Dalam wawancara dengan Lampusuols, Mohd Safri Mahmud (25 tahun) ini memulai menanam cabai di lahan kecil di samping rumahnya sekitar setahun lalu. 1.800 cabai ia tanam dan hasilnya sangat bagus sehingga memotivasi Safri untuk mengembangkan usahanya.
![]() |
Safri pun mengajak tiga sahabatnya bernama Mohd Amiludin, Mohd Irfan, dan Mohd Shafiq untuk berdiskusi mengenai usaha ini. Menyadari potensi tersembunyi, mereka meninggalkan pekerjaan seperti polisi pembantu, desainer grafis dan pekerja pabrik untuk fokus menekuni menanam cabai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dalam Worldofbuzz (12/12) dengan modal sebesar RM20, 000 atau sekitar Rp 69 juta diperuntukan untuk membeli peralatan pertanian dan benih yang kemudian digunakan untuk menanam 4.000 tanaman cabai di lahan seluas 0,3 hektar yang berlokasi di Kampung Musa, Kedah.
Safri yang memimpin proyek ini mengatakan bahwa mereka menggunakan metode kesuburan karena menghemat waktu dan menggunakan lebih sedikit ruang. Diperkirakan juga dengan teknik yang mereka lakukan dapat menghemat sekitar 30 persen dan 50 persen air.
![]() |
"Sistem penyiraman yang efisien memastikan semua tanaman cabai mendapat cukup air dan nutrisi sehingga menghasilkan cabai berukuran panjang, besar dan mengilap," kata Safri.
![]() |
Kelompok ini memperkirakan bahwa setiap tanaman tunggal akan mampu menghasilkan 2 Kg cabai yang dapat dijual sekitar RM7 (Rp 24.000) dan RM10 (Rp 34.800) per kilogramnya. Faktanya, mereka siap memanen cabai pertama mereka dalam waktu dua minggu dan jika mereka menjual semuanya dengan jumlah 8 ton cabai ke pedagang pasar, mereka dapat menghasilkan hingga RM60,000 atau sekitar Rp 208 juta.
Baca juga: Keren! Wanita Ini Menangkan Kompetisi Makan Cabe di Kolam Air Panas (lus/odi)