Kelelawar sering ditemukan menggantung di atas pohon, hingga atap rumah. Hewan yang satu ini, termasuk ke dalam hewan liar, yang dianggap menjijikkan bagi sebagian orang. Namun cukup populer dijadikan makanan di beberapa negara.
Mirip seperti daging tikus, mengonsumsi makanan dari daging kelelawar ini bisa dibilang penuh kontroversi dan menuai pro kontra. Meski begitu, banyak negara yang sudah mengonsumsi kelelawar sejak dulu, seperti beberapa wilayah di Asia hingga di Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Daging Monyet hingga Kelelawar Rebus, Ini 10 Foto Masakan yang Bikin Mual
Indonesia
Foto: Istimewa
|
Sejak dulu orang Minahasa suka berburu atau membeli daging kelelawar, kemudian mereka rubah menjadi hidangan bernama Paniki. Hidangan ini menggunakan daging kelelawar yang digoreng, kemudian disajikan dengan kuah kari, yang ditambahkan beberapa rempah.
Agar rasanya lebih enak, kuah dari kelelawar ini menggunakan santan, dengan tambahan lada hingga garam. Bagi sebagian besar orang Minahasa, daging kelelawar ini punya rasa yang mirip seperti daging sapi.
Vietnam
Foto: Istimewa
|
Jika di Indonesia, daging kelelawar diolah menjadi sup atau sejenis opor. Berbeda dengan di Vietnam, di sini daging kelelawar dijadikan topping makan bubur, mirip seperti irisan daging ayam.
Di beberapa wilayah bahkan orang-orang sengaja berburu atau membeli daging kelelawar yang memiliki aroma menyengat. Semakin menyengat aromanya, makan semakin enak rasa dari daging kelelawar. Biasanya daging kelelawar juga disantap dengan buah-buahan segar, atau dicampur dengan kelapa dan sayur kol. Daging kelelawar tumis juga populer di sini.
Oseania
Foto: Istimewa
|
Orang-orang lokal yang tinggal di sana, biasanya memasak kelelawar dengan santan, jahe, dan beberapa rempah agar rasanya enak. Selain jadi makanan rumahan, banyak juga restoran yang menambahkan menu sup kelelawar ini.
Selama kependudukan Jepang (1918-1944), daging kelelawar memang makanan yang umum disajikan di kantin-kantin sekolah. Sementara itu di wilayah Papua New Guinea, daging kelelawar disebut memiliki rasa yang mirip seperti ayam, dan dianggap sebagai makanan bergizi.
Afrika
Foto: Istimewa
|
Bahkan di Burkina Faso pun, daging kelelawar menyaingi daging ayam. Orang-orang di sana terbiasa memburu kelelawar menggunakan senapan, hingga senjata tradisional. Setelah ditangkap daging kelelawar diolah menjadi berbagai makanan enak, yang menggabungkan rempah khas Afrika.
Lalu melipir ke Pulau Seychelles, daging kelelawar akan dimasak dengan kuah kari, dan masuk ke dalam salah satu makanan nasional yang wajib ada dalam perayaan-perayaan penting dan hari besar.
Eropa
Foto: Istimewa
|
Melalui catat sejarah, dulu orang-orang di Vicenza, Italia, sering menyantap daging kelelawar. Kelelawar dianggap sebagai hewan yang bisa dimakan, dan punya rasa yang enak. Setelah Perang Dunia II, di mana gua Costozza tempat kelelawar hidup hancur, perburuan ini mulai berkurang.
Namun kelelawar tetap dikenal sebagai 'burung' yang memiliki rasa enak. Namun di tahun 1992, pemerintah Italia mengeluarkan larangan untuk memburu kelelawar, karena termasuk dalam hewan yang dilindungi.
Baca Juga: Memakan Daging Kelelawar untuk Obat Asma, Halal atau Haram?
Halaman 3 dari 6