Kolektor 200.000 Botol Susu Ini Ternyata Tidak Suka Susu

Jakarta - Seorang pria di Inggris mempunyai hobi unik mengkoleksi botol susu kaca dari seluruh dunia. Kini koleksinya diperkirakan mencapai 200.000 botol. Walupun begitu ia mengakui tidak pernah minum susu sejak ia remaja.

Seorang pensiunan bernama Steve Wheeler (65) telah mengoleksi botol susu kaca dari seluruh dunia selama 30 tahun. Koleksi nya yang berjumlah sangat banyak ini bahkan memakan tempat enam gudang di halaman rumahnya di Malvern, Worcestershire yang ia anggap sebagai 'milk museum'.

Koleksinya yang bernilai sekitar £100.000 atau sekitar Rp 1,6 Milyar, meliputi lebih dari 17.000 botol dari Inggris dan 2.500 botol dari luar negri yang ia cari dari berbagai tempat mulai pertanian, gunung, hingga tempat lain. “Saya punya botol dari Australia, Pakistan, America, Kanada, dan belahan dunia lainnya Tapi, saya belum punya botol dari Islandia,” tutur Steve pada Daily Mail (30/08/2013).

Kecintaannya akan botol susu dimulai saat ia mengambil botol saat berjalan-jalan di daerah pedesaan dan menaruhnya dalam tas. Ia sangat tertarik akan sejarah, orang baru yang ia temui, desain, dan iklan di kemasan botol susu.

Botol paling tiua yang pernah ia kumpulkan berasal dari tahun 1880, tapi botol favoritnya adalah yang memajang gambar aktris Zoe Newton dari tahun 1950 dengan slogan iklan ''Drink your health in milk everyday.'

Walaupun mengoleksi botol susu dalam juga banyak, Steve mengakui tidak pernah meneguk susu sejak masa remaja karena tidak pernah menyukai rasanya. “Saya tidak menyukai susu karena itu seperti makanan bayi. Susu yang dikonsumsi berasal dari peternakan18 meter dari sekolah dan saat musim dingin membeku. Sebagai pengawas susu saat masih sekolah, saya harus membawanya. Rasa susu benar-benar menjijikan!,” tambah Steve.

Tidak berhenti disini, Steve mempunyai database lebih dari 3.000 botol baru yang masih ia cari sampai saat ini. “Saya berusaha membuka national milk bottle museum. Koleksi ini akan saya donasikan secara gratis jika nantinya ada museum tersebut. Saya akan membantu menjalankan museum tersebut hingga saya mati,” ujar Steve.


(dni/odi)