Kota Sawahlunto, Sumatera Barat jadi perbincangan hangat usai Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto masuk sebagai salah satu kandidat Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO 2019.
Tak hanya memiliki bekas lubang tambang di era Hindia Belanda, Sawahlunto juga punya banyak spot kuliner enak yang manjakan lidah. Berikut 5 di antaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sawahlunto punya banyak rumah makan dengan menu andalan dendeng batokok. Dari semuanya, nama Rumah Makan Dendeng Batokok Muara Kalaban milik Ny Ermis jadi favorit. Berada di Kecamatan Silungkang yakni sekitar 5 km dari pusat Kota Sawahlunto, rumah makan ini sajikan dendeng batokok dari resep yang sudah turun temurun.
Terbuat dari potongan daging sapi tanpa lemak yang ditumbuk dengan batu cobek hingga pipih, dendeng batokok di sini juga dimasak melalui proses pengasapan. Karenanya cita rasanya berbeda di banding tempat lain.
2. Sup dan soto silungkang
![]() |
Silungkang merupakan nama sebuah kecamatan di Sawahlunto. Ada banyak penjual sup dan soto di wilayah ini. Jika ingin mencicip sup dan soto khas Sawahlunto sambil ditemani pemandangan bukit yang asri, datang saja ke Restoran Ponsel (Pondok Selohan).
Kabarnya sup yang ada di kawasan Lintas Sumatera itu dibuat dari daging segar. Potongan daging dan lemak bikin rasa kuah berempahnya makin makin mantap. Sluurp!
3. Pical
![]() |
Menurut Minang Tourism, Sawahlunto punya rumah makan pical yang enak. Terletak di Kelurahan Tanah Lapang, Lembah Segar, racikan pical Bu Surya wajib dicoba jika ke Sawahlunto. Meski dimiliki Bu Surya, rumah makan pical ini lebih dikenal dengan nama 'Pical Mbah Soero'.
Itu karena letaknya yang tak jauh dari 'Lubang Mbah Soero', lubang tambang batubara pertama di Sawahlunto. Pical sendiri merupakan sajian yang berisi mie kuning pipih, potongan tahu, irisan kol hingga sayuran hijau yang disiram kuah kacang. Mirip seperti gado-gado hanya berbeda isi.
4. Gulai kepala ikan karang
![]() |
Banyak rumah makan yang menyajikan gulai kepala ikan karang di Sawahlunto. Dinamakan ikan karang lantaran sajian ini berbahan dasar ikan yang hidup di sekitar karang, seperti kerapu, kerang, dan kakap.
Sesuai namanya, ikan-ikan tersebut diolah dengan cara digulai. Memiliki kuah yang tidak terlalu kental, gulai kepala ikan kerang di Sawahlunto dijamin manjakan selera. Rumah Makan Pak Malin bisa jadi pilihan jika ingin makan gulai kepala ikan kerang hingga olahan seafood sambil menikmati pemandangan hamparan sawah.
5. Ale ale apam
![]() |
Meski mirip serabi, camilan khas Minang ini punya rasa dan aroma yang berbeda. Terbuat dari beras putu, gula Jawa, air kelapa, dan parutan pandan. Rasa dan teksturnya mirip seperti kue apam.
Di Sawahlunto, tempat membeli ale ale apam ada di Nagari Silungkang Duo. Selain di Sawahlunto, camilan ini juga bisa ditemukan di wilaya Solok dan Muaro Sijunjung.
(dwa/odi)