Untuk bertahan hidup, banyak orang yang rela melakukan pekerjaan apapun, meski pekerjaan tersebut berbahaya dan sulit. Salah satunya seperti orang-orang ini yang menggantungkan hidup mereka, di wilayah tebing curam yang berbahaya.
Bukan sembarang menaiki tebing curam saja, banyak orang yang berani mengambil madu di pinggiran tebing curam. Mengantarkan makanan dengan melompati tebing curam, buka warung untuk para pemanjat tebing, hingga mengambil tumbuhan herbal untuk dijadikan teh dan obat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Berani Makan di Restoran yang Menggantung di Tebing ini?
Restoran Gantung Fangweng
Foto: Istimewa
|
Di Fangweng, pengunjung bisa menikmati secangkir teh hangat, dengan pemandangan alam yang menakjubkan di depan mata. Restoran ini berdiri di tebing curam vertikal, dengan jembatan sepanjang 30 meter yang menggantung di wilayah restoran.
Selain ngeteh, para pengunjung juga bisa menikmati aneka hidangan khas China. Misalnya olahan tradisional berbahan dasar bebek, ikan segar, hingga kura-kura yang disajikan dengan aneka rempah khas China yang enak dan menggoda selera.
Warung di Tengah Tebing
Foto: Istimewa
|
Seorang pedagang di China berhasil menarik perhatian banyak orang, karena membuka warung makanan dan minuman yang letaknya tepat di tengah tebing curam, yang berada di Taman Geologi Nasional Sihiniuzhai, Hunan. Pedagang ini menggunakan rumah kayu sederhana untuk berdagang makanan dan minuman.
Uniknya, banyak pengunjung yang tengah memanjat tebing, berhenti sejenak untuk membeli makanan dan minuman yang ditawarkan di sana. Menunya cukup beragam, ada aneka roti, biskuit, bir, minuman berenergi, hingga air mineral. Pembayarannya juga canggih lho, bisa pakai uang tunai atau aplikasi digital WeChat Pay.
Jasa Antar Makanan di Tebing
Foto: Istimewa
|
Seorang pengantar makanan bernama Wan Tiandi, setiap harinya harus melalui medan yang ekstrem saat mengantarkan makanan untuk para pegawai lainnya. Karena pekerjaan mereka yang berada di atas gunung, akhirnya Wan harus melompati tebing curam menggunakan metode bungee-jumping.
Wan yang bekerja di wilayah wisata alam Dream Ordovician Park, di Chongqing tersebut mengatakan bahwa mengantarkan makanan dengan melompati tebing curam, jauh lebih efektif karena jika ditempuh lewat jalur darat, makanan yang diterima sudah tak hangat lagi.
Ambil Madu di Tebing Curam
Foto: Istimewa
|
Banyak petani madu ini yang rela menjelajah hutan belantara setiap harinya, sebelum bisa mencapai puncak tebing, tempat di mana sarang lebah penuh madu berada. Tak jarang, mereka harus membahayakan nyawa, dengan mengambil sarang lebah dari ketinggian 500 meter yang hanya menggunakan pengamanan seadanya.
Mengambil madu dari tebing ini bukanlah pekerjaan mudah. Dibutuhkan kerja sama tim, seperti satu orang mengambil sarang lebah, dan yang satunya lagi membakar kayu untuk menyebarkan asap sehingga para lebah keluar dari sana.
Petani Herbal di Tebing Curam
Foto: Istimewa
|
Di daerah tebing curam yang berada di Chongqing, banyak orang-orang yang mencari nafkah menjadi petani yang berburu tanaman ini. Karena letak tumbuhan yang berada di atas tebing curam, membuat orang-orang ini harus bekerja lebih keras, demi mendapatkan akar gastrodia untuk dijual.
Untuk mengambil akar gastrodia yang berada di bawah tanah, mereka harus berjalan kaki selam 3 jam, menggunakan pisau dari kayu, kemudian tali tambang untuk keselamatan hingga beberapa alat-alat lainnya untuk memanen akar gastrodia.
Baca Juga: Wanita Ini Rela Lompati Tebing Curam Demi Antarkan Makanan Tiap Hari
Halaman 2 dari 6