Tak bisa dipungkiri, pestisida ampuh menyingkirkan segala serangga dan hama yang bisa mengganggu pertumbuhan padi. Sayangnya pemakaian bahan kimia ini bisa mencemari padi yang ditanam sekaligus berdampak kurang baik untuk lingkungan.
![]() |
Sebuah metode pertanian ramah lingkungan pun diterapkan di Jepang. Dilihat dari video World Economic Forum (22/4), petani di Jepang kabarnya mengganti peran pestisida dengan bebek sebagai pembasmi hama. Ada jenis bebek khusus yang dilepas ke area sawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Growing Underground, Lahan Pertanian Pertama di Bawah Tanah
Penerapan metode ini bahkan juga berdampak positif untuk padi yang tengah ditanam. Padi ini kabarnya lebih tahan terhadap badai dan cuaca ekstrem.
Satu-satunya kendala dalam metode pertanian bebek adalah ketika bebek-bebek itu sudah mulai gemuk. Bebek bisa saja menginjak dan merusak padi sehingga dibutuhkan kehadiran bebek baru setiap tahun.
![]() |
Dikutip dari The Guardian, salah satu petani yang menerapkan metode pertanian bebek adalah Takao Furuno di desai Keisen, pulau Kyushu, Jepang. Furuno bisa memangkas biaya pertanian dan meningkatkan hasil akhirnya 3 kali lipat dari petani lain yang menggunakan pupuk kimia. Furuno bahkan menjual bebek itu.
Menurut Furuno kehadiran bebek di sawah mampu mengoksidasi air dan mengaduk tanah dengan alami. Kotoran bebek juga bersifat sebagai pupuk alami yang menyuburkan padi. Tak heran pertanian dengan bebek ini juga dicontoh banyak negara lain seperti Korea Selatan, China, Thailand, dan Iran.
Baca Juga: Canggih! Ini 'OGarden', Kebun Mini Modern Dalam Ruangan
(adr/odi)π¦ farming: they eat the insects and weeds and leave the rice plants behind. https://t.co/aIipWaRCsz pic.twitter.com/WhI5VFoZFs
β Vala Afshar (@ValaAfshar) April 20, 2019