Banyak orang yang menemukan ketenangan dalam makanan, tapi banyak juga orang yang jadi membenci makanan tertentu, setelah mereka mengalami beberapa kejadian dalam hidup. Salah satunya setelah ditinggal oleh orang-orang yang mereka cintai.
Lewat cerita-cerita kiriman pembaca yang dirangkum The Times (23/11), banyak kisah menyentuh, di mana makanan berperan penting dalam proses berduka hingga penerimaan seseorang setelah ditinggal mati orang terkasih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menangis Saat Belanja Makanan
Foto: Istimewa
|
Anehnya, lima minggu sebelum sang suami meninggal, ia mengajak Jody ke supermarket untuk memberi tahu di mana lokasi dan rak makanan yang mereka biasa beli. Sang suami memang menderita kanker.
Saat itu, sang suami sudah tidak memiliki rambut, dari efek kemoterapi yang dijalankannya. Ia begitu lemah, hingga kakinya sedikit bengkok, ada beberapa anak kecil yang mengejeknya, lima minggu kemudian sang suami akhirnya meninggal.
"Kini setiap kali saya harus belanja makanan di supermarket itu, saya selalu melihat bayangan suami saya pada hari itu. Rasanya sangat menyakitkan, dan saya tidak bisa berhenti menangis di supermarket tersebut," tutur Jody.
Meja Makan yang Kosong
Foto: Istimewa
|
"Saya sering berpikir apa yang menyebabkan saya memasak dua bulan setelah suami saya meninggal. Saat itu saya biasanya ahanya makan sereal, dan makanan ringan lainnya, tak pernah memasak," jelas Mariyln.
Pada hari itu ia memasak makanan kesukaan suaminya, menyiapkan peralatan makan untuk dua orang. Ketika semua makanan sudah matang, ia menaruh makanan itu di piring kosong. Ia memandang kursi kosong di meja makan, dengan piring penuh makanan, dan akhirnya ia tersadar sesuatu.
Bahwa sepanjang hidupnya ia harus terbiasa, makan sendiri, di meja makan dengan kursi kosong yang berada di hadapannya.
Tidak Mau Masak
Foto: Istimewa
|
Karena pada saat makan malam lah, sang suami meninggal. Usai suaminya meninggal dunia, Linda tak mau lagi memasak atau masuk ke dapur. Ia selalu membeli makanan di luar, atau mencari tempat makan yang tak jauh dari rumah ya setiap jam 5 sore.
"Setiap jam 5 sore saya selalu makan keluar, karena pada saat itu lah belum banyak pasangan atau keluarga yang makan. Ketika pasangan Anda meninggal, Anda langsung pindah dari pernikahan menjadi sendiri, dan itu bukan lah hal yang mudah," pungkas Linda.
Belajar Masak
Foto: Istimewa
|
"Ada ketenangan yang saya dapatkan, ketika menggunakan resep mendiang istri saya di dapur, dengan alat-alat masak yang biasanya ia gunakan selama bertahun-tahun," jelas Robert.
Ia bercerita pada suatu hari ia mencoba untuk membuat roti. Tak sengaja, ia memecahkan mangkuk kesukaan mendiang sang istri. Tanpa sadar hal itu langsung membuatnya menangis, karena mangkuk itu memiliki banyak kenangan tentang istrinya dan pernikahan mereka.
"Itu merupakan mangkuk yang saya beli sebagai kado natal untuk mendiang istri saya. Saat itu dia sangat senang, dan mungkin itu adalah salah satu momen langka, di mana saya bisa menebak apa yang dia inginkan," sambung Robert.
Makan Sendirian
Foto: Istimewa
|
"Saya sekarang jadi lebih suka makan banyak saat sarapan dan makan siang, dan hanya makan ringan saat makan malam. Saya sadar bahwa saya tidak bisa makan malam sendirian, di meja makan yang kosong," tutur Karin.
"Jadi biasanya saya selalu makan di sofa, sambil menonton televisi. Putri saya bertanya mau sampai kapan saya berduka dan tak mau makan di meja makan, lalu saya hanya menjawab sampai saya menumpahkan sesuatu di sofa ini," pungkas Karin.
Baca Juga: Ini Kasus Kejahatan dan Kematian yang Disebabkan Oleh Makanan
Halaman 3 dari 6