Di China aneka rebusan daging dan sayuran ini dimasak dengan kuah berempah kuat, sementara di Jepang hadir dengan kuah ringan dan segar, lain lagi di Thailand dan Korea. Aneka kuah shabu-shabu ini hadir sesuai citarasa dan selera lidah masyarakat di negaranya.
Restoran shabu-shabu juga semakin kreatif menghadirkan varian kuah yang berbeda. Kini menikmati shabu bahkan bisa menggunakan dua jenis kaldu dalam satu panci bersekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kaldu Ayam original
Foto: istimewa
|
1. Kaldu Ayam original
Kaldu ayam jadi yang paling umum digunakan dalam semua jenis shabu-shabu. Biasanya kaldu ini dikenal dengan sebutan kaldu original.
Warna kaldunya putih dengan tekstur agak kental, untuk rasanya didominasi gurih. Kini banyak restoran yang menambahkan kolagen pada kaldu ayam sehingga teksturnya lebih kental dan berwarna putih bersih.
Kaldu ayam tersaji di restoran shabu-shabu gaya China, Jepang hingga Thailand. Biasanya orang yang memilih kaldu ini cenderung suka dengan makanan yang light dan tidak terlalu kuat bumbu.
2. Kaldu Szechuan
Foto: istimewa
|
2. Kaldu Szechuan
Kaldu yang satu ini hadir di restoran hotpot China. Sesuai dengan namanya, kaldu ini mengadaptasi citarasa kuliner Provinsi Szechuan, China. Umumnya kaldu ini punya rasa pedas karena mengandung cabai kering asal Szechuan.
Kaldu ini biasa jadi pilihan saat memesan hotpot dengan daging kambing. Rasa kuahnya yang gurih pedas dan berempah membuat daging kambing lebih nikmat. Di Yunnan, kaldu sichuan diolah dengan tambahan potongan jamur yang membuat aromanya semakin harum.
Pada shabu gaya China, aneka rempah juga turut ditambahkan. Kuah kaldu sichuan juga mengandung minyak wijen, kecap asin, saus hoisin, pasta bunga lokio,acar plum, daun ketumbar dan lain sebagainya. Racikan bumbu yang sangat banyak membuat kuah ini berwarna kemerahan dan kental.
Baca juga : Hot Pot, 'Shabu-shabu' Gaya China dengan Beragam Kaldu
3. Kaldu Dashi
Foto: istimewa
|
3. Kaldu Dashi
Pada shabu-shabu Jepang, kaldu dashi termasuk yang paling utama. Dashi adalah kaldu sederhana yang sudah legendaris. Selain pada shabu, dashi juga kerap jadi pelengkap dalam makanan berkuah lainnya.
Komposisi utama dashi adalah kombu yakni rumput laut kering yang dicampurkan katsuobushi. Dua bahan ii direbus hingga mendidih sebelum disaring dan disajikan sebagai bahan rebusan shabu-shabu.
Rasa dashi cenderung sangat ringan karena gurihnya sangat tipis. Hal ini memang sengaja karena nantinya kaldu akan bercampur dengan rebusan sayuran dan daging. Semakin banyak digunakan, kaldu ini akan semakin gurih dan enak.
4. Kaldu Tom Yum
Foto: istimewa
|
4. Kaldu Tom Yum
Shabu-shabu gaya Thailand dikenal dengan sebutan Thaisuki. Shabu ini umumnya dilengkapi dengan kuah kaldu tom yum yang pedas asam.
Kuah ini memiliki rasa dominan gurih karena bahan bakunya kaldu udang. Selain itu kuah tom yum juga dimasak dengan bumbu seperti daun jeruk dan sereh yang membuat aromanya semakin sedap.
Cabai dan air jeruk nipis juga dijadikan campuran untuk mempertegas rasa tom yum. Kuah ini jadi salah satu favorit karena rasaya yang segar dan enak. Selain dengan daging sapi, shabu-shabu gaya Thailand juga dilengkapi dengan aneka seafood dan bakso ikan.
5. Kaldu Gochujang
Foto: istimewa
|
Kaldu yang satu ini biasa hadir di restoran shabu-shabu Korea. Kini shabu gaya Korea mulai marak ditemui, termasuk di Indonesia.
Kuah kaldu ini mengandung bumbu pasta gochujang yang memang umum dijadikan campuran dalam aneka masakan Korea. Aroma dan rasa khas dari guchujang sangat mudah dikenali, semburat rasa asam dari gochujang berasal dari fermentasi beras ketan dan bubuk cabai.
Biasanya gochujang dijadikan bumbu utama untuk membuat kimchi, tteokbokki dan makanan Korea lainnya. Dalam olahan shabu Korea, gochujang jadi ciri utama yang mudah dikenali. Pelengkap seperti daging dan sayuran umumnya sama seperti shabu-shabu lainnya.
Baca juga : Sogogi Shabu: Makan Shabu-shabu Daging Short Plate dan Rib Eye Rp 89.000
Halaman 2 dari 6