Tak Hanya di Wuhan, 5 Pasar Tradisional Ini Juga Jual Berbagai Daging Hewan Liar

Tak Hanya di Wuhan, 5 Pasar Tradisional Ini Juga Jual Berbagai Daging Hewan Liar

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 02 Feb 2020 09:00 WIB
Tak Hanya di Wuhan, 5 Pasar Tradisional Ini Juga Jual Berbagai Daging Hewan Liar
Foto: Istimewa
Jakarta - Sejak merebaknya virus corona, pasar yang menjual daging hewan liar jadi sorotan. Tak hanya Wuhan, banyak pasar tradisional yang juga jual aneka daging hewan liar.

Sering disebut sebagai penyebar virus corona, daging dari hewan liar ini mulai dibatasi penyebarannya. Di Wuhan, tempat pertama virus corona merebak, Pasar Huanan yang menjual lebih dari 100 jenis hewan liar ditutup sementara.

Tak hanya di Wuhan dan di China saja. Banyak negara lain yang juga punya pasar tradisional, dengan daging hewan liar yang tersedia di sana. Biasanya diolah menjadi makanan lokal hingga campuran masakan lainnya.

Baca Juga: 5 Fakta Pasar Seafood Huanan di Wuhan yang Disebut Asal Virus Corona

Indonesia

Pasar Tradisional Hewan Liar Foto: Istimewa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas, dan menempati peringkat salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Karena banyaknya budaya dan keberagaman ini, membuat Indonesia juga memiliki pasar tradisional yang terbilang ekstrem.

Di Sulawesi Utara, Pasar Tomohon yang ada di kota Manado, sudah ada sejak dulu. Tapi namanya kembali ramai diperbincangkan, karena menjual aneka daging hewan liar. Mulai dari kelelawar yang disebut dapat menyebarkan virus corona, kemudian tikus, hingga ular berbisa.

Selain tiga hewan di atas. Banyak hewan hidup yang diperjualbelikan, atau ditukar. Aneka daging hewan liarnya juga tersedia seperti tupai, burung, babi hutan, hingga daging anjing.

Malaysia

Pasar Tradisional Hewan Liar Foto: Istimewa
Malaysia juga punya pasar yang menjual daging hewan liar. Tapi tidak seperti Pasar Huanan di Wuhan, atau Pasar Tomohon yang secara terang-terangan menjual kelelawar hingga tikus, di Malaysia pasar ini digelar secara rahasia.

Bisa disebut sebagai pasar gelap, karena banyak daging hewan liar asal Malaysia yang dikirim ke negara tetangga seperti Vietnam, yang terkenal dengan beragam pasar tradisional menyediakan daging hewan liar dan makanan eksotik.

Hal ini diungkapkan oleh organisasi non-profit Traffic Southeast Asia, yang bergerak dalam melindungi satwa liar yang dijual secara ilegal. Seperti kambing langka, hingga 642 hewan lainnya yang tertangkap akan dikirim ke Vietnam.

Vietnam

Pasar Tradisional Hewan Liar Foto: Istimewa
Sudah menjadi budaya dan tradisi, hampir setiap pasar tradisional di Vietnam menjual aneka hewan liar, hingga makanan eksotik seperti ulat, serangga, kalajengking, sampai kecoa.

Menurut Pangolin Grup, negara Vietnam dikenal sebagai gerbong penjualan Pangolin, hewan mamalia yang dikenal pemalu. Di sana daging Pangolin, dianggap sebagai makanan mewah, yang menjadi kebanggaan tersendiri. Sementara bagian sisik kulitnya, digunakan sebagai obat tradisional.

Selain itu sepanjang Sungai Mekong, banyak orang-orang yang masih mengonsumsi hewan liar sebagai makanan utama. Seperti tikus, kura-kura, hingga aneka burung.

Kamboja

Pasar Tradisional Hewan Liar Foto: Istimewa
Mirip seperti negara di Asia Tenggara, Kamboja juga masih kental dengan berbagai hidangan eksotik yang menggunakan berbagai daging hewan liar. Di antaranya banyak yang menjual daging hewan liar ini di pasar gelap.

Menurut laporan dari organiasi pelindung hewan, yaitu Wildlife Alliance Cambodia, mereka menemukan adanya 175 kg daging hewan liar yang ada di wilayah Rovean Station di tahun 2019 lalu.

Daging-daging hewan ini termasuk ke hewan liar lokal yang hidup di sana seperti, landak, biawak, hingga kura-kura. Selain itu tikus sendiri jadi makanan favorit di sana, bahkan dijadikan sebagai camilan hingga bekal makanan bagi kebanyakan orang Kamboja.

Jepang

Pasar Tradisional Hewan Liar Foto: Istimewa
Meski Jepang merupakan negara maju dan modern. Tapi ada beberapa pasar yang masih menjual daging ikan paus. Di sana, daging ikan paus dianggap sebagai makanan enak dan digemari. Padahal Jepang sudah mendapatkan peringatan dari berbagai pihak untuk berhenti makan daging ikan paus.

Daging ikan paus ini dirubah menjadi steak, digoreng, disulap jadi nugget, dimakan secara mentah seperti sushi, dibuat menjadi dendeng hingga bacon. Selain itu juga daging lumba-lumba masih dimakan di Jepang.

Tak hanya ikan paus dan lumba-lumba, daging hewan liar seperti rusa liar, dan babi hutan juga sering diburu dan dijadikan makanan di beberapa wilayah yang ada di Jepang.

Baca Juga: Pasar Tomohon, Pasar di Sulut yang Jual Hewan Liar Seperti di Wuhan
Halaman 5 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads