Dilansir dari The Daily Mail (27/9) botol minum ini ditemukan di daerah Bavaria, Jerman. Para peneliti beranggapan botol yang terbuat dari tanah liat ini digunakan para ibu-ibu zaman dulu untuk menampung susu sejak 2500 tahun yang lalu.
Wadah minum bayi ini diyakini menjadi awal mula berkembangnya botol minum saat ini. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Bristol yang diterbitkan dalam jurnal Nature sempat mengira botol ini digunakan sebagai wadah minum orang tua dan orang sakit namun akhirnya anggapan ini ditampik.
![]() |
Baca juga : Kolektor 200.000 Botol Susu Ini Ternyata Tidak Suka Susu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisa nutrisi yang ada, diduga botol digunakan untuk menampung ASI dan susu hewan seperti sapi, kambing atau domba. Fakta ini menunjukkan para ibu kuno sudah mengerti cara menyapih anak-anaknya.
"Cara ini seperti temuan besar yang bahkan masih diterapkan hingga kini. Satu-satunya masalah adalah susu sapi yang tidak dipasteurisasi mengandung bakteri, yang bisa berkontribusi pada tingkat kematian anak 50 persen pada saat itu," ujar Dr Julie Dunne.
Temuan ini menggambarkan kehidupan pola asuh anak pada zaman itu. Para ibu sudah mengerti cara memerah asi dan mengumpulkannya dalam wadah untuk bisa diberikan pada bayi mereka.
![]() |
Setelah bayi mencapai usia yang lebih besar, peneliti memperkirakan para ibu memberikan makanan tambahan seperti daging dan buah yang sebelumnya dikunyah dahulu oleh ibu.
Tim Dr. Dunne kemudian membuat simulasi untuk membuktikan hal ini. Mereka membuat botol tanah liat dengan bentuk yang sama kemudian diisi dengan susu dan diberikan pada anak berusia satu tahun.
Percobaan ini menujukkan hal yang mengagumkan. "Anak ini menyukai botol minumnya dan tak mau meletakkannya," kata Dunne. Ini sekaligus menggambarkan kalau botol susu kuno ini memang dirancang untuk anak-anak.
Baca juga : Ketika Tua dan Muda Menikmati Susu dari Botol Dot Bayi
(dvs/odi)