Warung tenda kerap jadi pilihan untuk menyantap makanan enak dan murah meriah. Biasanya menu-menu yang dijajakan di warung tenda merupakan hidangan tradisional yang dekat dengan keseharian banyak orang. Mulai dari soto, sate, pecel lele, sampai seafood.
Tak heran banyak orang mampir ke warung tenda saat lapar dan ingin makan banyak dengan harga terjangkau. Tapi nyatanya tak semua penjual warung tenda memberi harga masuk akal pada menu-menunya. Beberapa penjual nakal justru sengaja 'getok harga'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kejadian seputar warung tenda 'getok harga' yang bisa dijadikan pelajaran. Ke depannya pengunjung perlu waspada sebelum bersantap di warung tenda manapun. Menanyakan harga pada penjual sebelum bersantap sangat disarankan.
1. Warung Lesehan Bu Anny
Foto: Istimewa
|
Foto: Istimewa
Musim mudik kemarin, nama warung lesehan Bu Anny di Jalan Hos Cokroaminoto, Tegal jadi viral karena mematok harga luar biasa pada menunya. Berawal dari salah satu pemudik yang mampir makan di sana lalu menceritakan biaya makan yang mencapai Rp 700.000.
Padahal ia memesan seporsi nasi, kepiting, udang dan cumi serta 2 gelas es teh saja. "Kecewa.. kaya mangan ning hotel berbintang bae.. padahal teh pinggire dalan, isine debu jalanan. Ana sing ngalami ora lurr," tulis sang korban 'getok harga' ini. Seiring bergulirnya cerita ini, ada banyak korban-korban lain yang menceritakan pengalamannya.
Salah satunya memesan nasi, cah kangkung, dan cumi yang dibanderol Rp 220.000. Lebih mencengangkan lagi karena ada juga yang digetok sampai Rp 1.755.000. Pelanggan Bu Anny ini terlihat memesan kakap bakar, udang, cumi, burung dara, cah kangkung, nasi dan minum.
Kasus ini akhirnya sampai ke telinga Pemerintah Kabupaten Tegal. Instansi terkait meliputi Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM), Satpol PP, serta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) sempat membahas masalah ini dalam rapat gabungan, Jumat (31/5/2019). Mereka meminta pihak warung wajib mencantumkan harga.
Baca Juga: Bukan Ditertibkan, Ini Alasan Warung Ketok Harga di Tegal Tutup
2. Rujak Cingur Marmila
Foto: Istimewa
|
Foto: dok. detikcom
Dari Surabaya ada kisah penjual rujak cingur yang dicibir karena menjajakan menunya seharga Rp 60.000. Banyak netizen kaget mengapa rujak cingur buatan warung tenda super sederhana ini bisa mahal. Sang penjual, Marmila, pun membeberkan alasannya.
Ia mengatakan bahan-bahan rujak cingur mahal, sedangkan ia menyajikan porsi jumbo. "Kalau memang rujak cingur itu bahannya banyak. Kacang sekarang mahal, terutama cingur itu sekarang mahal, petis mahal dan buah-buahan juga mahal semua. Sekarang itu di pasar itu nggak ada barang yang murah," kata Marmila saat ditemui detikcom, Senin (10/6/2019).
Marmila juga menekankan dirinya bisa saja menjual rujak cingur seperti di tempat lain dengan harga Rp 15.000-20.000. Hanya saja ia tidak mau karena hal ini berarti mengorbankan kualitas rasa rujak cingur itu sendiri.
"Bisa jual murah tapi kualitasnya beda. Kalau kita jual harga Rp 15 ribu atau Rp 20 ribu tapi petis rujaknya itu pahit. Kita nggak mau yang murah-murah. Kalau murah nggak enak akhirnya rujaknya nggak laku, orang juga nggak akan kembali. Orang itu jualan ada harga ada rasa," tutur Marmila kala itu.
