5 Pasar Tradisional Unik di Jawa Tengah, Berlokasi di Kebun Bambu hingga Gunung!

5 Pasar Tradisional Unik di Jawa Tengah, Berlokasi di Kebun Bambu hingga Gunung!

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 10 Jan 2020 13:50 WIB
5 Pasar Tradisional Unik di Jawa Tengah, Berlokasi di Kebun Bambu hingga Gunung!
Foto: Instagram pasarkaretan
Jakarta - Pasar tradisional unik ini berlokasi di Jawa Tengah. Suasananya asri dengan konsep jual beli tempo dulu. Tersedia ragam makanan tradisional yang siap manjakan selera!

Mengunjungi Temanggung, Purwerejo, sampai Kendal, ada pasar tradisional unik yang sayang dilewatkan. Pasar ini hanya buka sepekan sekali, tapi ada juga yang buka 2 kali dalam 35 hari saja. Konsep yang diusung istimewa karena lokasi pasar begitu asri.

Ada pasar tradisional unik di tengah kebun bambu, di antara pepohonan karet, sampai di atas gunung. Sistem jual belinya juga tak kalah menarik dimana uang biasa tidak berlaku. Pengunjung perlu menukarnya dengan kepingan bambu atau kayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal makanan, pasar tradisional unik ini menawarkan kuliner tradisional dan kuliner tempo dulu. Bagi yang mau nostalgia dengan makanan tradisional Jawa sambil menikmati suasana pasar asri dan tempo dulu, 5 pasar tradisional unik di Jawa Tengah ini bisa jadi pilihan.

1. Pasar Papringan Ngadiprono

Foto: Instagram pasarpapringan
1. Pasar Papringan Ngadiprono

Pasar Papringan Ngadiprono di Temanggung begitu menarik perhatian sejak pertama kali dibuka. Pasar ini berada di perkebunan bambu yang rindang. Suasananya begitu asri sehingga banyak orang tertarik datang ke sini. Nama 'papringan' pun diambil dari kata 'pring' yang berarti bambu dalam bahasa Jawa.

Di Pasar Papringan Ngadiprono, transaksinya tidak memakai uang melainkan koin bambu yang bisa ditukar dengan nominal setara Rp 2.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000. Untuk jam buka, Pasar Papringan Ngadiprono tidak buka setiap hari. Pasar bebas plastik ini hanya buka 2 kali dalam 35 hari, tepatnya pada Minggu Wage dan Minggu Pon.

Lantas apa saja yang ada di pasar ini? Anda bisa jajan beragam kuliner tradisional. Mulai dari jajanan pasar sampai makanan mengenyangkan. Misalnya tiwul, gethuk, lumpia, tempe jadah, sampai nasi gono. Ada juga kerajinan bambu yang dijual dan permainan tradisional yang bisa dinikmati di Pasar Papringan Ngadiprono.

Baca Juga: Ada Gethuk Gulung Hingga Nasi Gono di Pasar Papringan

2. Pasar Pring Sambeng

Ilustrasi: (Eko Susanto/detikcom)
2. Pasar Pring Sambeng

Serupa dengan Pasar Papringan Ngadiprono, di Purwerejo hadir Pasar Pring Sambeng. Pasar ini dibuka Oktober 2019 dengan lokasi di Guyangan, Sambeng. Di sini pengunjung bisa menikmati keindahan suasana kebun bambu sambil cicip makanan enak atau sekadar foto-foto.

Pasar Pring Sambeng merupakan inisiator Badan Usaha Milik Desa Berkah Mandiri Jaya dengan Karang Taruna dan warga setempat. Mereka memanfaatkan potensi bambu yang ada di wilayah sekitar. Pasar ini buka 2 kali dalam 35 hari yaitu Minggu Legi dan Minggu Kliwon.

Berbagai makanan khas Purworejo akan dijual di Pasar Pring Sambeng, khususnya kuliner khas Sambeng. Ada juga beragam peralatan rumah tangga berbahan bambu yang bisa dibawa pulang. Produk ini khas Desa Sambeng seperti besek, tampah, keranjang, sampai cething.

3. Pasar Lawas Kumandang

Foto: Instagram @getawaytours.id
3. Pasar Lawas Kumandang

Pasar tradisional unik selanjutnya bisa disambangi di Desa Bojosari, Wonosobo. Namanya Pasar Lawas Kumandang atau lebih dikenal sebagai Pasar Kumandang. Sejak dibuka Mei 2019, pasar tradisional asri dengan suasana hutan rindang ini selalu ramai pengunjung.

Pasar Lawas Kumandang buka tiap hari Minggu, mulai pukul 7 pagi sampai 1 siang. Di sini pengunjung bisa puas mencicip ragam permainan tradisional. Juga menikmati ragam kuliner tempo dulu dan tradisional.

Jajanan pasar seperti cenil, lupis, tiwul tentu patut dicoba. Ada juga camilan lekuk, serabi, rujak buah, dan banyak lainnya. Transaksinya menggunakan kepingan atau koin bambu yang bisa ditukar dengan nilai Rp 2.000. Di pasar ini, pengunjung harus berkomunikasi dengan bahasa Jawa sehingga suasana tempo dulunya lebih terasa.

4. Pasar Tradisional Lembah Merapi

Foto: detikTravel
4. Pasar Tradisional Lembah Merapi

Jalan-jalan ke Magelang, jangan lewatkan mampir ke pasar tradisional unik di Gunung Gono, Desa Banyubiru. Namanya Pasar Tradisonal Lembah Merapi yang buka tiap pekan, antara pukul 6 pagi sampai 12 siang.

Pasar ini dibuka awal tahun 2019. Lokasinya cukup menantang untuk ditempuh karena melewati jalanan yang menanjak. Tapi semua akan terbayar saat Anda melihat pemandangan pasar yang rimbun pepohonan dengan udara sejuk. Pasar ini juga menawarkan spot foto keren dengan pemandangan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.

Belanja di Pasar Tradisional Lembah Merapi perlu menggunakan alat tukar khusus yaitu dhono yang dalam bahasa Jawa berarti dana. Bentuknya berupa kepingan kayu bundar yang bisa ditukar dengan nominal Rp 2.000. Untuk makanan, pasar ini punya ragam jajanan pasar. Juga makanan berat seperti soto, pecel, dan lotek yang semuanya dikemas dalam wadah tradisional bebas plastik.

Baca Juga: Di Pasar Magelang Ini, Rupiah Tidak Berlaku

5. Pasar Karetan

Foto: Instagram pasarkaretan
5. Pasar Karetan

Pasar tradisional unik di Jawa terakhir ada di Kendal. Tepatnya di Jalan Sasak 3, Kraja, Radja Pendapa Camp. Nama pasar ini adalah Pasar Karetan yang juga mengusung konsep asri dengan pepohonan karet.

Pasar Karetan buka tiap Minggu, mulai dari pukul 7 pagi sampai 12 siang. Suasananya khas tempo dulu dengan alat pembayaran berupa girik. Untuk makananpun, Anda bisa menebus kangen dengan gendar pecel, lontong opor, sampai gemblong.

Ada juga ragam permainan tradisional Sunda seperti engrang dan sunda manda di sini. Pasar Karetan tentu bisa jadi objek wisata saat Anda menyambangi kawasan Kendal.
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads