'Politik Nasi Goreng' Mega-Prabowo, Hubungan Suasana Hati dan Perut

'Politik Nasi Goreng' Mega-Prabowo, Hubungan Suasana Hati dan Perut

Sonia Basoni - detikFood
Kamis, 25 Jul 2019 15:00 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Banyak orang percaya bahwa salah satu cara untuk mengambil hati seseorang, ialah dengan memanjakan perut mereka. Karenanya hadir diplomasi kuliner di kalangan politisi.

Kemarin Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, bertandang ke kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (24/07). Lewat acara makan siang, yang disapkan khusus oleh Megawati. Prabowo dan Megawati tampak akrab berbincang tentang politik, hingga menu nasi goreng yang mereka santap.

Baca Juga: Prabowo Puji Nasi Goreng dan Bakwan Sayur Buatan Megawati
Foto: Istimewa
"Ada bagian yang sangat mudah untuk meluluhkan hati laki-laki, itu namanya politik nasi goreng," tutur mantan Presiden Indonesia ke-5 tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politik Nasi Goreng yang tengah hangat menjadi sorotan ini, sebenarnya merupakan bagian dari diplomasi kuliner yang sudah ada sejak dulu. Menurut Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani, ia mengatakan makanan merupakan alat penting yang menumbuhkan rasa persaudaraan antar manusia.

Sementara itu diplomasi kuliner ini pertama kali diterapkan di Prancis di mulai dari abad 19, dan berkembang hingga sekarang. Konsep diplomasi kuliner cukup sederhana, yaitu menggunakan makanan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan yang lain, dengan cara yang halus dan disukai banyak orang.
Foto: Istimewa

Suasana hati yang baik dan lebih tenang setelah makan, membuat diskusi dan perbincangan di kalangan politisi jadi lebih mudah. Menurut penelitian psikolog Helen Handy, dari Pennsylvania State University, makanan memegang peran penting dalam merubah suasana hati.

Ternyata ada hubungan yang erat antara suasana hati, dan makanan apa yang dikonsumsi seseorang. Penelitiannya menunjukkan bahwa meningkatnya konsumsi kalori, sodium, dan lemak jenuh, dapat membuat suasana hati seseorang jadi lebih negatif.

Sebaliknya, orang-orang yang mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran atau buah-buahan, memiliki suasana hati yang lebih baik. Tapi intinya, makanan itu bisa membuat seseorang menjadi lebih senang dan bersikap terbuka.

Selain Megawati yang menggunakan 'Politik Nasi Goreng' kepada Prabowo, banyak politisi lainnya yang menggunakan makanan sebagai alat diplomasinya. Seperti Presiden Jokowi contohnya, ia terkenal dengan aktivitas blusukannya yang sering berbelanja makanan di pasar, hingga mampir ke tempat makan legendaris di kota yang tengah dikunjunginya.
Foto: Istimewa
Lalu politisi ternama seperti Sandiaga Uno, juga membagikan momen kulinerannya saat mencicipi berbagai makanan lewat akun Instagramnya, dan menciptakan suatu ikatan dengan para pendukungnya lewat makanan.

Tak ketinggalan Menteri Luar Negeri, Retno Masurdi yang menerapkan diplomasi kuliner ini di setiap negara yang dikunjunginya. Dengan cara memperkenalkan makanan Indonesia, hingga mencoba makanan dari negara-negara yang tengah dikunjunginya.

Hadirnya 'Politisi Nasi Goreng' yang jadi momen tak terlupakan antara Prabowo dan Megawati ini, menambah daftar panjang para politisi Indonesia yang aktif berdiplomasi lewat makanan enak.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Megawati yang Bikin Prabowo Ketagihan Enaknya




(sob/odi)

Hide Ads