Kisah Ganja dan Makanan, Mulai dari Permen hingga Kafe Ganja Legal

Kisah Ganja dan Makanan, Mulai dari Permen hingga Kafe Ganja Legal

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Minggu, 29 Sep 2019 14:00 WIB
Kisah Ganja dan Makanan, Mulai dari Permen hingga Kafe Ganja Legal
Foto: Istimewa
Jakarta - Ganja terbilang kontroversial karena merupakan narkoba di Indonesia. Tapi di luar negeri, ganja dipadukan beragam makanan dan bahkan ada kafe ganja legal!

Di Indonesia, ganja atau mariyuana merupakan narkotika golongan I yang berarti ganja hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Ganja tidak digunakan dalam terapi dan mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Karenanya pemakai ganja di Indonesia bisa berurusan dengan hukum dan masuk penjara. Namun di sisi lain, ganja disebut-sebut sebagai tanaman luar biasa. Hal ini terkait manfaat ampuh dari pemakaian ganja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan tanaman ganja konon sudah menjadi bagian tradisi bangsa Indonesia sejak dulu kala. Ganja dipakai untuk obat diabetes, bumbu masakan, dan juga ritual keagamaan.

Menilik negara lain, beberapa negara telah melegalkan konsumsi ganja. Seperti Canberra yang baru-baru ini membuat undang-undang soal kepemilikan ganja. Ada juga beberapa negara di Amerika Serikat yang melakukan hal serupa.

Karenanya muncul beberapa kreasi makanan dengan paduan ganja. Di Los Angeles malahan adalah kafe ganja yang legal. Berikut kisah ganja dan makanan yang ramai diperbincangkan.

1. Permen ganja

Foto: Istimewa
1. Permen ganja
Di Colorado, Amerika Serikat, hadir kreasi permen jelly dengan ekstrak daun ganja (CBD). Permen ini diproduksi Wana Brands dengan penambahan tetrahidrokanabinol (THC), bahan psikoaktif yang ada pada ganja.

Tahun 2018, Wana Brands bahkan memproduksi 17 juta permen jelly ganja. Perusahaan ini digagas Nancy Whiteman yang mengaku sebagai pengonsumsi ganja sebaga rekreasi sejak muda. Tahun 2010 ia lalu terjun ke bisnis ganja melalui Wana Brands.

Soal permen jelly ganja, ada dua jenis yaitu untuk pengobatan dan rekreasi (penggunaan pribadi untuk orang dewasa). Rasa yang ditawarkan adalah blueberry, strawberry, mangga, dan kiwi. Pembeli haruslah orang dewasa di atas 21 tahun.

Baca Juga: Perusahaan Ini Buat Jutaan Permen Ganja Per Bulan

2. Burger ganja

Foto: Istimewa
2. Burger ganja
Tak hanya permen, makanan gurih seperti burger juga ada yang diberi sentuhan ganja. Kali ini burger dengan siraman saus yang sudah ditambahkan CBD. Kreasi ini dibuat Carl's Jr cabang Colorado, Amerika Serikat.

Seperti diketahui, Colorado membolehkan penggunaan CBD dan THC maksimal sebesar 10 mg. Pada burger ganja, kreasi ini diberi nama 'Rocky Mountain High: CheeseBurger Delight'.

Isian burgernya melimpah dengan 2 lembar patty yang dimasak bersama pepper jack cheese, pickled jalapenos, kentang goreng, dan CBD-infused Santa Fe Sauce. Carl's Jr rupanya bekerja sama dengan pemasok ekstrak daun ganja dalam pembuatan burger ini.

Baca Juga: Wouw! Gerai Burger Ini Buat Burger Ekstrak Daun Ganja Pertama

3. Susu ganja

Foto: Istimewa
3. Susu ganja
Bagaimana jika susu dipadukan ganja? Kreasi ini benar-benar ada di Inggris pada tahun 2016. Susu ganja bernama Relax ini dibuat sebuah kafe di London yang kini sudah tutup.

Susu ganja dibuat dengan paduan kacang mete kurma, minyak kelapa, vanilla, dan minyak CBD. Susu kontroversial ini diklaim bisa meringankan cemas dan nyeri, bantu tidur lebih nyenyak dan kurangi stres.

Saat dijual di pasaran, beberapa pelanggan mengatakan susu ganja mirip susu almond. Hanya saja memiliki aftertaste seperti ganja. Disebut-sebut susu ini bisa mengurangi sakit atau nyeri yang diderita seseorang.

Baca Juga: Susu Ganja yang Gurih Manis Mulai Digemari untuk Atasi Rasa Sakit dan Cemas

4. Kafe 'ganja' di Thailand

Foto: Istimewa
4. Kafe 'ganja' di Thailand
Siapa sangka Thailand menjadi 'rumah' untuk sebuah kafe 'ganja'. Kafe bernama Highland ini merupakan satu-satunya kafe bertema 'ganja' di negeri putih. Seluruh interior kafe dibuat dengan pernak-pernik seputar ganja.

Beberapa menu juga disajikan dengan hiasan daun ganja. Seperti atte art hingga matcha bertabur bubuk teh hijau atau kopi yang dibentuk seperti daun ganja.

Namun keseluruhan sajian yang ada di Highland tidak benar-benar mengandung ganja. Konsep ini sengaja diusung untuk mereka yang menyukai ganja. Thailand sendiri belum melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi. Pemerintah nanya melegalkan ganja untuk kebutuhan medis pada akhir tahun 2018.

Baca Juga: Ini Dia Kafe Bertema Ganja Pertama di Thailand

5. Kafe ganja di Los Angeles

Foto: Istimewa
5. Kafe ganja di Los Angeles
Kalau sebelumnya kafe ganja hanya sebatas konsep, di Los Angeles akan segera dibuka kafe ganja sungguhan. Kafe ini langsung menarik perhatian dan akan dibuka 1 Oktober 2019.

Namanya Lowell Cafe yang menyediakan ganja beserta wine, koktail, dan beberapa menu plus ganja. Menu ini diracik Chef Andrea Drummer, seorang chef yang pandai mengolah bahan-bahan segar.

Beberapa yang bisa dicicip adalah sandwich dan ayam goreng. Selain itu, ada juga beberapa menu yang sengaja disiapkan untuk dinikmati bersama ganja. Pengunjung kafe haruslah mereka yang berusia 21 tahun ke atas.

Baca Juga: Segera Dibuka, Ini Kafe Ganja Legal Pertama di Los Angeles
Halaman 2 dari 6
(adr/odi)

Hide Ads