Banyak orang yang bilang tak boleh membuang atau bermain-main dengan makanan. Namun, bagi beberapa negara di dunia, makanan dijadikan sebagai simbol kekeluargaan, pertemanan, hingga warisan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Makanan tak hanya dianggap sebagai penghilang rasa lapar saja, tapi juga sudah menjadi bagian yang penting dalam kebudayaan satu negara.
Banyak negara yang punya festival makanan unik, bukan seperti festival makanan pada umumnya. Festival makanan ini diisi dengan saling perang makanan, melempar, hingga berlarian dengan makanan-makanan yang mereka pegang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Tak Sekadar Jajanan, Es Krim Jadi Makanan Penting di Masa Perang Dunia
Perang Kue Buah
Foto: Istimewa
|
Tentu saja hal ini tidak semata-mata untuk membuang makanan. Ini merupakan salah satu perayaan setelah para warga menyumbang sejumlah makanan, ke bank makanan lokal yang ada di sana. Sisa makanan yang tak bisa dimakan lagi, akan dijadikan alat perang untuk bermain bersama teman dan keluarga.
Perayaan perang makanan terjadi setiap tahunnya, dan salah satu menu utamanya adalah fruit cake. Usai saling perang makanan, banyak juga warga yang membuat fruit cake khusus untuk dimakan bersama-sama di sana.
Perang Permen
Foto: Istimewa
|
Setiap tahunnya para warga di wilayah Catalonia, Spanyol, akan merayakan festival ini dengan menyajikan hidangan ikan tradisional. Kemudian setelah itu mereka akan menyiapkan krim, dan aneka permen untuk saling dilempar ke wajah setiap warga yang mengikuti festival ini.
Festival ini tak hanya menjadi ajang untuk bermain saja, tapi juga sebagai hiburan dan sarana untuk mencicipi aneka permen dan kue manis yang disediakan di sana. Salah satu makanan yang paling sering digunakan untuk perang ada meringue.
Setsubun
Foto: Istimewa
|
Alasan dibalinya yaitu untuk mengusir arwah jahat, dan membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Biasanya banyak pria tua dalam keluarga yang akan dilempari oleh kacang kedelai ini. Dulunya hanya acara di setiap keluarga saja, tapi semakin modern sudah berubah menjadi festival besar.
Biasanya festival lempar kacang ini, dilakukan di sekitar kuil atau tempat ibadah lainnya. Menyantap biji kedelai setiap tahunnya, dipercaya akan membawa keberuntungan. Sementara biji yang digunakan harus biji kedelai yang dipanggang.
Cheung Chau Bun
Foto: Istimewa
|
Konsepnya mirip seperti panjat pinang di Indonesia, hanya saja bambu diganti dengan ratusan bakpau. Semakin banyak orang yang berusaha memanjat menara bakpau itu, semakin meriah acara berlangsung. Tentunya, akan terjadi perperangan dan saling lempar bakpau dari para peserta yang memanjat menara itu.
Namun karena festival ini sempat memakan korban pada tahun 1978, di mana menara bakpau ambruk. Festival ini kini jauh lebih aman, dan menggunakan bakpao palsu dari plastik. Tapi tenang saja, bakpao asli masih disediakan untuk para penonton yang hadir di festival meriah ini.
Perang Buah jeruk
Foto: Istimewa
|
Festival dengan Carnival of Ivrea ini, merupakan acara perang makan yang paling besar di Italia. Ratusan ribu buah jeruk saling dilempar kepada para peserta yang ada di jalan, kemudian banyak juga parade heboh di antara banyaknya buah-buah jeruk yang berceceran.
Tak hanya para peserta saja, orang-orang yang hanya ingin melihat saja juga akan dilempari oleh buahan jeruk. Jadi disarankan bagi orang-orang yang menonton, untuk membawa helm atau penutup kepala agar tidak terkena lemparan buah jeruk.
Baca Juga: Jadi Makanan Perang hingga Dikirim ke Luar Angkasa, Ini Fakta Menarik Donat
Halaman 2 dari 6