Belum banyak yang tahu kalau masyarakat Pekanbaru jago meracik aneka hidangan enak. Ragam makanan ringan hingga menu santapan utama selalu siap menggoda selera. Tak ketinggalan juga hidangan sarapan yang siap mengawali hari.
Masyarakat Pekanbaru punya aneka menu sarapan enak, beberapa diantaranya ada mieso dan mie lendir. Kalau mau sarapan ringan bisa menyantap roti jala atau lopek bugi. Jangan lewatkan secangkir kopi khas Pekanbaru yang siap bikin mata melek.
Berikut beberapa sarapan populer khas Pekanbaru yang bisa jadi santapan lezat di pagi hari.
1. Mieso
Foto: istimewa
|
Mieso atau miso termasuk menu sarapan yang paling populer dan paling mudah dijumpai di Pekanbaru. Hidangan yang satu ini termasuk jenis hidangan berkuah yang disajikan dengan berbagai isian.
Semangkuk mieso terdiri dari mie kuning, mie putih, ayam goreng suwir, tahu dan kulit ayam. Semua bahan ini kemudian diguyur dengan kuah kaldu hangat. Selain sebagai menu sarapan, mieso juga populer jadi santapan makan siang.
Mieso yang gurih ini makin enak jika disantap dengan tambahan sambal hijau. Di Pekanbaru, mieso dijajakan dengan harga murah meriah yakni mulai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribuan per porsinya.
Baca juga : Pencinta Durian, Riau Saat Ini Dilanda "Banjir" Durian Lezat
2. Mie Lendir
Foto: istimewa
|
2. Mie Lendir
Belum lengkap rasanya kalau ke Pekanbaru tanpa mencicipi mie lendir. Melihat nama dan tampilannya memang agak meragukan tapi coba dulu cicip rasanya, dijamin doyan dan ketagihan.
Mie lendir terbuat dari mie kuning yang disajikan dengan kuah kental yang terlihat seperti lendir. Kuah mie lendir sendiri terbuat dari campuran ubi, kacang tanah dan aneka bumbu.
Selain mie kuning, seporsi mie lendir juga terdiri dari isian tauge rebus, telur rebus, irisan cabai rawit dan bawang merah goreng. Gerai mie lendir bisa dengan mudah ditemui di pinggir jalan hingga restoran berkelas.
3. Lopek Bugi
Foto: istimewa
|
3. Lopek Bugi
Lopek bugi dulunya jadi makanan kaum bangsawan, tapi kini biasa jadi camilan masyarakat Pekanbaru, Riau. Lopek bugi kerap diandalkan sebagai menu sarapan dan juga kudapan saat perayaan hari besar.
Lopek bugi artinya adalah lepat ketan karena memang terbuat dari bahan dasar tepung beras ketan. Kue ini banyak ditemui di Kabupaten Kampar. Saking larisnya, ada satu daerah yang mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai pembuat lopek bugi yakni di desa Danau Bingkuang.
Selain jadi menu sarapan, lopek bugi juga diandalkan sebagai oleh-oleh. Banyak pelancong yang memborong lopek bugi sebagai buah tangan.
4. Roti Jala
Foto: istimewa
|
4. Roti Jala
Menu sarapan yang satu ini merupakan hasil akulturasi budaya Melayu. Roti jala yang punya rasa gurih ini biasa jadi pilihan sarapan untuk orang-orang yang tak mau makan besar di pagi hari.
Roti jala bisa disantap dengan aneka cocolan yang bisa dipilih sesuai selera. Umumnya, di Pekanbaru roti jala dimakan dengan cocolan saus durian. Namun jika suka varian gurih maka bisa disantap dengan pelengkap kari ayam, kambing atau sapi.
Bukan hanya jadi menu sarapan, roti jala yang berbentuk jaring ini juga selalu hadir ketika menggemar pesta pernikahan atau syukuran. Penjaja roti jaala pun bisa dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Pekanbaru.
Baca juga : Ada Tenun, Budaya Melayu hingga Kopi Enak di Pekanbaru
5. Kopi
Foto: istimewa
|
Kopi khas Pekanbaru memang tak sepopuler kopi Aceh atau kopi Toraja, tapi kopi yang satu ini punya keistimewaan. Kopi biasa juga jadi pilihan minuman sarapan khas Pekanbaru.
Kopi yang berasal dari Kepulauan Meranti ini punya keunikan, bukan jenis arabika atau robusta melainkan jenis kopi liberika. Jenis kopi asal Liberia, Afrika barat ini mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-19.
Selain bisa dinikmati di kedaikopi saat pagi hari, kopi bubuk asal Pekanbaru ini juga biasa jadi buah tangan yang dibawa para pelancong yang datang ke Pekanbaru. Sarapan khas Pekanbaru memang banyak yang menggoda jadi jangan sampai terlewat.
Halaman 2 dari 6