Terjadi Keracunan, Ini 5 Bahaya Makan Daging Anjing

Terjadi Keracunan, Ini 5 Bahaya Makan Daging Anjing

Devi Setya - detikFood
Selasa, 25 Feb 2020 14:00 WIB
Terjadi Keracunan, Ini 5 Bahaya Makan Daging Anjing
Foto: iStock
Jakarta - Lebih dari 20 orang di Simalungun dikabarkan keracunan usai menyantap daging anjing. Apa benar daging anjing mengandung racun yang berbahaya jika dikonsumsi?

Daging anjing disinyalir sebagai akar masalah dari keracunan puluhan warga di Simalungun, Sumatera Utara. Orang-orang mengalami keluhan yang sama yakni mual, pusing dan muntah usai menyantap daging anjing.

Di beberapa daerah, daging anjing memang kerap jadi santapan. Tapi daging hewan berkaki empat ini juga mengundang kontroversi. Daging anjing disebut mengandung bakteri penyebab masalah kesehatan.

Berikut 5 fakta seputar fakta dan bahaya konsumsi daging anjing.

1. Kandungan gizi daging anjing

A male German shepherd bites a man by the hand. Foto: iStock
1. Kandungan gizi daging anjing
Bukan hanya sapi, kambing dan babi saja yang biasa jadi santapan daging. Beberapa orang memilih menikmati daging anjing sebagai makanan. Di Indonesia sendiri banyak daerah yang masyarakatnya gemar menyantap daging anjing.

Sebenarnya, seperti apa kandungan gizi dari daging anjing? Untuk setiap 100 gram daging anjing mengandung 60,8 gram air, 198 kkal energi, kemudian kandungan protein 24,6 gram, karbohidrat 0,9 gram, kalsium 1071 mg, natrium 1604 mg dan kalium 226 mg.

Kandungan nutrisi ini terbilang tinggi sehingga banyak orang memilih mengonsumsi daging anjing. Padahal di sambing nutrisinya, resiko makan daging anjing justru lebih besar. Selain jadi konsumsi harian, ritual adat dan tradisi juga menjadi alasan orang-orang untuk mengonsumsi daging anjing.

Baca juga : Industri Daging Anjing di Kamboja, Menyeramkan Tapi Populer

2. Bahaya makan daging anjing

A male German shepherd bites a man by the hand. Foto: iStock

2. Bahaya makan daging anjing
Kandungan natrium pada daging anjing terbilang tinggi sehingga menjadi pemicu hadirnya hipertensi atau darah tinggi. Tapi tak hanya itu, daging anjing juga mengundang resiko yang lebih fatal.

Bahaya yang paling mengintai adalah paparan virus rabies. Anjing liar termasuk hewan yang menjadi agen penyebaran virus rabies terbesar. Sementara mengonsumsi daging anjing yang divaksin akan mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Resiko lainnya yakni terpapar penyakit trichinosis yakni parasit yang biasa hidup pada tubuh anjing. Jika terkena penyakit ini, organ jantung dan pernapasan akan otomatis terganggu.

Belum lagi adanya resiko infeksi bakteri hingga masalah kesehatan yang disebabkan cacing pita. Kasus yang terjadi di Simalungun (21/2) berawal dari puluhan orang yang menyantap daging anjing mentah dengan campuran air kelapa. Akibatnya, 23 orang keracunan dan mual disertai muntah.

3. Mitos dan manfaat makan daging anjing

A male German shepherd bites a man by the hand. Foto: iStock

3. Mitos dan manfaat makan daging anjing
Dilansir dari data Dog Meat Free Indonesia, konsumsi daging anjing banyak terjadi di Jakarta, Yogyakarta, Bali dan Sulawesi. Sebagian besar orang percaya kalau daging anjing merupakan obat untuk berbagai penyakit.

Masyarakat Bali bahkan percaya kalau makan daging anjing berbulu hitam bisa menyembuhkan penyakit asma. Di Tomohon, daging anjing sudah jadi santapan yang lumrah dan konsumsi ini terjadi sejak lama.

Terlepas dari mitos yang berkembang, daging anjing juga jadi pilihan masyarakat dengan alasan ekonomi. Orang memilih menyantap daging anjing karena tidak mampu membeli sumber protein lainnya seperti daging sapi.

4. Festival makan daging anjing

A male German shepherd bites a man by the hand. Foto: iStock

4. Festival makan daging anjing
Sebuah festival makan daging anjing selalu rutin digelar di China. Acara bertajuk Festival Yulin ini memiliki agenda untuk mengajak masyarakat ramai-ramai menyantap daging anjing.

Mirisnya lagi, ada ribuan anjing yang dibunuh untuk dikonsumsi dagingnya. Festival ini mendapat kecaman dari banyak orang terutama para pencinta binatang.

Di China, daging anjing biasanya diolah dengan cara direbus dan disajikan dengan cabai dan jahe. Diperkirakan ada 10 juta anjing yang disembelih dan dikonsumsi selama setahun saat festival berlangsung.

Baca juga : Didemo Pencinta Hewan, Peternak Anjing Ini Malah Sengaja Makan Daging Anjing

5. Melanggar undang-undang

A male German shepherd bites a man by the hand. Foto: iStock

5. Melanggar undang-undang
Anjing sebenarnya masuk dalam hewan peliharaan dan bukan merupakan hewan konsumsi. Anjing bahkan dilindungi dalam Undang-undang Nomor 8, daging anjing tidak masuk dalam hewan konsumsi.

Peredaran daging anjing juga diatur secara jelas dalam Kitab Hukum Undang-undang Pidana. Beberapa aturan soal pemasok, penjual dan pembeli daging anjing diatur dalam pasal 170, 204, 205, 241, 302, 335, 362, 363, 406, 480 dan 481.

Tak hanya itu, ada juga Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 18 Tahun 2009 pasal 66 dan 67, serta Bab 13 pasal 86 dan 87. Peraturan hukum ini mencatat aturan tegas soal daging anjing yang bukan merupakan sumber hayati produk peternakan, kehutanan dan jenis lainnya. Anjing juga tidak masuk sebagai jenis hewan ternak potong.


Halaman 2 dari 6
(dvs/odi)

Hide Ads