Tentu warga Jakarta dan Bogor tak asing dengan restoran yang ada di puncak pass, Cisarua, Bogor ini. Para pelancong yang menyambangi kawasan Puncak pasti menyempatkan diri untuk mampir ke restoran ini.
Ada banyak pengalaman menarik yang bisa dirasakan di restoran ini. Salah satunya adalah area parkir kendaraan yang kerap dijadikan tempat santai sambil menikmati pemandangan bukit penuh kebun teh yang asri menghijau.
Tak hanya pemandangan, aneka makanan di restoran ini juga sering bikin orang rindu. Selama puluhan tahun beroperasi, tentu banyak yang menyayangkan atas tutupnya restoran Rindu Alam. Pastinya banyak orang punya memori indah dengan restoran Rindu Alam ini.
Berikut 5 fakta unik seputar restoran Rindu Alam.
1. Sudah beroperasi sejak 1980
Foto: istimewa
|
1. Sudah beroperasi sejak 1980
Jika menilik sejarahnya, Restoran Rindu Alam Puncak mulai dibangun pada tahun 1979. Restoran ini resmi beroperasi pada 1980. Restoran keluarga yang menyajikan aneka makanan Indonesia ini sudah dianggap sebagai ikon di kawasan Puncak.
Nama Rindu Alam digunakan karena sejak zaman dahulu kawasan ini dikenal dengan sebutan Rindu Alam. Sejak zaman Belanda, area ini bahkan sudah dijadikan tempat persinggahan.
Sebelum adanya restoran, dahulu ada bangunan kecil peninggalan Belanda. Sejak dibangun menjadi restoran, kawasan ini semakin ramai terutama sebagai tempat singgah untuk beristirahat sekaligus menikmati pemandangan alam dan udara sejuk khas Puncak.
Baca juga : Jembatan Kuno yang Viral di Puncak, Dulunya Ternyata Kafe Elite
2. Pemilik Restoran Rindu Alam Puncak
Foto: istimewa
|
2. Pemilik Restoran Rindu Alam Puncak
Restoran Rindu Alam Puncak dirintis oleh Ibrahim Adjie dan DS Mangkuto. Ibrahim Adjie adalah mantan Panglima Kodam Siliwangi, sementara Mangkuto adalah pemilik restoran Minang di kawasan Cipanas.
Keduanya sepakat membangun restoran Rindu Alam Puncak. Konsep restoran yang diusung adalah restoran keluarga. Tentu saja konsep ini tepat karena kawasan Puncak menjadi jalur utama bagi orang-orang yang hendak bepergian ke Bandung.
Dahulu belum banyak jalur alternatif menuju Bandung, jadi kawasan Puncak selalu padat jelang musim liburan atau saat Lebaran. Restoran Rindu Alam Puncak jadi lokasi primadona untuk sekedar istirahat sambil menikmati hidangan.
3. Lokasi strategis
Foto: istimewa
|
3. Lokasi strategis
Restoran Rindu Alam Puncak dibangun di lokasi yang sangat strategis. Resto ini berada di ketinggian 1.443 meter di atas permukaan laut. Dahulu kawasan Puncak tidak padat seperti saat ini.
Tempat makan dan tempat wisata juga tak seramai saat ini. Tentu saja ini jadi salah satu faktor yang membuat restoran Rindu Alam Puncak ramai disambangi.
Panorama mengagumkan juga jadi alasan Restoran Rindu Alam makin populer. Restoran ini berdiri di tanah landai yang datar sementara pemandangan di depannya jelas terlihat jajaran bukit hijau yang ditanami teh. Saat cuaca sedang dingin, tak jarang area ini terselimuti kabut tebal, sensasi dingin ini kadang juga jadi daya tarik.
4. Makanan dan minuman
Foto: istimewa
|
4. Makanan dan minuman
Mengusung konsep restoran keluarga, Rindu Alam Puncak menghadirkan ragam menu makanan khas Indonesia. Menu makanannya didominasi masakan Sunda yang lengkap dengan sambal dan lalapan khasnya.
Di sini ada puluhan menu makanan dan minuman yang bisa dipilih mulai dari ikan mas bumbu cobek, pepes ayam kampung, cah toge jambal dan masih banyak menu lainnya.
Lokasi strategis dan ragam makanan menggoda menjadi alasan ramainya restoran ini. Pengujungnya bukan hanya masyarakat biasa tapi juga ada pejabat, artis hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mampir ke restoran ini.
Baca juga : Yuk, Nikmati Udara Sejuk Puncak Sambil Makan Enak di Sini!
5. Kini tinggal kenangan
Foto: istimewa
|
5. Kini tinggal kenangan
Sebuah papan pengumuman sengaja dipasang di depan restoran Rindu Alam Puncak. Papan pengumuman ini bertuliskan pemberitahuan bahwa restoran resmi ditutup karena tanah area ini sudah dikuasai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Restoran Rindu Alam Puncak resmi tutup pada 20 Februari 2020. Kabarnya, penutupan restoran harusnya sudah dilakukan sejak awal Februari namun pihak restoran meminta waktu.
Restoran yang kini dikelola cucu dari Ibrahim Adjie ini rencananya akan dijadikan area kawasan hijau. Saking populernya restoran ini, banyak orang yang memiliki kenangan manis. Mulai dari karyawan yang bekerja puluhan tahun hingga pengunjung yang menjadikan Rindu Alam Puncak sebagai tempat penuh sejarah.
Halaman 7 dari 6