Nama restoran 'Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli)' pasti sudah tidak asing lagi di kalangan penggemar soto. Hasni Sadi atau akrab disapa Pak Sadi, memulai usaha sotonya ini dari nol hingga memiliki banyak cabang di Indonesia, dan berhasil mendapatkan berbagai penghargaan.
Salah satunya meraih penghargaan di ajang World Street Food Congress Food sebagai Masters of the Year di tahun 2013, mengalahkan pedagang jajanan kaki lima dari berbagai negara.
![]() |
Merantau dari Lamongan ke Surabaya, Pak Sadi awalnya memikul pikulan soto dan menjualnya keliling kampung. Usaha sotonya terus meningkat, hingga di akhir tahun 1971, Pak Sadi mulai berjualan di pojok jalan Ambengan, Surabaya. Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya nama Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli).
"Setelah sukses di Surabaya, Pak Sadi lalu membuka cabang pusat di Jakarta, yaitu di Wolter Mongisidi sekitar tahun 1980an," tutur Ibu Ida selaku perwakilan dan manajer dari Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli) Cabang Jakarta kepada detikFood (20/02).
Ibu Ida menuturkan bahwa hingga saat ini Pak Sadi masih mengawasi semua gerai dan cabang restoran yang ada. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan dan rasa soto tetap sama dan auntentik seperti racikannya sendiri.
![]() |
"Yang membuat soto ayam Pak Sadi ini berbeda dengan soto ayam lainnya, yaitu pastinya terletak di banyak rempah yang digunakan. Pak Sadi juga punya resep rahasia, yang tidak pernah berubah sejak puluhan tahun lalu," tutur Ibu Ida.
Salah satu rempah yang dirasa paling menonjol, terletak di kunyit, lengkuas, hingga serai yang digunakan sehingga kuah berwarna bening dan sedikit kuning. Tingkat kekentalan kuah soto juga pas khas soto Jawa Timur, apalagi di sini Pak Sadi menyediakan poya atau koya. Terbuat dari kerupuk udang pilihan yang digerus halus dan rasanya berbeda dari koya biasa. Sehingga membuat rasa soto ayam ini gurih istimewa.
![]() |
"Jadi Pak Sadi itu dia menguasai banyak racikan soto, tidak hanya soto ayam saja. Tapi semakin berkembangnya usaha, Pak Sadi mulai mengembangkan menu yang lain. Salah satunya soto Madura dan menu lainnya," ungkap Ibu Ida.
Selain suwiran daging ayam kampung yang gurih, di sini menu andalan lainnya ada telur ayam muda. Biasanya telur ayam muda disajikan dalam menu Soto Ayam Komplit (Rp. 50.000).
![]() |
Uniknya, semua menu yang berada di restoran dan semua cabang Pak Sadi tidak pernah berubah dan selalu menjaga keasliannya.
![]() |
Meski menunya sederhana dan tidak pernah berubah, tapi pengunjung dan pelanggan setianya tidak pernah berkurang. Bahkan Anda harus rela mengantre untuk mendapatkan tempat duduk, di jam sarapan atau makan siang.
Baca Juga: Racikan Soto Legendaris di Jakarta Ini Cocok Buat Makan Siang
(sob/odi)