Sebelum heboh virus corona di Wuhan, YouTuber Indonesia ini tunjukkan keindahan Wuhan. Mulai dari pasar seafood sampai kuliner halal di sana.
Muhammad Hanif Hasballah adalah YouTuber Indonesia yang kerap mendokumentasikan kehidupan Muslim di China. Pria dengan sapaan akrab Hanif ini menunjukkan banyak sisi lain kehidupan Muslim di sana, termasuk di Wuhan.
Kota yang mendadak terkenal karena virus corona ini ternyata memiliki perkampungan Muslim. Lokasinya ada di Qiyi Street Wuchang. Hanif menunjukkan seperti apa gambaran masjid, pasar, masyarakat, sampai makanan khas Muslim China di sana.
![]() |
Dalam video lain, pemilik Instagram @emhanief ini juga menampilkan suasana pasar tradisional di Wuhan. Video yang diunggah 7 September 2019 ini sudah ditonton lebih dari 4,2 juta kali hingga berita ini ditulis. "Sekarang Hanif di Wuhan, di salah satu jalan yang masih tradisional di Wuhan," tuturnya di awal video.
Baca Juga: Bukan Hewan Liar, Ini 5 Sarapan Khas Wuhan yang Terkenal Enak
Ia mampir ke pasar tradisional di Hankou. Di sini ikan hidup jadi komoditas populer. Hanif menginformasikan, "Kalau di Wuhan mau makan ikan fresh, tentu saja pilihannya ikan air tawar. Ikan laut tidak ada yang fresh karena letak Wuhan jauh dari laut."
![]() |
Puas melihat-lihat buah, sayur, mie kering, hingga kacang top ittipat di pasar, Hanif mampir ke restoran halal. Hanif berujar, "Kemanapun kita pergi di setiap sudut kota, insya Allah kita akan menemukan restoran halal. Hari ini kita mau coba Chinese Dumpling. Jaozi namanya."
Jaozi disajikan seperti sup dengan kuah lamian. Dumpling China ini berisi daging sapi yang dilengkapi daun ketumbar dan daun bawang. Ada juga menu lain di restoran ini seperti mie dan kwetiau goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Video Hanif lainnya di Wuhan memperlihatkan suasana pasar seafood Hubu Xiang atau dikenal dengan nama Hubu Alley. Hanif mengatakan, "Hubu Alley tempat kuliner di Wuhan yang menyajikan beragam seafood. Kepiting, udang, lobster, gurita, hingga cumi-cumi juga ada di sini."
Harga seafood di Wuhan dikatakan Hanif lumayan mahal. Setengah kilogram kepiting, misalnya, dijual Rp 120.000. Kepiting matang lalu dipotong-potong setelah ditimbang. Pelengkapnya saus bening yang agak asin. "Creamy banget, serius, enak banget," komentar Hanif soal menu ini.
![]() |
Video Hanif berjudul "BAKSO HALAL di WUHAN CHINA yang Paling Bikin Meleleh" juga menarik perhatian karena telah ditonton 1,5 juta kali. Bakso ternyata menu favorit warga Wuhan, terutama ketika musim dingin. Bakso di sini dikenal dengan nama malatang.
"Hari ini kita mau coba salah satu bakso halal yang legend di Wuhan," kata Hanif membuka video. Sistem bersantap di sini adalah prasmanan. Berbagai isian bakso dan pelengkapnya bisa dipilih sendiri. Lalu harga bakso didasarkan pada timbangan bahan-bahan tersebut.
![]() |
"Semua harga bahannya sama dan fresh. Ini ada bakso daging, bakso ayam, bakso ikan, tahu, telur puyuh, jamur kancing, mie, kembang tahu, brokoli, selada, telur, kentang, rumput laut," kata Hanif sambil mengisi mangkoknya.
Baca Juga: 5 Fakta Pasar Seafood Huanan di Wuhan yang Disebut Asal Virus Corona
Sebanyak isian bakso itu harganya hanya 17,3 yuan atau sekitar Rp 35.000. Hanif juga menunjukkan proses pembuatan bakso dimana bakso direndam dalam kuah kaldu lebih dulu.
![]() |
Untuk tambahannya, pengunjung bisa meracik saus kacang, kecap manis yang agak asam, sambal, hingga daun bawang. "Kuahnya seperti kaldu bakso di Indonesia. Asin banyak micin. Baksonya ada isi daging. Sedangkan bakso ikan agak kenyal-kenyal," tutup Hanif.
Banyak netizen tertarik mampir ke saluran YouTube Hanif usai merebaknya berita virus corona di Wuhan. Netizen tertarik mengetahui suasana di kota ini, termasuk pasar sampai berbagai kuliner halalnya.
(adr/odi)