Lebih dari 30 tahun lalu, ayah Dr Abdul Aziz Zakaria memberikan tanah di Kelantan untuk putranya. Sang ayah sejak dulu sangat menyukai durian. Aziz akhirnya mengikuti jejak itu mulai tahun 1988.
"Saya mulai mengoleksi dan menanam durian tahun 1998 sebagai hobi lalu ayah saya bilang, 'Kebun seluas 4.046 meter persegi ini milik kamu,'" ujar Aziz yang bekerja sebagai dosen irigasi di Universiti Pertanian Malaysia (UPM) ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Di Tasikmalaya Durian Asal Banyumas Ini Dihargai Rp 14 Juta Sebuah, Mau Beli?
Hanya saja, durian tetap paling menarik perhatiannya. Aziz bahkan sering membawa durian dari kebunnya untuk difoto di studio sehingga bisa jadi dokumentasi katalog yang bagus ke depannya.
Salah satu durian unik yang dimilikinya adalah durian botak alias durian tanpa duri. Ada juga durian kura-kura yang berharga dimana buahnya tumbuh di batang pohon. "Pohon durian ini hanya akan tumbuh di tempat teduh. Butuh sekitar 20 tahun untuk berbuah, jadi jika Anda berusia 60 atau 70 tahun, jangan repot-repot menanamnya sekarang, ya," kata Aziz.
Aziz juga mengumpulkan durian berkulit merah, durio dulcis. Meski langka, varian durian favoritnya adalah yang dagingnya berwarna merah. Namanya durio graveolens. Setidaknya Aziz kini punya 30 jenis durian unik itu.
![]() |
"Favorit saya adalah yang berdaging merah tetapi sekitar 80 persen durian ini berwarna oranye, yang merupakan warna yang menstabilkan," katanya.
Untuk mencari varietas durian, Aziz berkeliling ke seluruh Malaysia, Brunei, dan beberapa negara lain. Ia bercerita kadang menemui hambatan dimanan durian lokal yang ditanamnya tidak berhasil tumbuh semua. Faktor penyakit atau cuaca badai membuat pohon durian akhirnya mati.
Yang terparah adalah dalam satu kali badai, 30 pohon durian bisa mati. "Tidak mudah untuk membuat pohon sehat, karena setiap spesies memiliki persyaratan yang berbeda. Saya membiarkan pohon bersaing - dan yang kuat akan bertahan. Jika pohon mati dan ruang menjadi kosong, saya akan menanam pohon baru," tutur Aziz.
![]() |
Kini ia sudah menjadi semacam ahli durian. Aziz memberikan seminar tentang menanam durian dan sedang mengerjakan buku yang diharapkan bisa berfungsi sebagai pedoman pengelolaan kebun durian. Terdapat dokumentasi cara menanam pohon durian dari awal hingga akhir.
Meski sudah puluhan tahun mengenal durian, Aziz tetap mengonsumsinya hingga sekarang. Bahkan ia melahap durian setiap hari. "Saya menyimpan daging durian di dalam freezer dan setiap hari ada sepotong durian dengan budu dan ulam, yang merupakan cara kami memakannya di Kelantan," katanya.
Ke depannya Aziz tak berencana menjual kebun duriannya. Ia berpikir terus mengumpulkan dan menanam durian selama dirinya sehat. "Karena semangat untuk durian membuat saya terus berjalan," pungkasnya.
Baca Juga: Tingginya Permintaan Durian dari China, Lingkungan Malaysia Terancam Rusak
(adr/odi)