Olahan Sagu Khas Ambon, Ada Bagea Kenari Hingga Sagu Lampeng

Jajanan Kampung

Olahan Sagu Khas Ambon, Ada Bagea Kenari Hingga Sagu Lampeng

Riska Fitria - detikFood
Selasa, 08 Okt 2019 19:15 WIB
Olahan Sagu Khas Ambon, Ada Bagea Kenari Hingga Sagu Lampeng
Foto: Istimewa
Jakarta - Sagu merupakan makanan pokok masyarakat Ambon. Tak hanya sebagai pengganti nasi tetapi juga ada beragam olahannya.

Seperti nasi, sagu telah menjadi makanan pokok untuk masyarakat Ambon. Sagu yang rasanya tawar, juga diolah menjadi beberapa makanan. Mulai dari makanan berat hingga jajanan ringan.

Khusus untuk jajanan ringan, sagu banyak diolah menjadi makanan yang dikenal dengan nama Sinoli, Sagu Bakar, Bagea Kenari, Sagu Lampeng, dan Bubur Sagu Ubi. Beberapa dari jajanan tersebut enak disantap dengan cara dicelupkan ke dalam teh atau kopi hangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara unik ini tujuan untuk membuat tekstur sagu menjadi lebih lembut dan enak dimakan. Tak hanya cara menyantapnya saja yang menarik, beberapa dari camilan tersebut dimasak dengan proses yang berbeda-beda, seperti 5 jajanan berikut ini.

1. Sinoli

Foto: Istimewa
1. Sinoli

Dari tampilannya, Sinoli mirip dengan risoles. Jajanan ini dibuat dari campuran sagu, parutan kelapa, pala bubuk dan kenari. Adonan tersebut dimasak di atas wajan setipis mungkin dengan cara ditekan-tekan supaya nantinya mudah digulung. Supaya rasanya menjadi gurih, adonan ditambahkan dengan sedikit garam.

Sebelum digulung, adonan yang yang sudah jadi tersebut diisi dengan gula aren. Baru kemudian digulung seperti layaknya risoles. Ketika dimakan rasanya gurih bercampur manis dari gula aren yang meleleh. Sinoli nikmati disantap langsung, tetapi biasanya orang Ambon selalu menyantap Sinoli dengan ditemani secangkir kopi panas.

Di Ambon, Sinoli dapat temui di rumah-rumah makan, pusat oleh- oleh dan pasar-pasar tradisional. Sinoli juga dikenal sebagai makanan inti di Ambon. Meskipun sederhana, tetapi banyak dari luar Ambon yang menyukai jajanan ini.

2. Sagu Bakar

Foto: Istimewa
2. Sagu Bakar

Sagu Bakar merupakan jajanan kesukaan masyarakat Ambon. Biasanya mereka selalu makan sagu bakar sebagai menu sarapan atau camilan sore dengan ditemani teh manis hangat. Sesuai namanya, Sagu Bakar dibuat dari bahan sagu yang dicampur dengan tepung. Perlu waktu yang cukup lama untuk memasak Sagu Bakar ini.

Masyarakat Ambon biasanya memasak sagu bakar mulai dari dini hari, dan baru matang ketika matahari mulai terbit. Itu karena proses pembuatannya melewati beberapa tahapan. Tepung sagu lebih dulu diayak selama 2 hingga 3 kali. Kemudian sagu tersebut dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah dipanaskan di atas bara api.

Saat proses membakar tersebut, sagu dimasukkan dengan isian seperti parutan kelapa dan gula merah. Kemudian kembali dibakar dengan waktu kurang lebih sekitar 30 hingga 60 menit. Sagu Bakar yang sudah matang memiliki tekstur yang mirip dengan roti gandum. Rasanya manis legit karena ada campuran gula merah di dalamnya.

Baca Juga : Gurih Harum Range Karampe dari Tepung Sagu Khas Saneo

3. Bagea Kenari

Foto: Istimewa
3. Bagea Kenari

Bagea atau biasa disebut dengan nama Bagea Kenari adalah camilan khas Ambon. Bagea Kenari merupakan jenis kue kering dengan tekstur yang agak keras, sehingga membuat masyarakat Ambon selalu mencelupkan ke dalam teh atau kopi hangat saat memakannya. Cara tersebut menjadi ciri khas dari kue kering Bagea Kenari.

Bagea Kenari dibuat dengan campuran sagu, kacang kenari yang dicincang kasar, gula, air, minyak sayur, dan beberapa rempah lainnya. Seperti cengkih dan kayu manis yang sudah ditumbuk dengan halus. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu dengan cara diaduk. Untuk mengaduk adonannya memerlukan waktu yang lumayan lama. Itu agar adonan menjadi menyatu.

Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk tabung kecil. Biasanya satu adonan bisa menghasilkan ratusan Bagea Kenari, karena memang Bagea Kenari memiliki ukuran yang kecil- kecil. Bagea Kenari banyak diperjualkan di pusat-pusat oleh-oleh dan pasar tradisional di Ambon.

4. Sagu Lampeng

Foto: Istimewa
4. Sagu Lampeng

Kata 'Lampeng' pada Sagu Lampeng diambil dari kata 'Lempeng' yang memiliki arti bahwa camilan yang tersebut dari sagu dengan bentuk lempengan. Sagu Lempeng agak jarang ditemukan di pasaran, karena biasanya dibuat untuk hidangan keluarga saja. Pembuatannya juga terbilang mudah. Pertama sagu sebagai bahan utamanya diolah dengan cara dibakar.

Adonan sagu dibakar dengan menggunakan cetakan berbentuk persegi panjang. Dulu Sagu Lampeng dibuat dengan rasa yang tawar, tetapi sekarang sudah banyak ditambah dengan gula untuk mendapatkan rasa manis. Sama seperti Bagea Kenari, karena teksturnya yang keras, banyak orang yang menikmati kue ini dengan cara dicelupkan ke teh atau kopi supaya jadi lunak.

Selain gula, Sagu Lampeng juga banyak divariasikan dengan menambahkan parutan kelapa atau gula merah. Sagu Lampeng jadi camilan wajib yang disuguhkan ketika ada acara-acara tertentu, baik acara keluarga atau acara desa.

5. Bubur Sagu Ubi

Foto : Resep Masakan Indonesia
5. Bubur Sagu Ubi

Sesuai namanya, Bubur Sagu Ubi tersebut dari bahan sagu dan ubi. Kalau di Jawa, jajanan ini mirip seperti kolak ubi. Namun, Ambon punya ciri khas tersendiri pada jajanan yang satu ini. Cara membuat Bubur Sagu Ubi terbilang susah-susah gampang. Pertama tepung sagu lebih dulu direndam hingga sarinya menjadi kental.

Setelah sudah cukup kental, campur sari tersebut dengan bahan-bahan lain seperti ubi, daun pandan, gula merah dah gula biasa untuk direbus. Kemudian aduk sampai matang dan barulah bisa dikonsumsi. Bubur Sagu Ubi ini sangat lezat, manisnya dari gula merah dengan gurihnya sagu menjadi paduan yang sempurna.

Biasanya Bubur Sagu Ubi juga ditambah dengan santan kental untuk menambah cita rasa gurih. Bubur ini enak disantap saat masih hangat-hangatnya. Sekarang bubur ini juga sering divariasikan dengan kacang kenari di atasnya.

Baca Juga : Sagu Lempeng Asli Maluku

Halaman 2 dari 6
(raf/odi)

Hide Ads