Tolak Permen Karet dari Suami, Wanita Ini Langsung Ditalak Tiga

Jakarta - Pertengkaran karena makanan, bisa menyebabkan perceraian. Salah satunya yang dialami wanita ini, setelah ia menolak permen karet dari suaminya.

Meski pemerintah India sudah melarang adanya talak tiga, tapi masih banyak pria yang melakukannya. Talak tiga sendiri merupakan salah satu bentuk pemutusan hubungan ikatan perkawinan, yang ada di dalam agama Islam. Para pria yang menjatuhkan talak tiga ke sang istri, sudah tidak bisa lagi rujuk, kecuali sang istri menikah dulu dengan orang lain.

Baca Juga: Kesal Hanya Dikasih Makan Kue, Pria Ini Ceraikan Sang Istri

Karena hal ini lah, pemerintah India melarang pria beragama Muslim untuk menjatuhkan talak kepada istri mereka. Baru-baru ini seorang wanita bernama Simmi, dari desa Amrai, Uttar Pradesh, India, mendatangi pengadilan sipil bersama suaminya yang bernama Rashid.

Foto: Istimewa

Dikabarkan Storypick (26/08), Simmi dan sang suami datang ke pengadilan sipil untuk kasus perceraiannya, setelah ia menerima talak tiga dari suaminya. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata kasus perceraian ini hanya karena masalah sepele dan berhubungan dengan makanan.

Menurut penuturan dari Simmi, perceraian mereka disebabkan oleh pertengkaran yang terjadi antara dirinya dan suaminya. Saat itu sang suami menawarkannya permen karet, tapi Simmi menolak untuk memakannya.

Karena kesal tawaran permen karetnya ditolak, Rashid langsung melepaskan amarahnya dengan menjatuhkan talak tiga kepadanya. Tentu saja Simmi terkejut, karena sang suami memberikan talak hanya karena ia menolak permen karet pemberiannya.

Foto: Istimewa

Hingga sekarang kasus perceraian karena permen karet ini masih dalam proses pengadilan.

Kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya seorang wanita yang juga berasal dari India, harus rela diceraikan oleh sang suami, setelah ia meminta uang sebesar Rp 6.000 untuk membeli sayuran.

Baca Juga: Minta Uang Rp 6 Ribu Untuk Beli Sayur, Wanita Ini Malah Diceraikan Suami


(sob/odi)