Diperkirakan sebanyak 4 hingga 6 miliar anak ayam jantan dibantai setiap tahunnya secara global. Itu dikarenakan anak ayam jantan dianggap tak memiliki keuntungan secara ekonomi. Sebab tujuan ayam dipelihara ialah untuk mendapat telur atau dagingnya. Ayam jantan tak bertelur namun butuh waktu lama untuk dipelihara hingga menjadi ayam potong.
Karena hal itulah, jutaan anak ayam jantan sengaja dimasukkan dalam mesin penggiling hidup-hidup. Guna dijadikan pakanan ternak. Beberapa lainnya bahkan dibiarkan mati lemas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca juga: Kenapa Telur Ayam Ada yang Warnanya Cokelat dan Putih?
Melihat hal ini, Dr Ludger Breloh membuat 'Seleggt', proses pendeteksian jenis kelamin telur ayam. "Jika Anda bisa menentukan jenis kelamin anak dari telur ayam yang menetas, Anda sepenuhnya bisa melepas proses pembantaian anak ayam jantan," jelas Breloh pada The Guardian (22/12).
Proses Seleggt bisa mendeteksi jenis kelamin anak ayam tepat sembilan hari setelah sel telur dibuahi. Nantinya, telur berisi ayam jantan diolah menjadi pakan ternak. Sehingga hanya ayam betinalah yang menetas di akhir masa inkubasi selama 21 hari.
Lebih lanjut Breloh menuturkan bahwa inovasi ini berjalan dengan baik ketika ia mendatangi ilmuwan di Universitas Leipzig, Prof Almuth Einspanier.
![]() |
Prof Almuth Einspanier sebelumnya telah mengembangkan penanda kimia (mirip seperti tes kehamilan) yang bisa mendeteksi jumlah hormon paling tinggi dalam telur betina. Begitu alat itu dicampur dengan cairan telur yang dibuahi di hari ke sembilan, marker yang ada akan berubah warna. Marker biru menandakan telur berjenis kelamin jantan dan putih untuk betina. Alat itu memiliki tingkat akurasi sebesar 98,5%.
Selanjutnya Breloh menemukan cara untuk membuat tes lebih mudah dan bisa digunakan di tempat penetasan. Ia akhirnya menggandeng perusahaan teknologi Belanda HatchTech untuk membuat mesin penguji otomatis.
Hingga akhirnya, telur yang sudah melewati tahap Seleggt, bercap 'respeggt' sudah dijual di supermartket Berlin sejak November lalu.
Baca juga: Selain Telur Ayam, Ini Telur Unggas yang Bisa Dimakan
(adr/odi)