Baca Juga: Viral Rujak Cingur Rp 60 Ribu, Ternyata Ada yang Lebih Mahal
3. Lesehan Malioboro
Foto: Istimewa
|
Ilustrasi: detikcom
Bersantap di lesehan Malioboro, Yogyakarta, beberapa pengunjung ada yang kena 'getok harga'. Hal ini terjadi saat libur Lebaran tahun 2017. Warung lesehan bernama 'Intan' pernah mematok harga Rp 490.000 pada salah satu pengunjung. Kejadiannya dua hari usai hari H Lebaran.
Dalam nota yang harus dibayarkan tercatat tiga porsi bebek goreng sebesar Rp 96.000, ayam goreng empat porsi Rp 120.000, gudeg ayam dua porsi Rp 90.000, nasi putih tujuh porsi Rp 80.000, 1 gelas lemon tea Rp 9.000, 2 gelas es jeruk Rp 18.000, dan 4 gelas teh panas Rp 32.000.
Mendapat informasi ini, UPT Malioboro sempat memanggil pemilik warung lesehan Intan. Ia mengaku salah dan bersedia mengembalikan uang tersebut. UPT lalu sempat memberi sanksi pada lesehan Intan agar tutup sementara.
Baca Juga: 'Nuthuk' Harga, Warung Lesehan di Malioboro Ditutup
4. Warung makan di Anyer
Foto: istimewa
|
Foto: Istimewa
Liburan ke Anyer jadi destinasi pilihan banyak orang. Sayangnya saat musim liburan yang padat, beberapa penjual nakal sengaja menaikkan harga bersantap. Pada akhir 2018, misalnya, salah seorang pengunjung bernama Tito Hananto pernah makan pecel lele seharga Rp 300.000.
Olahan seafood yang jadi andalan di Anyer juga dijual dengan harga tinggi. Ada pengunjung yang pernah membayar 1 kg ikan gurame seharga Rp 900 ribu. "Gurame bakar ukuran 1 kilo harga Rp 900 ribu. Kapok makan di sana. Belom pungli, masuk bayar, parkir bayar," keluh pengunjung bernama Ivan Sungkai.
Sementara pengunjung lain menimpali pernah makan ikan bawal 2 ekor ukuran sedang. Ia harus merogoh kocek hingga Rp 1,2 juta. Mendapati hal ini, Pemkan Serang mengklaim sudah memberikan pembinaan kepada para pengelola pantai di Anyer, baik swasta maupun perorangan. Pemkab Serang sudah meminta agar pengelola tidak menaikkan harga seenaknya kepada wisatawan.
Baca Juga: Curhat Wisatawan Liburan ke Anyer: Digetok Mahal Saat Makan
5. Warung tenda di Pekan Raya Jakarta
Foto: Istimewa
|
Foto: Istimewa
Tiap tahun Pekan Raya Jakarta (PRJ) digelar dan dipadati masyarakat ibu kota. Banyak penjual memeriahkan acara ini termasuk para penjaja makanan warung tenda. Mereka menjual beragam makanan tradisional seperti kerak telur, mie ayam, nasi goreng, soto, dan banyak lainnya.
Beberapa diantara penjual tidak mencantumkan harga menunya. Hal ini sengaja mereka lakukan untuk 'getok harga'. Beberapa pengalaman tidak mengenakkan pengunjung PRJ adalah bayar Rp 50.000 untuk nasi goreng sederhana khas pinggir jalan.
Ada juga yang pernah makan soto ayam sampai Rp 40.000 dan mie ayam Rp 30.000 di tahun 2013. Kala itu, pengunjung bernama Dicky Wida yang membagikan kisahnya di Kaskus mengatakan ia sempat curiga di awal karena mendapati penjual tidak mencantumkan harga. Namun karena lapar, ia memilih tetap bersantap dan dugaannya benar kalau harga bersantapnya dinaikkan.
Halaman 2 dari 6