Seorang pria asal Fuzhou, China harus menanggung risiko kesehatan berbahaya karena kebiasaannya minum milk tea. Dikutip dari World of Buzz (27/9), pria tersebut awalnya mengalami gangguan pencernaan yang disertai gejala diare, nyeri perut, mual, hingga muntah.
Ia juga kehilangan nafsu makan hingga beralih pada konsumsi ragam dessert dan milk tea setiap hari. Pria tersebut bahkan tidak makan nasi atau minum air putih. Sebagai asupan, ia menenggak 500 - 1.000 ml milk tea tiap hari!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena kebiasaannya ini, kondisi kesehatan sang pria semakin parah. Ia didiagnosis Diabetic hyperosmolar, sebuah kondisi kesehatan serius akibat lonjakan gula darah yang sangat tinggi.
Diabetic hyperosmolar yang dideritanya bahkan membuat pria itu koma di rumah. Kerabatnya lalu segera membawa ke rumah sakit untuk mendapat sejumlah tindakan dan pengobatan.
Baca Juga: Hati-hati Minum Bubble Tea, Gadis Ini Tewas Tersedak 3 Butir Boba!
Setelah diperiksa, dokter menemukan pria itu alami gangguan elektrolit. Sebuah penyakit yang disebabkan karena tubuh kehilangan banyak cairan akibat muntah, diare, dan keringat yang terlalu banyak. Beberapa organ penting si pria juga rusak.
![]() |
Untuk kadar gula darahnya mencapai 88mmol/L, yang mana 10 kali lebih tinggi dibanding kadar gula darah normal. Lebih parah lagi, pria itu mengalami kelainan elektrolit besar berupa hyperkalemia dan hyponatremia.
Untungnya dokter yang merawat pria tersebut bisa menanganinya dengan cepat dan tepat. Si pria diketahui selamat penyakit yang ia ciptakan sendiri karena pola makan yang buruk.
Sebelumnya seorang remaja di China hampir meninggal karena minum milk tea tiap hari. Remaja bernama Xiao Ying itu terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena tiba-tiba tak sadarkan diri.
![]() |
Ternyata Xiao Ying mengalami lonjakan gula darah 20 kali lipat. Jika normalnya ada pada 3.9 dan 6.1 mmol/L, kadar gula dalam darah Xiao Ying justru 124 mmol/L.
Ia juga disebut alami ketoasidosis diabetik. Sebuah kondisi dimana tingginya tekanan gula dalam darah menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Kini remaja berbobot 100 kg itu mulai memperbaiki pola makannya demi menghindari efek kesehatan lain.
Baca Juga: Gara-gara Minum Bubble Tea Setiap Hari, Remaja Ini Nyaris Meregang Nyawa
(adr/odi)