Alpukat memang semakin sering dikonsumsi orang di seluruh dunia. Ketenarannya terpampang di hampir semua menu sehat nan kekinian di media sosial. Ulasan mengenai nutrisinya pun selalu menarik untuk diketahui. Lantas bagaimana dengan sejarah alpukat?
Sejarah mencatat pohon alpukat sudah ada sejak 10.000 tahun lalu, ditemukan bersama peradaban kuno Guatemala dan Meksiko. Suku Maya pada kala itu sangat memuja alpukat bahkan menjadikan buah tinggi lemak sehat ini simbol dari kalendernya yang fenomenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Harga Alpukat Mahal, Oprah Pilih Tanam Buah Alpukat Sendiri
Buah alpukat awalnya disebut dengan "aguacate" oleh bangsa Amerika Tengah. Kata ini diambil dari kata "ahuacatl" yang berarti biji testis. Alasan penamaan tersebut tidak lain karena bentuk buah alpukat yang dianggap mirip dengan testis dan kerap tergantung sepasang di pohonnya. Pada tahun 1500-an, Conquistadors menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol dan hingga kini dikenal dengan kata "avocado".
Menurut Food 24 (17/4), pohon alpukat masih tergolong tumbuhan yang aman dari kepunahan hingga 400 tahun kedepan. Pada peradaban kuno di Amerika Tengah, alpukat dibudidayakan di kebun keluarga di Amerika Tengah dan digunakan sebagai bahan makanan khas Meksiko.
![]() |
Baca juga: Jika Dimakan Berlebihan, Alpukat Juga Bisa Bahayakan Kesehatan
Sejak tahun 1900-an para petani di California mulai membudidayakannya untuk keperluan komersil. Semenjak menjadi industri, para petani mencari nama lain untuk buah ini. Kulit hijau yang agak kasar pada buah alpukat menginspirasi para petani untuk menyebutnya "aligator pear" atau pir buaya. Namun nama ini dianggap kurang menarik sehingga kala itu buah alpukat memiliki berbagai sebutan seperti butter fruit, avocado pear, dan cheese pear.
Kini, Meksiko masih menjadi tuan rumah buah alpukat terbesar di dunia dengan angka 30%. Tentunya buah alpukat akan selalu digunakan dalam masakan khas Meksiko seperti Guacamole dan Salsa. Di Indonesia sendiri, buah alpukat juga dibudidayakan di berbagai daerah dan memiliki beragam jenis seperti alpukat mentega, alpukat Pluwang, dan alpukat Wina.
Baca juga: Meskipun Kulitnya Tak Dimakan, Alpukat Sebaiknya Dicuci Sebelum Dipotong
(adr/adr)