Tak bisa asal dan sembarangan, menjalani program diet harus memperhatikan kondisi tubuh, pola makan, serta asupan makanan yang dipilih. Jika tidak terlalu diperhatikan, banyak beberapa diet ekstrem yang berujung fatal dan sampai membuat orang-orangnya kehilangan nyawa.
Seperti seorang ibu yang terlalu sering konsumsi minuman pelangsing. Lalu ada ibu yang tega membunuh bayinya secara perlahan karena diet vegan, hingga wanita yang meninggal setelah diet ketat jelang pesta pernikahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: 5 Pola Makan yang Harus Dihindari Saat Diet Agar Berat Cepat Turun
Minuman Pelangsing
Foto: Istimewa
|
Lucy sendiri sudah berusia 36 tahun, dan sudah memiliki satu orang anak. Ia mulai mengganti asupan makanannya dengan minuman pelangsing tubuh, yang dijalani dengan olahraga berat dan ekstrem. Selain itu ia juga terus bekerja di pabrik mobil.
Akhirnya ia tumbang saat tengah bekerja di pabrik, ia tak sadarkan diri dan langsung di bawa ke rumah sakit terdekat, tapi ternyata sudah meninggal dunia. Ternyata penyebab kematiannya, karena rendahnya tekanan darahnya, dan kadar potassium di tubuhnya yang terus turun, dari pola diet ekstrem yang dijalaninya.
Pil Pelangsing
Foto: Istimewa
|
Salah satunya ada atlit rugby bernama Chris Mapletoft yang dipercaya sebagai korban meninggal pertama, karena pil pelangsing yang dibeli seacara online. Ternyata pil yang dikonsumsinya mengandung 2, 4-dinitrophenol.
Dinitrophenol sendiri merupakan racun yang digunakan di pestisida dan dilarang dikonsumsi manusia. Namun kandungan ini banyak ditemukan di produk pelangsing, dengan kode 'DNP' di internet. Sehingga orang-orang harus lebih berhati-hati dalam memilih produk pelangsing di internet.
Vegan
Foto: Istimewa
|
Hal ini lah yang terjadi di tahun 2008 lalu, seorang wanita bernama Sergine Le Moaligoumenghubungi ambulans terdekat. Setelah anaknya yang baru berusia 11 bulan, mulai berkeringat, menangis, dan lemas. Setelah diperiksa sang bayi mengalami kekurangan vitamin.
Karena selama 11 bulan, bayi ini hanya diberi makan lewat ASI Sergine, dan tidak ada tambahan makanan lainnya. Pasangan ini tak mau memberikan anaknya makanan lain, karena mereka punya aturan vegan yang ketat. Akhirnya bayi ini meninggal dunia, dan pasangan ini ditangkap karena dianggap telah menelantarkan anak.
Minuman kesehatan
Foto: Istimewa
|
Seorang wanita bernama Lorena Peralta Baltazar, awalnya dilarikan ke rumah sakit, setelah ia merasakan perutnya sakit. Menurut keluarga dan teman-temannya, Lorena sudah terobsesi dengan minuman shakes dari minuman kesehatan untuk menurunkan berat badannya.
Setelah diperiksa, dokter menemukan adanya kandungan lead yang ada di dalam darahnya, di mana memicu kegagalan fungsi ginjal dan merusak bagian livernya. Tak lama, nyawa Lorena tak bias ditolong karena kegagalan fungsi organ di dalam tubuhnya.
Diet Ekstrem
Foto: Istimewa
|
Dia memang kehilangan beberapa kilo dari bobot badannya. Ia sendiri menjalani program diet rendah kalori dari LighterLife, di mana ia harus menyantap tiga paket makan dari LighterLife. Tujuannya menurunkan berat badan agar ia tampil lebih ramping di pesta pernikahannya.
Menurut ahli gizi John Garrow, kematian Samantha disebabkan karena bobotnya turun drastis dan terlalu cepat. Sehingga menimbulkan efek samping kesehatannya, terutama hatinya.
Baca Juga: Gula dan Karbohidrat Lebih Berbahaya daripada Makanan Berlemak
Halaman 2 dari 6