Sebelumnya, untuk bisa menyantap sego bancakan, warga Wonogiri harus menunggu saat ada acara tradisional di pedesaan yang mewajibkan hadirnya tumpeng. Misalnya acara, selamatan bayi, syukuran, kenduri dan lainnya.
Baca Juga: Berlebaran ke Wonogiri? Jangan Lupa Beli Kacang Mete di Sini
![]() |
Seperti namanya 'bancakan' dalam bahasa Jawa yang artinya 'rebutan'. Sego bancakan itu menjadi rebutan ketika sesi makan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun saat ini, mulai jarang ada acara tradisional kenduri di pedesaan. Di sisi lain, penggemar menu sego bancakan itu masih tetap banyak. Akhirnya masyarakat mulai memesan ke warung makan tradisional untuk membuatkan menu bancakan, namun disajikan secara praktis tanpa tumpeng.
![]() |
Menurut salah satu penjual sego bancakan, Parno menu sego bancakan di Wonogiri yang dijual di warung makan, tidak lagi dalam bentuk tumpeng. Melainkan nasi satu porsi lengkap dengan gudangan atau urap sayuran.
"Isinya ya nasi, oseng lombok hijau kacang tolo, kemudian bihun, tempe tahu bacem, irisan telur rebus, lalapan mentimun kecambah, serta sambal. Sego bancakan dibungkus daun pisang dan daun jati," jelasnya kepada detikcom, Kamis (1/8/2019).
Harga per bungkus sego bancakan sangat murah. Sediakan saja uang Rp 4.000 untuk bisa merasakan sensasi khas masakan ndeso dengan nasi beraroma daun pisang dan daun jati.
Penggemar kuliner sego bancakan, Tarini, menyebut menu itu banyak tersedia di sejumlah warung makan dan hik di Wonogiri. Misalnya di Sanggrahan dekat kantor PDAM Wonogiri, selanjutnya seputar Tugu Kalpataru Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri.
![]() |
Saking senangnya dengan sego bancakan, iapun sering memesan untuk jamuan saat ada acara rapat atau pertemuan lainnya.
"Kemarin waktu acara halal bihalal, reuni, lalu pertemuan keluarga menunya ada sego bancakan," tuturnya.
Menurut nya sego bancakan merupakan menu khas ndeso (kampung) yang sederhana dan murah meriah. Namun membuat penikmatnya kenyang dan ketagihan.
Baca Juga: Kriuk Renyah Wader dan Udang Goreng dari Waduk Gajah Mungkur
(sob/odi)