Ramai Keraton Agung Sejagat, Ini 5 Makanan Enak Era Kerajaan Majapahit

Ramai Keraton Agung Sejagat, Ini 5 Makanan Enak Era Kerajaan Majapahit

Riska Fitria - detikFood
Rabu, 15 Jan 2020 18:00 WIB
Ramai Keraton Agung Sejagat, Ini 5 Makanan Enak Era Kerajaan Majapahit
Foto: iStock
Jakarta - Di zaman kerajaan Majapahit dulu ternyata ada banyak makanan yang lezat. Bahkan makanan tersebut masih eksis sampai sekarang dan memiliki sejarah menarik.

Sudah lama musnah, kini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kemunculan kerajaan lagi. Kerajaan tersebut bernama Keraton Agung Sejagat yang berada di Purwerojo. Disebut kerajaan tersebut merupakan kelanjutan kerajaan Majapahit.

Bicara soal kerajaan, dulu Indonesia memiliki banyak kerajaan yang berkuasa di daerah-daerah tertentu. Tak disangka, di zaman kerajaan dulu ada banyak makanan lezat yang sering dikonsumsi mulai dari rakyat hingga raja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecuali enak, makanan di masa kerajaan Majapahit juga memiliki kisah yang menarik disimak, seperti 5 makanan ini.

1. Jukut Harsyan

Foto: Istimewa
1. Jukut Harsyan

Dalam beberapa referensi sejarah menuliskan bahwa kuliner pada masa kerajaan Majapahit mirip seperti kuliner yang berasal dari Bali yang banyak dikenal sekarang ini. Salah satunya adalah jukut harsyan merupakan makanan yang populer di jaman kerajaan Majapahit.

Jukut Harsyan merupakan makanan berupa sup yang isiannya menggunakan daging bebek dan batang pisang muda. Saat itu masyarakat yang hidup di kerajaan Majapahit mencampur batang pisang muda untuk menetralisir kolesterol tinggi setelah menyantap daging bebek.

Dulu, masyarakat di sana memiliki cara yang unik untuk membuat masakan tersebut mengeluarkan aroma yang harum hingga tercium dalam jarak yang jauh. Yaitu dengan mencampurkan kemenyan ke dalam masakannya.

Selain itu juga terdapat campuran rempah dan bumbu lainnya yang masing-masing memiliki arti. Seperti campuran satu ruas kencur untuk melambangkan Yudhistira. 4 ruas lengkuas untuk melambangkan Bima dan 3 ruas kunyit untuk melambangkan Arjuna.

2. Wader Goreng

Foto: Istimewa
2. Wader Goreng

Wader merupakan jenis ikan yang banyak hidup di empang maupun di sungai. Ikan wader memiliki bentuk yang mungil, sekiranya sebesar jari kelingking. Jenis ikan tersebut juga banyak ditemui pada masa kerajaan Majapahit dulu.

Karenanya banyak diolah menjadi makanan kerajaan. Salah satu olahannya dikenal dengan sebutan wader goreng. Sesuai namanya, ikan wader tersebut dimasak dengan cara digoreng.

Saat itu ikan wader selalu disajikan dengan sambal yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, dan jeruk nipis. Campuran bumbu tersebut kemudian ditumbuk dan kini dikenal sebagai sambal matah.

Dalam penyajian pada masa kerajaan dulu, ikan wader goreng itu disajikan di atas piring yang terbuat dari tanah liat. Kemudian sambal matah tadi ditaruh di atasnya. Selain itu juga sering disajikan dengan lalapan berupa timun, kemangi dan kubis.

Baca Juga : Kerajaan Keraton Agung Sejagat Viral, Yuk Kenali 5 Kuliner Khas Purworejo

3. Gudeg

Foto: Riska Fitria/ dok. detikFood
3. Gudeg

Gudeg dikenal sebagai ikon kuliner khas Yogyakarta. Makanan yang terbuat dari nangka tersebut sangat populer dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Ternyata gudeg sudah ada sejak jaman kerajaan. Menurut sejarah gudeg ditemukan pertama kali pada masa Panembahan Senopati sekitar tahun 1587 - 1601, yang merupakan pendiri kerajaan Mataram Islam yang juga kakek Sultan Agung.

Saat itu Panembahan Senopati berniat membangun kerajaan dengan membuka hutan belantara. Ternyata di hutan tersebut banyak ditemukan pohon nangka dan pohon kelapa. Dari situlah akhirnya muncul ide untuk mengolah kedua bahan tersebut.

Kedua bahan tersebut dimasak dengan cara diaduk. Cara membuat dengan cara diaduk itu membuat masakan ini diberi nama 'gudeg' dari kata 'hangudek' yang artinya 'diaduk'.

4. Tumpeng

Foto: Istimewa
4. Tumpeng

Bentuknya yang unik, nasi tumpeng dikenal sebagai hidangan yang sakral. Itu karena banyak acara-acara resmi dan penting yang selalu menyajikan nasi tumpeng sebagai ikon. Menjadi tradisi, nasi tumpeng sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit dulu.

Hal tersebut dapat dibuktikan melalui prasasti yang menjadi peninggalan kerajaan Majapahit. Dalam prasasti tersebut mengatakan bahwa dalam satu waktu raja sangat menyukai makan makanan yang berbeda dalam satu wadah yang sama.

Penjelasan tersebut kemudian diasumsikan oleh masyarakat sebagai nasi tumpeng. Konon, sejak jaman kerajaan dulu penataan lauk-pauk yang berbeda di sekitar nasi itu sama seperti tampilan nasi tumpeng yang kini banyak dikenal.

Nasi tumpeng dibentuk membentuk kerucut. Bentuk tersebut juga memiliki arti tersendiri. Bentuk pada nasi tumpeng diibaratkan sebagai gunung Mahameru yang sangat dimuliakan.

5. Wajik

Foto: iStock
5. Wajik

Selain makanan berat, di zaman kerajaan dulu juga sudah populer dengan hidangan penutup. Ada banyak jenis makanan ringan yang sering dikonsumsi masyarakat yang hidup di zaman kerajaan.

Bukan hanya rakyat, raja di kerajaan tersebut pun juga mengonsumsi makanan tersebut. Salah satu makanan yang paling sering tersedia saat itu adalah wajik. Kini wajik dikenal sebagai kudapan khas Jawa.

Bahan utama untuk pembuatan wajik adalah beras ketan. Kudapan itu memiliki bentuk wajik, karena itulah namanya juga disebut wajik. Teksturnya yang kenyal dan lengkap dengan rasa yang manis.

Selain wajik ada juga ada beberapa makanan ringan lainya yang sering dikonsumsi raja di kerajaan Majapahit. Mulai dari tape, dodol, lepet hingga keripik. Hingga kini makanan tersebut juga masih populer.

Baca Juga : Intip 7 Fakta Unik Kebiasaan Makan Anggota Kerajaan Inggris

Halaman 7 dari 6
(raf/odi)

Hide Ads