Tahun 2018, es kepal Milo jadi tren termasuk di Indonesia. Kudapan manis ini sederhana karena hanya menggabungkan es serut dengan lelehan Milo kental. Selain susu bubuk cokelat, lelehan Milo turut ditambahkan susu krimer.
Ada juga penambahan topping seperti kacang tanah cincang hingga remahan biskuit Oreo. Rasanya yang manis legit membuat banyak orang menggandrungi es kepal Milo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Lagi Viral, Gimana Sih Rasa Es Milo Kepal dengan Saus Cokelat?
Hampir 3 tahun berselang, es kepal Milo seperti sudah surut penggemar. Tak ada lagi antusiasme orang-orang mengantre untuk mencicipnya. Meski begitu, kreasi es kepal Milo masih lekat di benak banyak orang.
Tak terkecuali di kalangan sekelompok pemuda Malaysia ini. Dilihat dari akun Twitter @aqiyie, pada 9 Januari 2020 ia mengunggah video berdurasi 45 detik. "Ais kepal pakai salji sumpah sedap," tulisnya di keterangan foto.
![]() |
Video memperlihatkan beberapa pemuda Malaysia tengah berada di kawasan bersalju tebal, sepertinya di Turki. Mereka ramai-ramai mengambil salju layaknya es serut. Lalu ada yang menambahkan bubuk Milo di atasnya.
Pemuda itu lantas mencicipnya. Mereka tak ragu langsung memasukkan salju segar bertabur bubuk Milo ke dalam mulut. Unggahan video ini viral hingga diretweet lebih dari 1.300 kali saat berita ini ditulis.
Netizen memberi beragam komentar. Ada yang bilang kalau Malaysia turun salju, mungkin akan seperti ini kejadiannya. Netizen lain pun menyarankan untuk menggunakan susu kental manis pada es kepal Milo agar lebih enak.
![]() |
Disamping itu, seorang netizen memperingatkan bahaya makan salju untuk kesehatan. Hal ini mengingat risiko kontaminasi. Lantas benarkah makan salju berbahaya untuk kesehatan?
Dikutip dari NPR (15/1), profesor kimia bernama Jeff S. Gaffney dari Universitas Arkansas mengatakan salju sebagian besar terdiri dari air. "Ada juga berbagai materi tergantung darimana salju itu berasal. Misalnya sulfat, nitrat, formaledehida, atau merkuri," tuturnya.
![]() |
Sementara peneliti sumber air dan perubahan cuaca, John Pomeroy berujar tak masalah makan salju karena kontaminan dalam salju rata-rata berada di bawah level beracun. Hanya saja ia menyarankan makan salju lebih aman ketika salju sudah lama turun.
Sebaiknya tunggu beberapa jam, baru ambil salju. Hal ini karena salju bersifat seperti sikat di udara. Semakin lama salju turun, semakin rendah polusi di udara dan juga di salju itu sendiri.
Baca Juga: Liburan Ke Gunung Hotham, Raffi Ahmad Makan Salju Pakai Alpukat dan Susu
Ais kepal pakai salji sumpah sedap pic.twitter.com/i9GcXV8HVB
β . (@aqiyie) January 9, 2020
(adr/odi)