Virus corona identik dengan Wuhan, kota asal virus ini ditemukan. Hal ini mengakibatkan resto bernama Wuhan Noodle 1950 di Kanada jadi sepi pengunjung.
Dampak virus corona sangatlah luas. Terisolasinya kota Wuhan membuat sejumlah resto di sana tutup. Hal serupa dilakukan jaringan resto global seperti McDonald's (McD), Pizza Hut, sampai Starbucks.
Pada 28 Januari 2020, setidaknya ada 5 jaringan resto cepat saji dan kopi yang telah tutup sementara di Wuhan. Juru bicara Starbucks mengatakan penutupan gerai adalah upaya untuk melindungi kesehatan pegawai sekaligus pelanggan.
![]() |
Sementara manajemen McD melakukan upaya pencegahan virus corona dengan ketat. Di provinsi lain dimana gerai McD masih buka, mereka melakukan pengecekan suhu tubuh secara berkala pada para pegawai. Semua yang ada di resto juga diwajibkan pakai masker.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Ini Daftar Resto Cepat Saji di Wuhan yang Tutup
Dampak virus corona ternyata bukan di Wuhan dan kota lain di China saja, di Kanada hal ini juga terasa. Dikutip dari The Star (5/2), resto mie bernama Wuhan Noodle 1950 di Markham jadi sepi pengunjung.
![]() |
Semua berawal ketika foto plang resto jadi bahan candaan di Instagram oleh akun 6ixbuzztv. Unggahan yang telah dihapus itu tadinya dibubuhi keterangan, "Virus Wuhan telah menyebar ke Markham".
Unggahan ini menuai banyak komentar. Salah satunya bilang kalau pengunjung akan terkena virus corona kalau makan mie di sana.
Ada pula yang menyindir akan pesan sup kelelawar dan 'orange chicken' saat bersantap di sana. Faktanya Wuhan Noodle 1950 tidak menyediakan menu tersebut. Diantara komentar negatif yang ada, netizen juga ada yang menyayangkan unggahan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Berhenti membuat unggahan rasis dan yang membuat gelisah seperti ini, apakah Anda akan berhenti makan California Rolls saat seseorang terkena virus di California," tulis seorang netizen. Yang lain menulis, "Ini menyedihkan, seseorang kehilangan bisnis mereka karena hal ini."
Zhengyu Fang selaku manajer restoran mie khas China ini mengakui adanya penurunan pengunjung. Jumlahnya berkurang hingga 2/3 dari biasanya. Fang mengatakan hal seperti ini baru ia alami setelah 2 tahun membuka Wuhan Noodle 1950.
![]() |
Sementara itu Ben Leung selaku Presiden Richmond Hill and Vaughan Chinese Business Association mengakui banyak resto China ikut terkena dampak serupa. Pengunjung mereka berkurang. "Banyak acara makan malam Imlek dibatalkan, dan restoran rugi besar," pungkas Leung.
Sebelumnya, dampak virus corona juga mempengaruhi pencarian Google terhadap bir merek Corona. Banyak orang rupanya mengaitkan merek bir Meksiko dengan virus berbahaya ini.
Pencarian "corona beer virus" ikut melambung di Amerika Utara. Begitu juga di kawasan Eropa Barat, Australia, India, Jepang, dan Selandia Baru. Faktanya, bir Corona sama sekali tidak terkait virus corona. Penamaan 'Corona' merujuk pada arti 'mahkota'.
Baca Juga: Dampak Virus Corona, Merek Bir Corona Dikira Terkait Virus Berbahaya
(adr/adr)