Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 Juta

Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 Juta

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Minggu, 05 Jan 2020 13:00 WIB
Foto: Mothership
Jakarta - Kolektor Coca-Cola ini mulai mengumpulkan botol unik minuman soda favoritnya sejak 1998. Kini ia tak mau lagi menghitung usai habiskan dana sekitar Rp 515 juta.

Selintas Kannie Yeo seperti pria Singapura pada umumnya, tapi siapa sangka ia adalah sosok kolektor Coca-Cola yang tak bisa dianggap remeh. Kannie Yeo yang tinggal di apartemen ini mengoleksi ribuan botol unik Coca-Cola yang ia simpan di dinding apartemen.

Pria 48 tahun ini mulai mengoleksi botol Coca-Cola sejak tahun 1998, ketika ia mengunjungi pacarnya di Bangkok, Thailand. "Saya menjalani hubungan jarak jauh dengan seorang wanita di Thailand, jadi saya menemukan hobi dan mulai mengumpulkan pernak-pernik Coca-Cola untuk membuat saya ada pekerjaan," kata Kannie Yeo seperti dikutip dari Mothership (2/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 JutaFoto: Mothership

Barang Coca-Cola pertama yang ia beli adalah botol kaca Coca-Cola edisi Natal tahun 1996 di Amerika Serikat yang ia dapatkan di mall MBK Center, Bangkok. Mengingat botol desain Santa Claus itu langka, ia pun tak ragu mengeluarkan 1.000 baht (Rp 460.600) untuk membelinya saat itu.


Seiring waktu, keinginannya mengoleksi pernak-pernik Coca-Cola semakin besar. Menurutnya Coca-Cola adalah merek internasional yang menampilkan banyak bahasa negara di dunia. Desainnya bagus dengan warna merah yang melambangkan kemakmuran di budaya China.

Kannie Yeo lalu menyimpan koleksi Coca-Colanya dengan penanganan khusus. Ia tak membiarkan sinar matahari masuk ke dalam lemari barang untuk memastikan warna merah pada kemasan tidak memudar.

Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 JutaFoto: Mothership

Selain membeli langsung, Kannie Yeo mendapat pernak-pernik Coca-Cola ini dari situs jual beli online seperti di eBay dan Facebook. Ia berhasil mendapat koleksi dari negara-negara jauh seperti Brazil hingga Mongolia.

Hanya saja proses pengiriman botol Coca-Cola ke Singapura agak unik. "Penjual harus mengeringkan minuman dari botol sehingga lebih mudah untuk mengirim dan begitu tiba, saya akan mengisinya dengan coke dan menempelkannya lagi," kata Kannie Yeo.

Tahun 2014 ia sudah menginvestasikan setidaknya SGD 50.000 atau sekitar Rp 515 juta untuk seluruh koleksinya. Ia pun mulai berhenti menghitung nilai koleksi Coca-Cola karena alasan unik. "Kalau istri saya bertanya berapa banyak uang yang saya habiskan, setidaknya saya bisa bilang saya tidak tahu," ujarnya.

Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 JutaFoto: Mothership

Menurut Kannie Yeo, harga botol Coca-Cola sangat bervariasi. Ada yang sangat murah hingga sangat mahal seperti edisi khusus dari KISS ini. Harganya mencapai SGD 1.000 atau sekitar Rp 10,3 juta.

Kini Kannie Yeo menjadi presiden Coca-Cola Collectors Club Singapura. Facebook mereka kini memiliki 2.000 anggota, namun hanya sekitar 20 orang yang memiliki kegilaan yang sama seperti Kannie Yeo.

Tak Mau Hitung Lagi, Kolektor Botol Coca-Cola Ini Sudah Habiskan Rp 515 JutaFoto: Mothership

Secara rutin para kolektor Coca-Cola akan berkumpul dari seluruh dunia. Lewat kesempatan ini, ia bisa memiliki banyak teman dari Malaysia, Prancis, Argentina, dan Spanyol.

Ke depannya Kannie Yeo ingin selalu ada untuk kolektor lain di Singapura. Sebab ia tidak punya anak yang bisa diwarisi semua pernak-pernik Coca-Cola miliknya.






(adr/odi)

Hide Ads