Tak Sekadar Jajanan, Es Krim Jadi Makanan Penting di Masa Perang Dunia

Dingin Manis Es Krim

Tak Sekadar Jajanan, Es Krim Jadi Makanan Penting di Masa Perang Dunia

Sonia Basoni - detikFood
Jumat, 25 Okt 2019 18:00 WIB
Tak Sekadar Jajanan, Es Krim Jadi Makanan Penting di Masa Perang Dunia
Foto: iStock
Jakarta - Es krim sudah ada sejak dulu. Bukan hanya menjadi jajanan atau hidangan penutup semata, tapi es krim jadi makanan penting di masa Perang Dunia II.

Berasal dari China, es krim populer di Italia, dan disebarkan ke seluruh dunia, terutama di Amerika. Banyak yang percaya, bahwa es krim pertama kali masuk ke Amerika, setelah di bawa oleh Thomas Jefferson, dari Prancis. Banyak juga yang bilang, bahwa es krim di Amerika itu dibuat oleh Ibu Negara Dolley Madison, di Gedung Putih.

Namun di awal abad 20, di mana Amerika tengah memasuki Perang Dunia I, hingga masa Great Depression atau Depresi Besar pada tahun 1929, es krim jadi hal yang penting dan menjadi makanan yang dibutuhkan dan digemari banyak orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 sejarah menarik tentang es krim jadi makanan penting di masa Perang Dunia II, khususnya di Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Kejadian Viral karena Es Krim, Termasuk Jadi Pemicu Penusukkan!

Makanan Populer Pada Masanya

Foto: Istimewa
Pada masa Depresi Besar yang berlangsung dari tahun 1929-1939, Presiden Amerika Herbert Hoover menyetujui kebijakan untuk mengurangi atau meniadakan gula, gandum, daging, hingga lemak dari daftar makanan untuk menghemat anggaran biaya negara.

Saat itu juga minuman alkohol dilarang beredar. Karena hal ini lah, banyak orang beralih memakan es krim. Popularitas es krim meningkat dengan pesat, hingga muncul masalah selanjutnya. Di mana saat itu, freezer atau lemari pendingin belum banyak tersedia, di mana es krim harus di makan langsung setelah dibuat, jika tidak akan langsung meleleh.

Untuk menghindari es krim yang meleleh, dan peredaran gula yang langka. Dulu orang-orang sering memakan es krim yang tidak manis bahkan hambar, namun meski begitu es krim tetap jadi jajanan yang populer. Bahkan masuk ke dalam fenomena budaya, selama masa perang dunia berlangsung di Amerika.

Makanan Utama di Kalangan Tentara Amerika

Foto: iStock
Sebelum Perang Dunia II berlangsung, makanan untuk para tentara Amerika biasanya berpusat pada hitungan kalori untuk para tentara. Namun, pada Perang Dunia I, Presiden Herbert Hoover, mengatakan bahwa makanan akan memenangkan perang.

Es krim digunakan sebagai makanan penenang, di kala tak stabilnya kondisi Amerika saat itu. Pada tahun 1918, ada artikel majalah yang menyebutkan bahwa hingga pasien di rumah sakit saja diobati dengan es krim. Di mana para dokter dan suster, akan memberikan es krim gratis, untuk orang-orang yang sakit dan terluka.

Pihak US Navy, mengeluarkan uang sebanyak $1 juta dollar USD di tahun 1945, atau sekitar Rp 14 miliar rupiah, untuk membuat pabrik es krim yang mengambang di sekitar Samudra Pasifik. Di mana pabrik es krim yang mengambang di lautan, digunakan untuk distribusi es krim ke kapal-kapal tentara yang tak bisa membuat es krim sana.

Diselamatkan Saat Perang

Foto: Istimewa
Bukan isapan jempol belaka, bagi para tentara Amerika saat Perang Dunia II, es krim ini jauh lebih berharga dari apapun. Contohnya di tahun 1942, ketika pihak Jepang, mengirimkan torpedo yang secara perlahan menenggelamkan kapal tentara milik U.S.S. Lexington.

Saat itu, Lexington merupakan kapal kedua terbesar yang dimiliki oleh Navy. Para awak kapal, tentara, dan yang ada di dalam sana meninggalkan kapal tersebut. Tapi sebelumnya, mereka semua lebih dulu membuka freezer di sana, lalu memakan semua persediaan es krim yang tersedia.

Salah satu saksi hidup yang selamat dalam penyerangan tersebut mengatakan bahwa banyak tentara yang mengambil dan menaruh es krim di dalam helm, atau pelindung kepala mereka. Banyak juga yang menjilati sisa-sisa es krim itu hingga habis, sebelum kapal itu tenggelam di Samudera Pasifik.

Kapal Khusus Berisi Es Krim

Foto: Istimewa
Setelah mengeluarkan dana $1 juta USD, tentara Amerika atau US Navy mulai memproduksi es krim di tengah lautan. Mereka membagikan es krim ke kapal-kapal tentara yang ada di sana. Kapal khusus untuk membuat es krim itu mampu memproduksi 2000 galon es krim, di mana setiap 7 menit sekali, ada 10 galon es krim yang siap dibagikan.

Selain itu mereka juga mulai mengirimkan es krim untuk para tentara. Sehingga proses pembuatan es krim di Amerika saat itu sangat banyak, dengan mengirimkan lebih dari ratusan juta kg es krim per tahunnya.

Karena konsumsi es krim yang terlalu berlebihan, dan banyak tentara yang tak bisa hidup tanpa es krim. Akhirnya pada masa Korean War, atau Perang Korea, Jendral Lewis B. Puller, mengatakan bahwa es krim adalah makanan untuk anak kecil. Di mana setiap tentara hanya boleh memakan es krim tiga kali dalam seminggu.

Makanan yang Paling Dicari

Foto: Istimewa
Tak hanya jadi primadona di kalangan para tentara. Bagi warga Amerika sendiri, es krim sudah menjadi makanan pokok yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Saat itu Presiden George Washington, menghabiskan uang sebanyak $200 USD (Rp 2,807,650) untuk sekali makan es krim pada saat itu.

Di mana kisaran harga ini, sekitar $5000 USD (Rp 70,191,250) pada masa sekarang. Selain itu es krim dulu dijadikan makanan pembuka, bagi para imigran yang baru saja datang ke Amerika, sebagai makanan pertama mereka hidup di Amerika.

Sementara menurut buku "Much Depends on Dinner: The Extraordinary History and Mythology, Allure and Obsessions, Perils and Taboos of an Ordinary Meal" karangan Margaret Visser, es krim menjadi populer dan digemari karena membuat orang merasa lebih muda, aman, dan polos.

Selain itu banyak juga yang menggunakan es krim sebagai 'comfort food' atau makanan yang membuat mereka nostalgia, hingga merasa lebih nyaman.

Baca Juga: Es Krim Matcha Bukan Berasal dari Jepang, Ini Fakta Menariknya!

Halaman 4 dari 6
(sob/odi)

Hide Ads