Setiap tahunnya firma konsultan terkenal, mengeluarkan data negara terburuk di dunia untuk dihuni. Banyak kota dianggap tak mampu untuk menyediakan kehidupan yang layak dan disebut sebagai kota yang paling buruk di dunia.
Lewat data 'Quality of Living Index' yang dirilis oleh firma konsultan Mercer di tahun 2019. Ada lebih dari 230 kota dari beberapa negara di dunia, masuk ke dalam negara yang paling buruk atau tidak aman untuk dihuni. Aspek ini dinilai dari situasi politik di negara tersebut, kemudian kondisi perekonomian di sana, tingkat pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut menu makanan yang ada di kota yang paling buruk di dunia tahun 2019.
Baca Juga: Belanda Tempati Urutan Nomor Satu Negara dengan Makanan Tersehat
Khartoum
Foto: Istimewa
|
Jika dilihat dari menu makanannya, kota Khartoum punya banyak kuliner khas Sudan yang dipengaruhi dengan berbagai sejarah. Salah satu menu yang paling digemari di Khartoum, ada Kisra. Roti yang dibuat dari tepung sorgum, dan menjadi makanan pengganti nasi.
Biasanya Kisra ini disantap dengan Goraasa be dama, yaitu sup sapi dengan tambahan toma, cabe ijo, hingga kayu manis. Kemudian ada juga Ful, tumbukan kacang halus yang dicampur dengan tomat dan saus sambal. Selain itu fakta uniknya, peredaran minuman alkohol di Sudan sudah dilarang. Sehingga tertangkap meminum alkohol di Khartoum, bisa mendapatkan hukuman.
Port-au-Prince
Foto: Istimewa
|
Ada alasan mengapa kota Port-au-Prince, disebut sebagai salah satu kota terburuk di dunia. Karena banyaknya tahanan atau narapidana yang memenuhi penjara paling ramai di dunia. Menurut data yang dihimpun dari CNN, 80% populasi orang di sana hidup dalam kemiskinan.
Untuk menu makanan di kota Port-au-Prince, Anda akan menemukan banyak makanan bergaya Afrika dengan sentuhan kuliner Prancis. Contohnya seperti Pikliz, yaitu sayuran pedas yang disajikan secara unik. Kemudian ada Poulet Aux Noix, yaitu olahan ayam yang dimasak dengan kacang mete.
Sana'a
Foto: Istimewa
|
Menurut data yang dihimpun dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Yaman akan menjadi negara termiskin di dunia jika perang terus berlanjut. Harga bahan makanan meningkat hingga 90%, membuat banyak warga dan anak-anak menderita kelaparan.
Padahal sebelum perang melanda, Yamanmerupakan negara yang menawarkan banyak kuliner enak untuk para wisatawan. Salah satu yang harus dicoba ada Shafoot, yaitu hidangan lokal dengan gaya Timur Tengah, yang dibuat dari campuran yogurt dan roti. Kemudian ada Saltah, hidangan sup dari Yaman, yang dimasak banyak orang. Makanan ini terbuat dari tomat dan bawang putih.
Bangui
Foto: Istimewa
|
Bahkan pada tahun 2015, ada beberapa staff dari PBB yang diculik di sana. Selama beberapa tahun terakhir, Bangui dipenuhi dengan konflik atau perang saudara dan antar etnis. Padahal kota Bangui menyimpan banyak destinasi wisata alam yang populer.
Jika berkunjung ke sana, Anda akan disajikan dengan makanan khas Afrika yang memiliki sentuhan kuliner Prancis, karena dulu negara ini pernah diduduki Prancis. Menu makanan yang dicoba ada Fufu, dibuat dari kuah kental dari beberapa sayuran. Kemudian ada juga sup kacang yang populer di sana.
Baghdad
Foto: Istimewa
|
Menurut Mercer, sejak tahun 2003 perang sudah melanda Irak. Ada banyak kehancuran, dan kekurangan makanan hingga keamanan di negara tersebut. Hingga kini, masih banyak masyarakatnya yang menderita karena dampak perang yang tak berakhir.
Di Baghdad ada kebab yang terkenal. Diisi dengan aneka daging panggang, daging rebus, yang ditusuk menggunakan tusukan sate. Di Baghdad, ada juga hidangan Qeema yang terdiri daging cincang, tomat, dan nasi.
Baca Juga: Seperti Ini Menu Sarapan Enak di 5 Negara Tersehat di Dunia
Halaman 2 dari 6