Gunung Merapi adalah gunung berapi yang berlokasi di antara dua wilayah yaitu Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Gunung ini disebut berbahaya karena bisa meletus dua sampai lima tahun sekali. Apalagi kawasan permukiman di sekitarnya padat.
Yang terbaru, pada Minggu (17/11) sekitar pukul 10.46 WIB, Gunung Merapi meletus. Hal ini disampaikan lewat akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Tercatat amplitudo maks 70 mm dan durasinya 155 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jadah Tempe Mbah Carik
Foto: Istimewa
|
Jadah Tempe Mbah Carik berlokasi di Kaliurang, jalur pendakian Gunung Merapi di sisi selatan. Sesuai namanya, menu andalan di sini adalah jadah tempe. Berupa jadah atau uli dengan tempe bacem plus cabai rawit.
Jadah terbuat dari beras ketan yang dimasak bersama dengan parutan kelapa. Kemudian ketan yang sudah matang di tumbuk hingga halus dan menyatu dengan kelapanya. Cita rasa jadah yang gurih berpadu enak dengan manisnya tempe bacem.
Konon jadah tempe diperkenalkan pertama kali oleh Sastro Dinomo atau yang sering disapa mbah Carik sekitar tahun 1950-an di desa Kaliurang. Untuk menikmatinya, sepotong tempe bacem diapit di antara dua lapis jadah. Kemudian dimakan bersamaan seperti burger atau sandwich. Harganya berkisar Rp 10.000-25.000.
2. Tongseng Pak Kribo
Foto: Istimewa
|
Masih di kawasan Kaliurang, ada Tongseng Pak Kribo sebagai pilihan. Kuliner Gunung Merapi ini sudah ada selama lebih dari 30 tahun. Lokasi tepatnya di Pasar Pakem, Jalan Kaliurang Km 18. Pak Kribo baru membuka gerainya mulai pukul 17.00.
Seporsi tongseng buatan Pak Kribo dijamin bisa hangatkan tubuh. Kuahnya kental dengan aroma rempah yang kuat. Soal keempukan daging kambing tak perlu diragukan. Sebab Pak Kribo hanya memakai kambing berusia 8 bulan hingga 1 tahun.
Tak heran kalau daging-daging akan mudah terlepas dari tulangnya. Memasak tongseng ala Pak Kribo juga unik karena ia masih memakai arang. Aroma tongseng pun jadi lebih enak. Dalam sehari ia bisa menyembelih dua ekor kambing untuk tongseng, tengkleng, dan gulai racikannya. Harga per porsi berkisar Rp 25.000.
3. Warung Makan Mbah Ganis
Foto: Istimewa
|
Di sepanjang wilayah Kaliurang ada banyak warung makan yang menyediakan sate kelinci. Terutama di kawasan wisata Tlogo Putri. Biasanya warung makan akan menggantung daging kelinci yang sudah disembelih.
Daging tersebut dipotong kecil-kecil lalu dibakar menjadi sate. Sate kelinci lalu disajikan bersama sambal kecap. Teksturnya mirip daging ayam namun lebih halus dan kenyal. Menu ini bisa dinikmati di Warung Makan Mbah Ganis. Harganya sekitar Rp 15.000 per porsi.
Selain sate kelinci, Mbah Ganis juga tawarkan tongseng unik yaitu tongseng kopyok kelinci. Daging kelinci pada tongseng tidak dicampur namun masih dalam tusukan layaknya sate. Kuah tongseng juga diberi campuran telur sehingga rasanya lebih gurih.
4. Ingkung Ayam Mbah Cempluk
Foto: Istimewa
|
Kuliner Gunung Merapi selanjutnya adalah Ingkung Ayam Mbah Cempluk. Rumah makan ini awalnya ada di Bantul, namun kini punya cabang di Jalan Kaliurang KM 16. Menu andalannya ingkung, ayam yang dimasak utuh.
Biasanya ingkung jadi bagian kelengkapan sesaji di Jawa, namun kini ingkung juga banyak diminati sebagai kuliner sehar-hari. Mbah Cempluk menawarkan ingkung dalam pilihan goreng, panggang, dan kukus.
Daging ayam terasa gurih manis karena direndam dalam air santan dan dibumbui beragam rempah seperti salam, sereh, jahe, dan gula Jawa sebelum dimasak lebih lanjut. Ingkung paling enak dimakan beramai-ramai. Lengkap dengan sayuran seperti cah kangkung dan trancam. Harga per ekor ingkung ayam utuh sekitar Rp 130.000.
5. Kopi Merapi
Foto: Istimewa
|
Terakhir ada kopi Merapi yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi daerah Kaliurang. Kopi Merapi sudah sangat terkenal kelezatannya, bahkan ada Festival Kopi Merapi yang diadakan setiap tahun. Produk kopi yang ditawarkan beragam seperti jenis robusta, arabica, dan luwak.
Kopi bisa dibeli dalam bentuk utuh berupa buah, yang sudah diproses menjadi biji hingga bubuk kopi yang sudah dikemas. Soal rasa, kopi Merapi istimewa karena tumbuh di tanah lapukan abu vulkanik.
Salah satu tempat populer menikmati kopi Merapi adalah kedai Coffee Merapi. Di sini tersedia ragam jenis kopi lokal lain yang juga menarik. Sebagian besar pengunjung datang untuk ngopi setelah melakukan aktivitas tur off road di lereng Merapi.
Halaman 2 dari 6