'Infused Water' dan Ekstrak Daun Ganja Diprediksi Tetap Jadi Tren 2019

'Infused Water' dan Ekstrak Daun Ganja Diprediksi Tetap Jadi Tren 2019

Dewi Anggraini - detikFood
Kamis, 27 Des 2018 19:20 WIB
Infused Water dan Ekstrak Daun Ganja Diprediksi Tetap Jadi Tren 2019
Foto: Istimewa
Jakarta - Konsumsi infused water hingga ekstrak daun ganja (CBD) masuk dalam tren kuliner sehat tahun ini. Tren itu diprediksi akan tetap berlanjut di tahun depan.

Beberapa tren makanan sehat di tahun ini diprediksi akan tetap jadi tren di tahun depan. Menurut Forbes (25/12), konsumsi infused water, makanan dengan tambahan CBD hingga alternatif sumber protein jadi tren makanan sehat yang akan tetap ada di tahun 2019. Berikut penjelasannya.

Infused water

Foto: Istimewa
Masih ingat dengan tren konsumsi infused water? Tren ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2016. Di tahun 2018, orang justru makin banyak yang mengonsumsi minuman ini. Bahkan cawapres Sandiaga Uno jadi salah satu penggemar infused water.

Infused water lebih sering terbuat dari air putih yang dicampur dengan potongan buah hingga beberapa herbal. Seperti potongan buah lemon hingga mentimun. Kemudian dipadu dengan air kelapa atau maple water dan daun mint.

Prediksinya, di tahun 2019 masih ada banyak orang yang suka dengan infused water. Dengan catatan rasa infused water yang lebih beragam. Pakar kuliner dan nutrisi asal Amerika, Jackie Newgent menyebut kalau air kaktus akan populer tahun depan. Sebab minuman itu punya kalori dan gula yang rendah dibanding air kelapa biasa. Selain itu, air kaktus mengandung antioksidan dan bantu merevitalisasi kulit.

Daun ganja

Foto: Istimewa
Daun ganja diprediksi akan jadi tren kuliner yang hits di tahun 2019. Daun yang dikenal sebagai obat psikotropika ini tentunya tidak dikonsumsi dalam bentuk utuh. Tapi sudah diolah menjadi cannabidiol (CBD), ekstrak tanaman ganja yang tecatat sebagai zat legal. Ganja sebenarnya sudah lama dipakai dalam lotion ataupun minyak gosok untuk kurangi peradangan dan rasa sakit.

Tahun ini, sudah banyak kreasi makanan yang dicampur dengan CBD. Sebut saja kopi, koktail, biskuit hingga permen. Nantinya, akan hadir kreasi-kreasi baru dari penggunaan CBD. Bisa saja dalam bentuk yogurt, sup atau bahkan saus salad. Sebab sudah banyak negara yang melegalkan penggunaan CBD dalam bahan makanan.

Makanan sehatkan usus

Foto: Istimewa
Kesehatan organ pencernaan alias usus jadi perhatian banyak orang di tahun ini. Bahan sehat seperti minuman probiotik dan yogurt punya banyak penggemar. Ditambah adanya fakta soal greek yogurt ataupun plain yogurt mengandung gula lebih sedikit dibanding buah-buahan.

Sebenarnya masih banyak lagi makanan yang mengandung probiotik. Seperti dark chocolate, kimchi, kombucha hingga miso. Probiotik sendiri memang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme baik di usus.

Tak heran kalau nantinya akan ada banyak sumber probiotik lain di tahun depan.

Alternatif sumber protein

Foto: Istimewa
Hidangan pengganti daging yang bisa dijadikan sumber protein lain jadi salah satu tren yang tak pernah surut beberapa tahun terakhir. Hidangan ini biasanya terbuat dari kedelai dan serangga.

Diproses sedemikian rupa, menu alternatif daging punya rasa yang mirip seperti daging sungguhan. Baik daging sapi maupun daging ayam. Namun lebih menyehatkan dan terpenting tak mengandung lemak jahat. Para vegetarian kerap melahap sajian 'daging' imitasi ini sebagai sumber protein harian yang lezat.

Detail produk

Foto: Getty Images
Saat ini, orang jadi lebih bijak saat berbelanja bahan makanan. Sebab sudah banyak orang yang sadar kalau seluruh makanan yang dilahap memiliki pengaruh bagi tubuh. Untuk itu, kedepannya transparasi soal komposisi dan nilai gizi akan jadi perhatian lebih.

Konsumen akan banyak meminta informasi akurat soal label informasi gizi yang tertera dibalik kemasan produk makanan. Hal ini akan mengubah cara produsen makanan dalam menawarkan produknya.

Halaman 2 dari 6
(dwa/odi)

Hide Ads