Pembelian mie instan secara besar-besaran ternyata berkaitan dengan kondisi ekonomi di negeri Tirai Bambu ini. Dikabarkan Instone News (12/10) pemerintah China ternyata menandakan belanja konsumen untuk membantu menjaga stabilitas perdagangan.
Ketika konsumen menekan budget belanja maka pertumbuhan ekonomi juga akan berjalan lambat. Dari data yang ada, konsumsi mie instan di China dan Hong Kong menurun sejak 2014. Ini disebabkan oleh gempuran makanan take away berharga murah yang mendapat subsidi dari start-up pengiriman makanan.
![]() |
Baca juga : Mie Wuhan, Mie Legendaris dan Lezat dari Provinsi Hubei di China
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di China, mie instan adalah produk ikonik yang berkaitan erat dengan aspek industrialisasi dalam 40 tahun terakhir. Selain mie instan, ada juga produk yang dikaitkan dengan tingkat naik turunnya perkembangan ekonomi.
![]() |
Jika penjualan mie instan meningkat maka warga teridentifikasi tengah menghemat pengeluaran. Dalam kata lain, ketika ekonomi terasa sulit maka konsumsi mie instan akan meningkat tajam.
Tingyi Holding, pembuat mie instan terbesar di China, mengatakan bahwa nilai penjualan mie instan naik 3,68% dari tahun 2018. Kendati demikian, pihak pemerintah membantah perekonomian China sedang menurun. Selama beberapa dekade, China tercatat sebagai negara yang mengonsumsi mie instan paling banyak di dunia.
Baca juga : China Penikmat Mie Instan Terbesar di Dunia
(dvs/odi)