Fakta Menarik Pola Makan Manusia Purba di Jaman Dulu

Fakta Menarik Pola Makan Manusia Purba di Jaman Dulu

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 03 Nov 2019 17:00 WIB
Fakta Menarik Pola Makan Manusia Purba di Jaman Dulu
Foto: Istimewa
Jakarta - Makanan menjadi salah satu aspek yang paling misterius di era prasejarah. Tapi ada fakta menarik dibalik pola makan manusia purba di jaman dulu.

Prasejarah memiliki arti 'sebelum sejarah'. Di mana manusia prasejarah, hidup jutaan tahun yang lalu dan menjadi awal mula peradaban manusia di dunia. Manusia purba ini hampir seluruhnya bertahan hidup pada hasil alam.

Namun, cukup sulit untuk memastikan dan meneliti pola makan hingga kebiasaan makan mereka di masa lampau. Sehingga banyak peneliti yang harus lebih ekstra, untuk menemukan pola makanan, hingga fakta kebiasaan makan manusia prasejarah ini dari fosil hingga benda yang mereka temukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 fakta menarik tentang pola makan manusia purba di jaman dulu.

Baca Juga: Kembali ke Zaman Batu, Pasangan Ini Ajarkan Anak-anak Makan Serangga di Hutan

Kura-kura

Foto: Istimewa
Menurut catatan sejarah, kura-kura dulu populer sebagai hidangan pembuka bagi manusia prasejarah. Hal ini berdasarkan penemuan di Qsesem Cave, yang ada di Israel, di mana mereka menemukan adanya lingkungan habitat berusia lebih dari 400.000 tahun, lengkap dengan sisa fosil kura-kura di dalamnya.

Lewat penelitian yang panjang, kura-kura ini ternyata sudah berbentuk makanan. Di mana manusia prasejarah dulu memotong kura-kura tersebut dengan pisau, kemudian memanggang cangkangnya. Tapi kura-kura ini bukanlah menu makanan utama.

Para peneliti yakin, bahwa kura-kura ini disantap sebagai hidangan pembuka, lauk pelengkap, hingga makanan penutup. Sementara untuk menu makanan utamanya, manusia prasejarah ini lebih suka menyantap rusa, kuda, hingga kerbau.

Pesta BBQ

Foto: Istimewa
Pesta barbecue, atau pesta memanggang daging ternyata sudah ada sejak jaman dulu. Menurut para peneliti, mereka menemukan adanya bukti memanggang daging di salah satu gua tua yang ada di Afrika Selatan.

Dari analisa yang menggunakan sampel tanah hingga penemuan di dalam gua sana. Peneliti menemukan adanya panggangan tradisional dari rumput, dan jerami, serta sisa kandungan tulang hewan di dekat sana. Karena lokasi gua ini jauh dari permukaan, sehingga sisa pembakaran ini tak hilang terbawa angin.

Tak hanya bekas panggangan saja, tapi peneliti juga menemukan adanya serpihan wadah memasak, hingga batu yang dibakar. Semakin menambah bukti, bahwa wilayah itu sering dijadikan tempat untuk memanggang daging.

Kotoran Manusia

Foto: Istimewa
Kadang kali para peneliti harus meneliti semua aspek hingga penemuan yang tersisa, guna mencari tahu kehidupan manusia purba di masa lampau. Bahkan para peneliti sampai meneliti sisa kotoran manusia Neanderthal, yang sudah ada dari zaman Pleistosen.

Kotoran ini bentuknya sudah seperti batu dan menyerupai fosil. Diperkirakan kotoran ini berusia lebih dari 50.000 tahun, dan setelah diteliti lebih lanjut, akhirnya peneliti bisa menerka pola makan manusia prasejarah di era ini.

Ternyata manusia Neanderthal, punya pola diet yang berbasis daging. Di mana mereka menjadikan daging rusa hingga mamut, sebagai menu makanan utama mereka. Hal ini juga memunculkan teori bahwa spesies Neanderthal, punah karena mereka menyantap daging satu sama lain.

Keju

Foto: Istimewa
Siapa sangka keju sudah ada sejak dulu. Fakta ini berdasarkan penemuan serpihan dari wadah tanah liat, di mana para peneliti menemukan adanya kandungan lemak susu. Di mana menunjukkan bahwa orang-orang dari masa Neolitikum, sudah mengonsumsi keju.

Keju sendiri dibuat dari susu, dengan tambahan sedikit bakteri, merupakan makanan yang populer saat itu. Hal ini juga membuktikan bahwa manusia dulu lebih suka berternak, karena dapat mengolah hasil susu, dan memperbanyak angka hewan ternak.

Bedanya dulu keju buatan manusia purba, terbuat dari bahan yang lebih kuat. Namun, keju ini tidak membuat perut mereka sakit. Bahkan keju ini membuat tubuh mereka lebih kuat.

Sayuran

Foto: Istimewa
Di Zaman Batu Tua atau Paleolitikum, pola makan manusia purba ini jauh lebih sehat dibandingkan yang lainnya. Hal ini berdasarkan penemuan para peneliti, setelah menggali tanah di wilayah Israel Utara.

Di mana mereka menemukan fakta terbaru, bahwa kemungkinan besar orang-orang di jaman itu sudah mengonsumsi sayuran sejak 800.000 tahun yang lalu. Ada lebih dari 55 tipe tanaman yang ditemukan di dalam sana, termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, hingga akar-akaran.

Penggalian ini juga menjadi tempat pertama di mana manusia purba diketahui, dapat mengendalikan api. Di mana api ini berguna untuk menghilangkan racun, dari tumbuhan serta sayuran yang akan dimasak. Selain itu pola makannya juga diimbangi dengan tambahan daging, hingga otak gajah.

Baca Juga: Manusia Purba Terbukti Gunakan Tulang Hewan untuk Simpan Sisa Makanan
Halaman 3 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads