namun kini, warung sate ini sudah memiliki 18 karyawan sekaligus karyawan yang mengurus produksi sate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saus kacang yang kental dan daging yang empuk jadi keunggulan Sate Anggrek H. Ahmad. Foto: Instagram : agus_pristi



Varian sate yang tersedia mulai dari sate ayam, sate sapi, dan sate kambing. Menurutnya sate yang paling banyak peminat ialah sate kambing. "Sate kambing itu jam 6 sore aja sudah habis, terus disusul sate sapi jam 8, baru sate ayam," katanya.

Selain menu sate, Sate Anggrek H.Ahmad juga menyajikan menu lain seperti soto ayam, soto kambing, nasi, dan lontong. Kemudian menu minuman seperti teh manis hangat, es teh manis, es jeruk, dan air mineral.

Dalam sehari, Faisal menghabiskan 6000 tusuk atau setara dengan 90 kilogram daging. Berbeda jika di akhir pekan bisa sampai menghabiskan 8000 hingga 10000 tusuk sate.

Untuk menarik hati pelanggan, Faisal dan kedua orangtuanya mengutamakan pada kualitas daging dan bumbu. Akhirnya pelanggan yang berdatangan tidak hanya dari Kota Bandung saja, begitupun Jakarta dan Surabaya. Bahkan Faisal mengaku memiliki pelanggan yang berasal dari Belanda.

"Sebenarnya kami merasa bangga, ada yang datang dari jauh-jauh untuk makan di tempat kami. Terus ada orang Belanda yang tinggal di hotel daerah Cihampelas datang ke sini karena dagingnya fresh katanya. Padahal penjual sate di daerah sana tentu banyak," tuturnya.

Soal harga, Sate Anggrek H. Ahmad mematok harga Rp. 15.000 per sepuluh tusuk. Berada di Jalan Taman Anggrek, Cihapit berseberangan dengan Suis Butcher Steak House. Sate Anggrek H. Ahmad buka setiap hari dari pukul 16.00 sampai 22.30.




(odi/odi)

Hide Ads