Bubur dibuat hanya ada saat 9 Muharam hingga 10 Muharam saja. Bubur ini dibuat, kemudian dibagikan kepada warga. Pembagian bubur merupakan satu di antara rentetan acara Buka Luwur Makam Sunan Kudus pada 10 Muharam.
Baca Juga: Pembuatan Bubur Asyura Jadi Prosesi Buka Luwur Makam Sunan Kudus
![]() |
Untuk kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus dilakukan di kompleks Menara Kudus di Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kudus, Senin (9/9/2019). Dengan tempat pembuatannya di salah satu rumah warga. Serta pembuatnya dilakukan oleh 33 orang ibu setempat dan remaja wanta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia pembuatn bubu asyura, Muflichah mengatakan, acara pembagian bubur Asyura merupakan rangakaian dari kegiatan Buka Luwur Makam Sunan Kudus. "Ini acara pembagian bubur Asyura jadi rangkaian Buka Luwur Sunan Kudus," kata Muslichah (59) di lokasi.
![]() |
Muslichah menuturkan bubur Asyura dibuat dari sembilan bahan. Yaitu beras, jagung, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, ketela pohon, kacang tanah, pisang dan ubi jalar. Dengan diberi bumbu gulai, daun pandan, serai dan bumbu lainnya.
Adapun pembuatannya memakan waktu hingga tiga jam. Terutama untuk mengaduk bubur. Kemudian setelah jadi, bubur disajikan di atas daun pisang. Lantas, petugas membagikan ke warga sekitar. Baik untuk hantaran, maupun untuk suguhan santri yang ikut berzanjen atau albarzanji.
Pada tahun ini, panitia membuat bubur sekitar enam kawah atau tungku. Setiap kawah terdiri atas 150 porsi. "Lima kawah untuk hantaran (dibagikan). Satu kawah untuk kegiatan albarzanji," terangnya.
![]() |
Bubur diletakkan di bungkusan takir dan samir. Wadah yang dibuat dari lipatan daun pisang. Muslichaha menyingggung sejarah dari bubur Asyura yakni berasal dari zaman Nabi Nuh AS.
Saat itu, usai selamat dari banjir besar,Nabi Nuh AS meminta umatnya mengumpulkan makanan yang ada, lantas dibagikan. Hal itu sebagai tanda syukur kepada Illahi.
"Ada juga saat 10 Asyura, nabi Yunus dikeluarkan dari perut ikan, nabi Ibrahim diselamatkan dari api juga, itu 10 Asyura," ujarnya.
Baca Juga: Sedap Meresap! Opor Ayam Bakar Sunggingan Favorit Sunan Kudus
(sob/odi)